Sebagai orang tua, tentu Anda akan merasa senang jika buah hati Anda tumbuh menjadi anak pemberani, bukan? Namun, sebenarnya berani itu apa sih? Menurut Moore, seorang psikologis klinis di Princeton ...
Kamis, 23 Februari 2017 | 16:40 WIB Penulis : Erni Wulandari
Kegemaran anak mengoleksi benda-benda tertentu sering dianggap kurang kermanfaat. Apalagi jika anak sudah bosan, benda-benda tersebut menjadi tidak terawat dan berakhir di tempat sampah. Dari segi ekonomis, kebiasaan anak ini tentu merugikan anggaran belanja Bunda yah. Meski demikian mengoleksi benda-benda ternyata ada manfaatnya juga loh. Jadi jangan buru-buru memvonis anak melakukan pemborosan,ya jika ia meminta dibelikan benda koleksi.
Salah satu identitas diri
Mengoleksi juga merupakan salah satu upaya si kecil dalam rangka mencari identitas diri. Lewat benda koleksi, si kecil memiliki sesuatu yang bisa diperlihatkan kepada orang-orang yang ada di lingkungannya. Ketika si kecil mengoleksi benda-benda bergambar karakter Barbie, misalnya, ia menunjukkan bahwa dirinya adalah penggemar Barbie. Dan ini akan menjadi identitas bagi dirinya. Oleh teman-temannya, ia akan dikenal sebagai si pengoleksi Barbie. Identitas tambahan pada si kecil ini bisa membuat orang-orang di lingkungan terdekatnya menghargai keberadaannya. Terlebih jika lingkungan tersebut memang memberikan respons yang baik, maka hal ini dapat mengembangkan rasa percaya diri si kecil.
Mengembangkan kemampuan mengorganisasi
Mengoleksi suatu benda berarti membuat si kecil secara sukarela (tanpa tekanan) untuk mengorganisasi atau mengatur benda kesayangannya itu. Ia harus menyimpan dan mengatur koleksinya di tempat yangbaik dan aman, dan mengaturnya sesuai urutan entah berdasarkan abjad, angka, atau ciri-ciri bendanya. Inilah cikal bakal ia belajar mengelompokkan benda sesuai kategori koleksi yang dimilikinya, dan secara tak langsung belajar mengorganisasi. Bekali ia dengan tempat atau wadah menyimpan koleksi yang tepat, Ma. Misalnya buku khusus untuk menyimpan prangko, atau kotak untuk menjejerkan mobil-mobilannya dengan rapi. Kelak, si kecil akan tumbuh menjadi anak yang tak ceroboh, tak mudah menghilangkan benda-benda miliknya, dan telaten merawat apa yang menjadi milkinya.
Meningkatkan kemampuan matematika
Si kecil suka mengumpulkan kartu-kartu bertema, seperti kartu baseball, kartu sepak bola, dan kartu bergambar (gambar karakter, dsb. Sekilas, hobi ini tampak tak ada manfaatnya. Padahal, ini bisa berefek positif dalam pengenalan matematika, lho. Pada kartu-kartu bertema tersebut biasanya ada angka atau nomor kartu. Nah, saat menyusun kartu-kartu tersebut, si kecil biasanya akan menyesuaikannya dengan nomor, warna, atau ciri-cirinya. Di sinilah ia akan mulai belajar menghitung, mentabulasi, dan menyensor.
Awal kemampuan membaca
Pada benda-benda kolesinya, seperti kartu atau benda koleksi lainnya, biasanya tertera nama karakter, nama jenis gambar, dan informasi lainnya mengenai benda tersebut. Pada si kecil yang menyukai tokoh atau karakter tertentu, tak jarang ia juga akan mencari-cari informasi tambahan mengenai kesukaannya itu. Misalnya dinosaurus, ia bisa mencari informasi mengenai jenis-jenisnya, bagaimana kehidupan dinosaurus dulu, dsb. Semua informasi ini tentu saja harus dibaca, kan? Nah, hal ini akan memicunya untuk semakin rajin membaca dan lama mempercepat kelancaran membacanya. Si kecil belum bisa membaca? Berarti tugas Bundalah untuk aktif menjelaskan dengan buku sekaligus sambil menunjukkan susunan abjadnya.
Kemampuan bersosialisasi
Anak-anak yang punya hobi mengoleksi sangat senang memamerkan koleksinya. Setiap teman atau anggota keluarga ada yang datang, ia akan menunjukkan benda kesayangannya dan seberapa banyak yang ia miliki. Selain itu, ia juga bisa berinisiatif melakukan kontak sosial dengan anak-anak lain. Hal itu bisa ia lakukan di antaranya untuk mencari informasi, koleksi teman sebayanya sudah berapa banyak, dimana ia bisa dapatkan koleksi tersebut, dsb. Koleksi dapat menjadi jalan yang baik untuk meningkatkan rasa percaya diri si kecil memulai interaksi, sekaligus sebagai salah satu cara untuk bisa diterima dalam sebuah kelompok pertemanan. Jika si kecil termasuk ‘anak baru’ di sekolah ataupun di lingkungan rumah, mendiskusikan tentang koleksinya merupakan salah cara memecahkan suasana yang beku.
Mengatur keuangan
Menurut psikolog anak dan keluarga Sani B. Hermawan, “Koleksi adalah salah satu cara terbaik bagi anak-anak untuk mengatur keuangannya sendiri." Ya, jika si kecil dibiasakan untuk membayar sendiri benda-benda yang ingin ia koleksi dengan uang sakunya, pelan-pelan ia akan belajar bagaimana cara mengatur keuangannya sendiri. Anak akan berpikir berapa rupiah yang harus dikeluarkan untuk membeli benda yang ingin ia koleksi, berapa yang harus disisihkan dari uang jajan, dsb. Hal ini tak hanya berlaku untuk anak usia sekolah, lho. Anak balita pun yang sudah mengenal uang, bisa diajarkan cara-cara di atas.
Sebagai orang tua, tentu Anda akan merasa senang jika buah hati Anda tumbuh menjadi anak pemberani, bukan? Namun, sebenarnya berani itu apa sih? Menurut Moore, seorang psikologis klinis di Princeton ...
Perawatan gigi pada bayi sering diabadikan para Bunda. Padahal merawat gigi bayi perlu dilakukan sejak tumbuh pertama kali. Hal itu dapat mencegah gigi bayi jadi rusak akibat sisa su...
Perkembangan anak 24 bulan: Fisik dan gerakan Sama seperti usia-usia sebelumnya, Mom tetap harus memantau berat dan tinggi badan anak. Pastikan ukurannya sesuai dengan standar dari Badan Kesehatan ...
Saat ini anak yang mengalami obesitas terus meningkat. Salah satu penyebabnya adalah pola makan yang buruk dan tidak seimbang. Anak cenderung menyukai makanan yang tinggi kalorinya, cepat saji dan men...