Dalam hal mendisiplinkan anak, tidak hanya satu solusi saja yang cocok untuk diterapkan untuk semua anak. Timeout adalah waktu yang diberikan oleh orang tua untuk anak dapat menyendiri dan mengev...
Selasa, 01 Agustus 2023 | 14:29 WIB Penulis :
Pernahkah kamu merasa bahwa si kecil sering aktif dalam mengeksplorasi dunia melalui gerakan tubuh? Bisa jadi itu adalah bentuk kecerdasan kinestetik yang ada di dalam dirinya.
Dilansir dari Verywell Family, kecerdasan kinestetik atau dikenal sebagai kecerdasan tubuh-kinestetik, merujuk pada kemampuan seseorang untuk menggunakan tubuhnya dengan cerdas, mengendalikan gerakan fisik, dan memiliki kesadaran yang baik terhadap ruang dan waktu. Biasanya, anak dengan kecerdasan kinestetik yang tinggi memiliki kemampuan yang baik dalam hal koordinasi gerakan, kecekatan, keseimbangan, dan kontrol tubuh.
Akan tetapi, kecerdasan kinestetik pada setiap anak dapat berbeda-beda. Oleh karena itu, berikut ini adalah beberapa ciri kecerdasan kinestetik pada anak yang penting untuk diketahui orangtua guna dukung pertumbuhan dan perkembangan si kecil.
1. Aktif dan energik
Anak yang memiliki kecerdasan kinestetik, akan cenderung memiliki tingkat energi yang tinggi dan selalu ingin bergerak. Mereka lebih suka melakukan kegiatan fisik daripada duduk diam. Selain itu, mereka juga penuh semangat dan sulit untuk dikendalikan ketika harus tetap diam dalam waktu yang lama.
2. Memiliki keterampilan motorik yang unggul
Anak-anak dengan kecerdasan kinestetik yang tinggi memiliki keterampilan motorik yang sangat baik. Biasanya mereka lebih lincah, tangkas, dan mampu mengendalikan gerakan tubuh mereka dengan baik.
Selain itu, mereka mungkin memiliki koordinasi yang luar biasa dalam melakukan gerakan-gerakan kompleks dan memiliki keterampilan motorik halus yang sangat baik seperti menulis, melipat, atau merakit serta memiliki keterampilan motorik kasar yang kuat, seperti berlari, melompat, atau berenang dengan baik.
3. Menyukai pembelajaran praktik
Dilansir dari Healthline, anak-anak dengan kecerdasan kinestetik seringkali menyukai belajar dengan cara melakukan gerakan fisik atau biasa disebut praktik. Hal ini dikarenakan anak yang memiliki kecerdasan kinestetik lebih membutuhkan sentuhan fisik dan pengalaman langsung untuk memahami konsep dan ide dengan lebih mudah.
4. Bakat dalam olahraga dan seni pertunjukan
Anak-anak dengan kecerdasan kinestetik yang tinggi sering kali menonjol dalam bidang olahraga dan seni pertunjukan. Mereka mungkin memiliki bakat alami dalam berbagai cabang olahraga seperti atletik, tari, seni bela diri, atau seni panggung. Selain itu, mereka juga mampu menguasai gerakan-gerakan yang kompleks dengan cepat dan memiliki kemampuan ekspresif yang kuat melalui gerakan tubuh mereka.
5. Kemampuan spasial yang baik
Dilansir dari Medical News Today, anak dengan kecerdasan kinestetik yang tinggi juga memiliki kemampuan spasial yang baik. Mereka memiliki kesadaran yang baik terhadap ruang dan dapat dengan mudah memvisualisasikan objek dalam pikiran mereka. Selain itu, anak yang memiliki kemampuan kini juga lebih baik dalam hal orientasi ruang, pengenalan pola, dan pemecahan masalah spasial.
Demikian ciri-ciri kecerdasan kinestetik pada anak. Mengenali ciri-ciri ini pada anak dapat membantu kita mengasah dan mengoptimalkan kecerdasan kinestetik mereka dengan cara yang sesuai melalui pendekatan pembelajaran yang menekankan aktivitas fisik, interaksi langsung, dan pengalaman praktis.
Selain itu, sebagai orangtua juga penting untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan fisik yang menantang dan merangsang kecerdasan kinestetik mereka. Dengan memberikan dukungan dan lingkungan yang mendukung, kita dapat membantu anak-anak menggali potensi mereka dan meraih kesuksesan dalam bidang yang melibatkan gerakan dan keterampilan fisik.
Source: https://www.fimela.com/
Dalam hal mendisiplinkan anak, tidak hanya satu solusi saja yang cocok untuk diterapkan untuk semua anak. Timeout adalah waktu yang diberikan oleh orang tua untuk anak dapat menyendiri dan mengev...
Banyak orang tua yang panik saat terkena flu, apalagi biasanya flu pada anak di sertai dengan batuk dan demam. Ada banyak mitos-mitos yang di percaya masyarakat selama ini tentang flu pada anak. ...
Gejala autisme mulai berkembang saat si Kecil berusia di bawah 3 tahun dan tidak berhubungan dengan pemberian vaksin MMR. Autisme merupakan suatu kondisi gangguan neurobehavioral (syaraf dan ...
Sebelum mendaftar ke TK atau SD, biasanya terdapat tes untuk menilai kemampuan calistung yang dimiliki seorang anak. Apakah Ayah dan Bunda sudah akrab dengan istilah Calistung? Calistung sangat pentin...