Mengapa Usus Buntu Sering Dialami Oleh Anak?

Rabu, 10 Januari 2024 | 15:10 WIB Penulis :


PENYAKIT usus buntu umumnya sering terjadi pada anak-anak usia sekolah antara usia enam tahun ke atas. Kondisi ini terjadi ketika organ usus buntu  mengalamai infeksi atau meradang.

Usus buntu adalah organ kecil berbentuk tabung yang melekat di usus besar. Organ ini terletak di perut kanan bagian bawah.

“Pada dasarnya semua orang mempunyai organ usus buntu, namun ada yang memiliki gejala dan tidak bergejala,” terang Dokter Spesialis Bedah Anak RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Ririd Tri Pitaka, Sp. BA.

Gejala yang umum terjadi berupa nyeri  perut di daerah pusar.

Ciri-ciri lain sakit usus buntu pada anak, di antaranya:

  • Nyeri perut, terutama di sekitar pusar sampai perut kanan bawah
  • Demam
  • Tidak mau makan
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Perut bengkak

Ketika usus buntu mengalami masalah, bakteri juga dapat tumbuh di organ kecil ini hingga dapat memicu terjadinya infeksi.

Terjadinya usus buntu pada anak sering kali disebabkan oleh sumbatan pada usus buntu. Sumbatan ini disebabkan oleh tinja yang keras, lender atau cairan usus, hingga pembengkakan kelenjar getah bening atau infeksi parasit di usus.

Selain karena terjadi sumbatan, penyakit usus buntu juga dapat disebabkan oleh gangguan aliran darah di usus buntu atau terpuntirnya usus buntu.

Disebutkan juga, pada anak-anak yang susah mengonsumsi serat seperti sayur mayur  juga dapat menjadi penyebab terjadinya usus buntu.

Penyakit usus buntu bila tidak segera ditangani dapat menyebabkan pecahnya usus buntu. Ketika usus buntu pecah, kuman dan kotoran di dalam usus buntuk akan masuk ke rongga perut. Hal ini dapat menimbulkan infeksi dan peradangan yang luas.

“Ketika si kecil mulai mengalami gejala-gejala usus buntu, segeralah bawa ke dokter. Untuk mendiagnosis usus buntu pada anak, biasanya dokter akan melakukan oemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang,” imbuhnya.

Pemeriksaan penunjang ini berupa foto rontgenUSG atau CT scan, serta pemeriksaan darah dan urine.

Setelah diagnosis usus buntu pada anak dilakukan, dokter akan mengetahui tingkat keparahannya sehingga dapat menentukan jenis pengobatan yang harus dilakukan.

Jenis pengobatan yang dilakukan pun menyesuaikan kondisi yang dialami oleh pasien. Biasa yang dilakukan adalah tindakan operasi usus buntu. Jenis operasi usus buntu ini terbagi menjadi dua, yaitu operasi terbuka dan laparoskopi.

Ririd menambahkan, tindakan pengobatan antara satu pasien tidak sama karena menyesuaikan kondisi dan tingkat keparahan yang dialami pasien. Selain itu yang menjadi catatan, khususnya untuk orang tua agar memperhatikan pola konsumsi pada anak-anak, utamanya harus mengonsumsi makanan yang berserat seperti sayur dan buah-buahan.

 

Source : https://rsud.tulungagung.go.id/

Artikel Lainnya

Tindakan balita yang masih tak terkontrol terkadang membuat Bunda 'gemas'. Tanpa sadar, terkadang Bunda pun kelepasan membentaknya untuk menunjukkan sisi tegas Bunda. Menurut Dr. Ming-Te Wang,...

Tak terasa libur sekolah sudah hampir usai. Si kecil pun kini harus siap-siap untuk kembali ke sekolah. Masuk sekolah lagi bisa jadi momen yang membuat si kecil gelisah. Setelah liburan panjan...

Masalah anak susah gemuk, masih menjadi perbincangan yang hangat di mata para orang tua di Indonesia. Apalagi, meski si kecil sangat doyan makan, nyatanya tetap membuat bayi susah gemuk. Jelas, hal...

Nah untuk para sobat sehat sekalian, seperti biasa nih mimin punya sedikit pengetahuan yang pastinya bermanfaat.   Tips Mencegah cacingan pada anak : 1. Anak suka memasukkan benda ke mul...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................