Ada berbagai jenis dokter gigi spesialis. Satu di antaranya khusus menangani masalah gigi anak, atau lebih dikenal dengan dokter gigi spesialis anak. Memeriksakan kesehatan gigi anak...
Rabu, 30 Januari 2019 | 09:15 WIB Penulis : Erni Wulandari
Dalam mengenali potensi atau bakat anak, merupakan hal yang susah-susah gampang ya, Moms. Malah kadang-kadang potensi anak dengan harapan orang tua malah tak sejalan. Menurut psikolog anak dan keluarga, Ajeng Raviando, masih banyak lho hal yang bisa menjadi tolak ukur dalam melihat bakat atau potensi anak. Ada anak yang bakatnya memang bisa langsung kelihatan, tapi tak sedikit anak yang bakatnya tidak kelihatan juga. "Jadi gini, banyak sekali orang tua yang datang nih ke psikolog hanya untuk mengikutkan tes minat bakat anaknya. Tapi, si anak masih kelas 4 atau 5 SD, sementara masih banyak hal bisa menjadi tolak ukurnya, ya nggak bisa juga anak yang masih terlalu muda diminta lihat minat dan bakatnya walaupun ya ada memang yang langsung terlihat tapi kan nggak semua," ungkap Ajeng saat ngobrol dengan HaiBunda.
Misal, seorang anak sangat aktif dan jago renang atau jago melakukan sesuatu. Nah, menurut Ajeng ada skala tertentu yang bisa mengukur bakat apa yang biasa ada di usia tertentu. Misal, bakat anak 10 tahun, ternyata sudah bisa dilakukan seorang anak yang masih berusia 4 tahun. Ini berarti orang tua sudah bisa mengidentifikasi potensi anak tersebut.
"Tapi, untuk yang belum terlihat bakat atau potensinya ya jangan berkecil hati. Jika potensi si anak ternyata tidak ada di satu bidang tersebut, mungkin ada di bidang lain. Jadi, jangan merasa aduh telat nih, atau merasa anak nggak berkembang di saat ya memang belum waktunya," ungkap Ajeng.
Bahkan hal ini pun bisa berlaku pada orang dewasa. Ya, akhirnya mereka sadar bahwa bisa masak atau jago merangkai bunga setelah dewasa bahkan ada yang juga sudah menjadi orang tua. Dikatakan Ajeng, mungkin ketika kecil anak belum banyak eksplorasi dan akhirnya baru ketahuan bakat serta minatnya saat dewasa.
"Banyak faktor yang bisa mengubah minat. Misal, pas SMP menggebu-gebu masuk IPA tapi ternyata minatnya ketika besar di jurnalistik. Belum lagi karena ikut teman, jadi buat saya yang namanya identifikasi minat dan bakat adalah suatu perjalanan panjang dan bukan upaya yang instan," imbuh Ajeng. Ya mungkin memang ada yang beruntung untuk mendapatkan potensi minat dan bakat anaknya di usia muda, Moms. Tapi, banyak juga lho anak yang jauh belum terlihat minat dan bakatnya. Namun, bukan berarti itu jadi masalah untuk anak yang ingin maju lho Moms. "Era digital yang kini makin pesat, semua jenis pekerjaan ada. Contoh dulu nih, zaman saya dulu nggak ada tuh yang namanya pekerja social media planner. Mungkin dalam 10 tahun lagi jenis pekerjaan akan sangat beragam dan belum tentu itu bisa kita penuhi," tutur Ajeng.
Jangan khawatir, Moms, tak perlu merasa cemas atau takut karena anak tak kunjung menunjukkan minat, potensi atau bakatnya. Kecuali minat yang diasah seperti olahraga atau musik yang memang harus dibina sejak kecil hingga mumpuni. "Kesempatan banyak terbuka lebar untuk banyak potensi-potensi yang anak miliki, jadi nggak perlu khawatir," kata Ajeng.
Sumber : haibunda
Ada berbagai jenis dokter gigi spesialis. Satu di antaranya khusus menangani masalah gigi anak, atau lebih dikenal dengan dokter gigi spesialis anak. Memeriksakan kesehatan gigi anak...
Wanita mana yang tidak mengenal catok rambut, dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai yang sudah tua sangat familiar dengan alat yang satu ini. Sama dengan belajar bahasa Inggris yang sudah f...
Tabrakan yang terjadi saat mobil melaju pada kecepatan 50 km/jam akan menyebabkan penumpang terlempar dengan kekuatan hingga 60 kali berat tubuhnya. Nah, car seat (dan juga sabuk pengaman) berfungsi m...
Kementerian Kesehatan menerbitkan surat edaran langkah-langkah vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil. Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rentan yang berisiko terpapar Covid-19 dengan gejala bera...