Ketika Anak Muntah di Tempat Umum

Senin, 12 Februari 2018 | 16:18 WIB Penulis : Erni Wulandari


Sebagai orang tua –khususnya ibu yang memiliki bayi atau balita- Bunda bertanggung jawab penuh dengan apa yang terjadi dan dilakukan si buah hati, terutama untuk hal-hal yang belum bisa dikerjakan sendiri oleh anak. Sebut saja menyusui, mengganti popok, mengenakan pakaian, sampai membersihkan muntah anak.
 
Ketika si kecil merasa mual, buru-buru berlari ke luar atau kamar mandi, mengungkapkan apa yang ia rasakan saja ia belum mampu. Jadi, jika anak muntah ‘tanpa memberitahu Bunda’, jangan memarahinya, Bunda. Dan, satu lagi, jika itu terjadi di ruang publik, bersihkan muntah anak Bunda!
 
Berikut ini yang harus Bunda lakukan jika anak muntah di tempat umum:

  1. Jangan marahi anak, karena rasa ingin muntah muncul secara  spontan dan ia belum mampu mengantisipasinya.
  2. Stop mengumpat, alih-alih ingin mengatakan kepada orang lain, “Ini bukan salah saya. Salahkan saja anak ini!” Sikap seperti ini tidak akan mengundang simpati orang.
  3. Tetap tenang agar Bunda bisa berpikir apa yang akan Bunda lakukan untuk mengatasi masalah ini.
  4. Lakukan,  bersihkan anak (bagi tugas dengan suami, siapa membersihkan apa). Ganti pakaiannya jika muntah mengotori tubuh dan pakaiannya. Bersihkan muntah dengan tisu (basah dan kering) yang ada di tas Ada. Kumpulkan tisu kotor ke dalam plastik (usahakan selalu ada di tas) baru buang ke tempat sampah. Ketiga, bersihkan tangan Bunda.
  5. Jangan pernah meninggalkan muntah tanpa membersihkannya. Itu sangat mengganggu orang di sekitarnya. Mungkin Bunda berpikir cleaning service akan membersihkannya nanti. Kapankah itu? Kadang, tidak semua ruang publik memiliki petugas kebersihan, dan kalaupun ada, butuh waktu untuk ia bisa ‘hadir’.
  6. Minta maaf. Jika ada orang lain yang dirugikan (terkena muntahan dari anak), jangan takut minta maaf, dan tawarkan tisu basah dan kering untuk membersihkan dirinya. 

 

Sumber : Ayahbunda

 

 

Artikel Lainnya

Anak usia 10 tahun bicaranya masih tidak jelas, seperti anak batita pengucapan cucu untuk susu meah untuk merah dan lain nya. Padahal si kecil tidak ada masalah untuk keterlambatan bicara, dan dia jug...

kalimat larangan seperti 'Jangan nanti kotor' dampaknya si kecil anak menjadi jijik alias takut kotor atau takut kotor. Tahukah Bunda dunia bermain apalagi anak balita mereka suka bereksplora...

Sebagai orangtua, tentunya Bunda ingin anak bisa melakukan segala sesuatu dengan baik dan mandiri dalam hidupnya. Untuk menunjang hal tersebut, tidak ada salahnya Ayah dan Bunda mulai mengenalkan bebe...

Pendidikan tentang seks tak hanya diperlukan setelah anak memasuki usia akil balik (masa praremaja, lho. Clara Kriswanto, psikolog Jagadnita Consulting, dalam bukunya Seks, Es Krim dan Kopi Susu, meng...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................