Tips Ampuh, Agar Anak Mau Mendengarkan Larangan Anda

Jumat, 09 Maret 2018 | 16:49 WIB Penulis : Erni Wulandari


Melihat si kecil bersiap-siap naik ke meja,  Bunda spontan berteriak, “Jangan naik.” Eh, tapi si kecil tak memedulikan Bunda. Dengan tenang ia tetap memanjat meja dan selamat. Bunda yang khawatir segera menghampiri dan mengangkatnya dari meja. Si kecil tak mendengar permintaan Bunda?

Cobalah merespon penolakan si kecil agar ia memahami maksud Bunda : 
 
1. Tetap tenang dan positif. Tak jarang kata “jangan” spontan terucap saat Bunda panik melihat si kecil melakukan sesuatu yang dapat membahayakannya, misalnya meloncat dari atas kursi cukup tinggi ke lantai. Sedangkan baginya hal tersebut  adalah permainan yang menyenangkan. Untuk menghindarinya tarik napas dan dekati ia untuk menjaganya agar terhindar dari bahaya dan ucapkan, “Kamu pandai melompat. Pasti lebih seru kalau melompat-lompat di atas kasur saja, yuk!”
 
2. Berikan pengertian. Mulai memberikan pengertian bahwa apa yang ia inginkan tidak selamanya baik.  “Bunda tahu kamu suka hujan-hujanan. Tapi kalau terlalu lama akan membuat kamu kedinginan. Setelahnya kamu  sakit dan tak bisa main.” Atau jika ia memainkan makanannya,  Bunda tarik piringnya dan katakan “Makanan bukan untuk dimainkan, tapi untuk dimakan.” dengan berkata tegas  anak mengerti bahwa Bunda tidak suka dengan apa yang ia lakukan. Namun, jika ia memperlakukan makanannya dengan baik jangan ragu untuk memberikan pujian.
 
Baca juga: 8 Tips Agar Anak Tidak Egois

3. Alihkan perhatiannya. Saat si kecil melompat-lompat dan berlari-lari tak karuan hingga dapat membahayakannya, segera alihkan perhatiannya dengan mengajaknya melakukan aktivitas spontan, misalnya menggunakan kertas koran atau majalah bekas yang ada. “Bunda sedang membuat pesawat, nih. Bantu, dong…”  Tunjukkan padanya kertas tersebut dan katakan, “Bagusnya pesawatnya besar atau kecil?”
 
4. Ganti mainannya. Bunda dapat mencoba mengganti “mainan” si kecil dengan mainan serupa demi keamanannya. Misalnya, jika ia memainkan pisau atau benda tajam  hanya untuk memukul panci atau ember, berikan benda serupa yang terbuat dari kayu atau plastik secara  pelan-pelan. Bunda bisa lebih dulu menggunakan benda tersebut. Biasanya anak-anak tertarik untuk menggunakan benda baru yang digunakan oleh orang lain.  Dengan begitu ia dapat terus berkreasi dengan mainannya tanpa membahayakan dirinya sendiri.
 
5. Times up! Jika menjelang tidur atau saat makan si kecil masih  asyik dengan mainan di tangan, jangan ragu untuk mengatakan bahwa waktu bermain sudah habis. Namun, sesekali Bunda dapat memberikan waktu ekstra dan lebih fleksibel terhadapnya. Jen Singer, penulis buku pengasuhan “You’re a Good Mom (and your kids aren’t so bad either)”  mengatakan,  tak ada salahnya sesekali bernegosiasi, namun ketegasan Bunda akan mengajarkan hal yang lebih baik pada anak.
 
6. Jika hal-hal di atas gagal membuat si kecil mendengarkan Bunda, cobalah menerapkan metode Dr Thomas W Phelan, psikilog klinis dari dari Assosiasi Psikolog Amerika Serikat.  Caranya, jika berkali-kali anak mengabaikan peringatan Bunda katakan dengan tegas, “oke, satu kali lagi!,”  Jika ia masih menolak hingga hitungan ketiga,  berikan hukuman 5 menit dengan memintanya ke luar ruangan atau minta masuk dalam kamar. Setelah it,  izinkan anak kembali bergabung bersama Bunda,  namun jangan memulai diskusi apapun dengannya.  Bunda juga  dapat menyebutkan nama lengkap si kecil untuk menunjukkan padanya bahwa Bunda bersungguh-sungguh dengan apa yang Bunda ucapkan.

 

 

Sumber : Ayahbunda

 

 

Artikel Lainnya

Tak terasa ya Mom, rasanya seperti baru kemarin anda melahirkan buah cinta anda ke dunia. Momen demi momen anda lewati bersamanya dengan penuh suka cita. Mulai dari momen lucu, menggemaskan sampai den...

Batasi asupan teh berkafein Teh hitam, hijau, putih, matcha, chai, dan oolong semuanya bersumber dari daun tanaman camellia sinensis. Semua jenis teh tersebut mengandung kafein, stimulan alami...

Dengan kasus Covid-19 yang meningkat di Indonesia, banyak orangtua khawatir tentang apa yang harus dilakukan jika salah satu dari mereka atau keduanya dinyatakan positif dan memiliki anak untuk diurus...

Tidak masalah membawa bayi mudik, yang penting persiapkan jauh-jauh hari. Dengan begitu, mudik dengan bayi bisa nyaman. Bila ingin naik angkutan umum, jauh-jauh hari sebelum hari H, alangkah bijakn...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................