Dalam keluarga Bunda mada yang memiliki riwayat penyakit jantung atau diabetes tipe 2 ? Perhatikan kesthatan si kecil yuk Bunda Studi yang dilakukan oleh Nina Berentzen dari National Institute for ...
Senin, 07 Januari 2019 | 12:43 WIB Penulis : Erni Wulandari
Kepercayaan diri membuat anak nyaman menjadi dirinya sendiri. Kondisi seperti ini vital, lho demi kesuksesannya di masa depan. Karakter seperti ini perlu dikembangkan, karena sejumlah penelitian mengatakan anak dengan kepercayaan diri yang tinggi cenderung mampu memberanikan diri.
Untuk apa? Mencoba sesuatu yang baru, move on dari suatu masalah dan mengeluarkan usaha yang lebih baik untuk meraih prestasi. Jadi, kepercayaan diri anak memang penting untuk dikembangkan nih, Moms!
Lantas, seperti apa sih cara meningkatkan kepercayaan diri anak? Simak tiga tips berikut ini:
1. Tantang anak dengan hal baru
Membuat tugas atau tantangan sederhana yang sesuai dengan kemampuan anak bisa meningkatkan kepercayaan diri anak, lho. Di sini, orang tua hanya bertugas untuk memberi arahan atau mengatur strategi. Sisanya, serahkan pada anak. Nah, ketika anak berhasil menyelesaikan tugasnya, dia yakin bahwa keberhasilannya adalah buah dari usahanya. Setelah melewati beberapa tantangan, anak yakin pada kemampuannya. Hal ini meningkatkan rasa percaya diri perlahan. Kemudian, muncul karakter berani mencoba dan bangkit kembali setelah gagal. Ini otomatis tertanam dalam pola pikir sang anak selama masa pertumbuhannya.
Perlu diingat nih, tantangan yang diberikan jangan terlalu sulit ya. Soalnya kalau terlalu sering gagal, anak jadi nggak mau mencoba. Selain itu, tingkat kesulitan tiap tantangan bisa ditambah secara bertahap, sesuai kondisi anak.
2. Bebaskan tekanan dan mulai mendidik
Banyak orang tua beranggapan memberi bantuan saat anak melakukan sesuatu akan meningkatkan keyakinan pada dirinya. Namun, fakta berkata sebaliknya. Bantuan yang diberi nantinya akan jadi tekanan. Belum lagi anak menekan dirinya sendiri dengan mencari bantuan seperti yang selama ini diberikan oleh orang tua. Mendidik dan melatih anak dalam melakukan sesuatu dapat memberi hasil yang lebih baik. Teori dan latihan bisa jadi bekal untuk menciptakan rasa percaya diri dalam diri anak.
3. Selalu beri dorongan
Setiap manusia butuh dorongan, terlebih anak-anak dan remaja. Dorongan ini bisa berbentuk kata-kata motivasi atau gambaran prestasi yang bisa diraih anak. Hal ini bisa jadi pembelajaran anak, Moms. Kesuksesan yang diraih anak nggak sekadar pujian lho. Coba sampaikan pujian yang spesifik pada anak. Fokuslah pada proses yang dicapai anak, nggak hanya hasilnya.
Sumber : haibunda.com
Dalam keluarga Bunda mada yang memiliki riwayat penyakit jantung atau diabetes tipe 2 ? Perhatikan kesthatan si kecil yuk Bunda Studi yang dilakukan oleh Nina Berentzen dari National Institute for ...
Saat anak melakukan kesalahan, umumnya orang tua akan memberikan hukuman agar ia mengerti atas konsekuensi dan tidak mengulanginya kembali. Namun, ada juga yang mungkin justru mendiamkan anak atau mem...
Tengok cara mengobati gatal-gatal pada anak sesuai penyebabnya, yuk mom! Gatal-gatal adalah gejala dermatologis umum yang bisa dialami siapa saja, termasuk anak-anak. Penyebab gatal-gatal pada anak...
Tujuan bermain pada anak: Sebagai sarana untuk bereksperimen sehingga mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru. Melatih anak untuk mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Sebagai sar...