Mommy, Manfaatkan Obrolan Meja Makan untuk Bentuk Karakter Anak

Jumat, 05 April 2019 | 10:56 WIB Penulis : Erni Wulandari


Pembentukan karakter anak dimulai dari didikan orang tua dan lingkungan di sekitarnya. Salah satunya lewat momen yang dihabiskan bersama-sama anak di meja makan. Dengan kata lain, obrolan saat makan bisa dimanfaatkan untuk membentuk karakter anak-anak. Mommy dan Daddy bisa menanamkan nilai kebaikan dan pelajaran hidup lewat cara yang santai.

Menurut dr.Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, Sp.GK, belajar makan bersama di meja bisa dimulai ketika anak sudah mengenal variasi makanan, MPASI yakni enam bulan. Entah di kursi atau di pangku, yang penting libatkan anak dalam makan bersama. "Ini penting sekali untuk membangun karakternya. Etika di ruang makan, komunikasi dengan bapak ibunya itu di meja makan," ujarnya di acara Media & Blogger Gathering SGM Eksplor, di hotel bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2019).

Untuk membentuk karakter anak yang kuat, Nurul menyarankan untuk selalu mengajak anak makan bersama. Alasannya, supaya selalu ada komunikasi antara orang tua dan anak. "Jadi selalu ajak makan anak bersama di meja makan. Enggak cuma Sabtu Minggu tapi hari biasa juga. Meski malam hari enggak apa-apa. Meskipun itu anak cuma bisa acak-acakin makanan di meja makan tidak masalah. Dari sini anak akan berkomunikasi dengan bapak dan ibunya," kata Nurul.

Selain anaknya yang belajar, orang tua juga belajar membaca perilaku anaknya. Dengan mengajak ngobrol si kecil, kita akan paham sendiri milestones anak. Si kecil sudah bisa apa saja, sudah kenal dengan makanan apa saja, dan lain sebagainya. "Ketika di meja makan perlu ada stimulasi orang tua, ajak anak ngomong. Orang tua juga bisa berdongeng," sambungnya. Karakter anak dibentuk dari etika dasar yang diberikan orang tua. Misalnya mengajarkan cara makan pada anak, pegang sendok sebelah kanan, pegang garpu pakai tangan kiri. "Terus kalau makan enggak boleh ngecap seperti itu. Nantinya mereka (anak) akan mengajarkan hal yang sama kepada anaknya kelak," kata Nurul.

Di kesempatan yang berbeda, psikolog anak dari Tiga Generasi Anastasia Satriyo juga menyampaikan bahwa makan bareng keluarga memang bisa jadi ajang bonding orang tua sama anak, Moms. Syaratnya, pinggirkan dulu gadget sehingga pas makan bareng bisa tercipta komunikasi yang berkualitas. "Saat makan bersama kita bahas apapun bisa. Termasuk kegiatan anak seharian itu ngapain aja. Yang penting, jangan masing-masing sibuk sama gadget ya. Usahakan juga pas kita ngobrol sama anak ada tatap mata dan intonasi kita pun 'bermain'. Jadi, komunikasi yang terjalin benar-benar berkualitas," kata Anas, panggilan akrabnya.

 

 

 

Sumber : haibunda

Artikel Lainnya

Bolehkah bayi dimandikan setelah imunisasi? Menurut kids childrens health, Moms atau Dads bisa memandikan sebelum atau sesudah Si Kecil diimunisasi. Tapi, mungkin bisa menunggu selama 24 jam. Ka...

  Cara Menghilangkan Bau Badan pada Anak Moms mungkin bertanya-tanya bagaimana cara menghilangkan bau badan pada anak. Sangatlah mudah untuk menyadari jika Si Kecil menderita bau badan, kar...

Efek negatif dari asupan gula berlebih juga terlihat pada kemampuan tubuh dalam menangkal penyakit. Konsumsi 20 sendok teh gula (yang kira-kira setara dengan jumlah gula dalam dua kaleng minuman ber...

Pertumbuhan dan perkembangan yang tepat untuk Si Kecil harus ditunjang dengan asupan makanan yang sehat. Saat Si Kecil makan dengan lahapnya, sebagai orang tua pasti sangat se...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................