Jangan Lengah, Tetap Awasi Anak Saat Bermain di Playground

Senin, 16 Desember 2019 | 16:45 WIB Penulis : Erni Wulandari


Jakarta - Bahaya dan risiko yang mengintai anak ada di mana-mana, termasuk ketika mereka lagi main di playground. Makanya, penting banget nih kita memastikan anak-anak aman ketika asyik main di playground.

Data di Amerika Serikat menunjukkan dalam satu tahun sekitar 200 ribu anak masuk ke ICU karena kecelakaan di playground dan 20 di antaranya meninggal. Fakta lainnya menunjukkan 79 persen kecelakaan pada anak yang terjadi di playground berupa jatuh dari ketinggian.

Secara umum, playground dibagi jadi dua kategori yaitu terbuka atau outdoor dan tertutup atau indoor. Masing-masing punya karakteristik dan risiko, begitu juga standar playground-nya, Mom.


"Di Indonesia sayangnya kami belum dapat menemukan standar atau peraturan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang yang spesifik terkait dengan tempat bermain. Sebagai perbandingan, di Amerika hal ini menjadi perhatian serius dan telah teregulasi dan termonitor dengan baik," papar Wahyu Minarto dari Komunitas Safe Kids Indonesia saat ngobrol sama HaiMom.

Kata pria yang akrab disapa Paman Billie ini, di Amerika banyak organisasi yang memperhatikan playground anak, contohnya National Recreation and Park Association, National Playground Safety Institute dan National Program for Playground Safety. Mereka juga memiliki orang yang kompeten dalam menginspeksi tempat bermain yaitu Certified Playground Safety Inspector (CPSI).

Karena masih minimnya perhatian keselamatan anak di playground di Indonesia, Komunitas Safe Kids Indonesia punya saran buat orang tua ketika menemani anak main di playground supaya anak tetap aman. Selain 'SAFE' yang terdiri dari Supervision, Age appropriate equipment, Fall surfacing, dan Equipment maintenance).

Baca juga:Yuk, Berakhir Pekan di Taman Bermain Ramah Anak Dufan

Nggak hanya itu, Mom, implementasikan juga konsep 'A.N.A.K' ketika mengawasi si kecil yang lagi main di playground yaitu:

1. (A)mati Bahayanya

"Amati dulu apa yang terjadi pada anak. Misal anak berlarian di rumah dan terpeleset atau memecahkan gelas yang bisa membahayakan kaki anak, kejadian seperti ini masih bisa kita selesaikan kan?" kata Wahyu.

Jadi ketika terjadi sesuatu pada anak yang di luar kendali kita, amati dulu dan jangan panik ya, Mom.

2. (N)ilai Risikonya

Secara umum bahaya dan risiko di playground pun bisa terjadi dalam berbagai hal nih, Mom. Seperti permukaan pelindung yang tidak sesuai (improper protective surfacing) bisa bikin anak terpeleset, peralatan di playground yang nggak layak atau rusak bisa bikin anak cedera. Bahkan, ketika alat di playground ditaruh di tempat yang nggak tepat, ada risiko juga anak terbentur.

Misalnya, kalau ayunan ditaruh terlalu mepet ke tembok, anak bisa berisiko mengalami benturan. Jangan salah, cuaca pun dapat memengaruhi keselamatan anak lho, Mom. Seperti panas matahari yang terlalu menyengat dapat membuat kulit anak terbakar, luka bakar ringan, lalu jika anak kurang minum dia bisa dehidrasi.

Anak-anak lain juga bisa jadi faktor risiko anak dapat cedera di playgorund. Contohnya aja anak tertabrak saat berlari atau terkena ayunan yang dimainkan anak lain. Hati-hati juga sama orang asing ya, Mom, karena bisa aja anak jadi korban penculikan, pelecehan maupun tindak kriminal lainnya.

3. (A)mbil Tindakan

Setelah kita mengenali nilai risikonya, kini kita tahu harus ambil tindakan apa dan ingat jangan panik ya, Mom. Mom perlu tahu ada yang namanya mitigasi atau rangkaian upaya dalam mengurangi bencana yaitu:

a. Safety in Design

Ini berfokus pada perancangan, pemilihan tempat, serta pemilihan bahan dan konstruksi. Contoh pemilihan permukaan: Engineered wood fiber, wood chips, pea gravel, pasir, alas sintetis atau karet, serpihan karet, karpet karet, atau karet PIP (Poured-in-place).

Adapun permukaan yang lebih baik dihindari atau tidak diperkenankan untuk anak misalnya beton, aspal, tanah padat dan rumput.

b. Kendali (Kontrol)

Ketika anak sedang berada di taman bermain sekalipun indoor, jangan pernah lengah ya, Mom. Ingat, jangan terlalu sibuk sendiri. Kalau mau menemani anak main perosotan misalnya, boleh banget. Nggak perlu sampai ikut meluncur kok, Mom. Cukup berdiri di samping perosotan atau dekat dengan alat permainan yang sedang anak mainkan.

Pilih dan arahkan anak untuk memilih permainan yang sesuai dengan umur dan tumbuh kembangnya. Menguasai keterampilan P3K dan selalu simpan nomor darurat di handphone Mom atau Ayah juga penting banget sebagai antisipasi ada insiden pada anak.

4. (K)omunikasikan:

Kalau di playground itu ada alat atau lokasi berbahaya yang belum disegel atau dikasih barikade, segera kasih tahu ke pengelolanya, Mom.

Ke anak, kita juga perlu ngasih tahu kalau area itu nggak boleh dulu dipakai karena lagi diperbaiki. Kalau pengunjung lain ada yang belum tahu soal ini, beri tahu juga ya, Mom. Misalnya pihak pengelola nggak merespons, mungkin menulis komplain di surat pembaca atau kolom opini bisa jadi opsi.
 

Souce : HaiBunda

Artikel Lainnya

Ketika sudah waktunya makan, seorang ibu muda bergegas menyiapkan menu makan untuk anak batita-nya (berusia di bawah tiga tahun). Si ibu mendekati anaknya yang berusia 17 bulan. Malang, setelah bersus...

Selama ini jika membicarakan tentang buah-buahan yang mengandung vitamin C, selalu buah jeruk yang terucap. Padahal, selain buah jeruk, masih ada buah lain yang mengandung vitamin C, bahkan lebih kaya...

Cara-cara meningkatkan minat baca pada anak-anak Untuk meningkatkan minat baca pada anak orang tua bisa melakukan beberapa alternatif cara untuk menarik minat anak pada kebiasaan membaca. Cara-cara...

Bintik yang mungkin di alami si kecil, apa saja ya Bund : 1. Flu Singpura Bintik yang muncul pada penderita flu Singapura atau penyakit kaki, tangan dan mulut (KTM), adalah bintik-bintik merah di ...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................