Bagaimana Sebaiknya Orang Tua Memuji Anak?

Kamis, 30 Januari 2020 | 09:20 WIB Penulis :


Sebagai orang tua, terkadang kita refleks membanjiri anak dengan pujian ketika ia berhasil menunjukkan pencapaian tertentu. Misal, memuji hasil karya anak dengan berkata, “Wow, bagus sekali! Kamu pintar melukis, ya.” Pujian berhubungan erat dengan cara anak-anak melihat kecerdasan mereka, ketangguhan dalam berusaha, juga dorongan untuk melakukan kebaikan. Lantas, bagaimana sebaiknya orang tua memuji anak? Ternyata, memuji usaha anak lebih baik ketimbang sekedar memuji kemampuannya.

Hindari memuji kemampuan anak

Cara kita memuji ternyata berpengaruh terhadap ketangguhan anak, lho. Menurut riset tiga dekade yang dilakukan oleh Psikolog Carol S. Dweck dari Universitas Stanford, anak yang terus-menerus dipuji sebagai sosok yang cerdas secara alami, berbakat, atau genius mengembangkan pola pikir permanen (fixed mindset). Yakni, adanya pikiran bahwa kecerdasan mereka demikian adanya dan seperti yang dimilikinya. Alhasil, anak-anak tersebut cenderung hanya memedulikan penilaian cerdas atau tidak cerdas. Mereka takut untuk mencoba terlalu keras dalam melakukan sesuatu yang akan membuat mereka kehilangan reputasi sebagai “anak cerdas.” Soalnya, mereka selalu dinilai memiliki kemampuan.

Pujilah usaha atau proses anak

Menurut penulis The Danish Way of Parenting, Jessica Alexander dan Iben Sandahl, ketimbang memuji kemampuan anak, orang tua sebaiknya menanamkan pada anak bahwa kecerdasan mereka bisa dibangun dengan kerja dan pendidikan. Hal itu pun dapat meumbuhkan pola pikir bahwa anak bisa mengembangkan keterampilan karena bekerja keras.

Pujian yang berfokus pada proses seperti keterlibatan, ketekunan, strategi, dan perbaikan juga dapat mengembangkan motivasi dan ketangguhan anak.

Contoh pujian untuk proses

“Ayah/Ibu suka cara kamu menyusun kepingan puzzle. Kamu hebat, akhirnya bisa membereskannya.”

“Kakak berlatih menari berkali-kali dan usaha yang kamu lakukan terlihat hari ini! Kamu tampil dengan sangat baik.”

“Ayah/Ibu sangat senang melihat kamu berbagi camilan dengan adikmu.”

“Ini adalah tugas yang panjang dan menantang, tetapi kamu bisa mengerjakan dan menyelesaikannya. Ayah/Ibu bangga kamu tetap fokus!”

Pujian atas usaha membuat anak suka tantangan

Anak-anak yang didorong untuk fokus pada usaha daripada kecerdasan ini akan memiliki pola pikir berkembang (growth mindset). Mereka cenderung peduli pada pembelajaran dan melihat usaha sebagai hal yang positif. Anak juga akan meningkatkan usaha ketika menghadapi kegagalan dan mencari strategi belajar yang baru ketimbang menyerah.

Sebaliknya, anak dengan pola pikir permanen rentan kehilangan percaya diri ketika menghadapi kesulitan.

Selain mengasah ketangguhan, pujian juga mendorong anak melakukan kebaikan. Orang tua pun perlu mengetahui jenis pujian yang efektif maupun tidak efektif.

 

Source: Parentalk.id

Artikel Lainnya

Seperti juga metode PLW, beredar sejumlah pro dan kontra terkait metode pemberian makan baby led weaning (BLW), yaitu: Pro: - Berhubung susu (ASI) masih menjadi sumber nutrisi dominan bagi anak...

Memberikan makan pada anak memang agak 'tricky'. Bisa saja ia mudah sekali makannya atau justru sebaliknya. Peran orangtua bisa mempengaruhi gaya makan serta kesehatannya. Coba lakukan 6 h...

Moms, tentunya ingin Si Kecil memiliki gigi yang sehat dan kuat. Oleh sebab itu, Anda perlu mengajarkannya untuk menyikat gigi sejak dini. Namun jangan asal memilih pasta gigi bagi buah hati Anda ya, ...

Namun, jika anak masih terus ileran setelah usia 2 tahun, ini perlu diperhatikan karena pada usia tersebut sebagian besar anak sudah memiliki kemampuan menelan air liur dengan baik. Melansir laman ...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................