Sudah bukan rahasia lagi bila berebut mainan adalah salah satu pencetus konflik saat balita sedang main bersama. Sebagai orang tua, Moms tentu menginginkan balita Moms dapat bermain dan berb...
Senin, 08 Juni 2020 | 17:12 WIB Penulis :
Apakah gigi anak Anda tampak menguning, keropos dan nampak bercak kecoklatan, atau justru berlubang? Hati-hati. Ini bisa menjadi tanda anak Anda mengalami masalah gigi. Masalah gigi pada anak umumnya terjadi karena anak-anak doyan makanan manis tapi belum terbiasa menyikat gigi secara teratur. Simak apa saja penyebab gigi anak rusak serta perawatan yang bisa dilakukan.
Masalah pada gigi tidak hanya dirasakan oleh orang dewasa. Anak-anak justru lebih rentan mengalaminya. Dikutip dari Absolute Dental, ada baiknya orangtua tetap menjaga kesehatan gigi anak agar tetap terjaga dan terawat. Berikut merupakan beberapa penyebab masalah kerusakan pada gigi anak Anda.
Gigi gigis adalah pembusukan gigi anak karena terus-menerus minum susu dengan botol dot. Apalagi bila dilakukannya sambil tidur, ini akan membuat gigi cepat rusak.
Minum susu dari botol dalam posisi tidur mungkin nyaman untuk bayi. Tapi, hati-hati jika hal ini dilakukan selama berjam-jam, dapat membahayakan gigi bayi. Ketika susu menempel atau menggenang di sekitar gigi dalam waktu yang cukup lama, ini bisa membuat gigi rentan terhadap bakteri dan asam.
Susu mengandung gula yang merupakan makanan bagi bakteri. Jika gula susu menempel pada gigi, ini artinya memberikan makanan untuk bakteri berkembang biak di gigi sehingga gigi menjadi berlubang.
Gigi depan atas si anak adalah yang paling rentan rusak karenanya. Perhatikan jika gigi depan anak Anda terdapat tanda-tanda rusak, seperti ada bintik putih atau kuning pada gigi. Sebaiknya segera bawa anak Anda ke dokter gigi.
Jika tidak diobati, penyebab gigi rusak ini dapat mengakibatkan rasa sakit dan membuat anak sulit mengunyah makanan.
Orangtua dapat membantu anak mengatur waktu khusus untuk minum susu setiap hari karena menggunakan dari botol sepanjang hari bisa merusak gigi susu.
Jika anak sudah beranjak besar, tidak ada salahnya untuk mengajarinya minum susu dengan gelas. Ini akan lebih baik untuk melatih keterampilan motorik dan koordinasi anak.
Gigi berlubang terjadi saat bakteri menggerogoti enamel gigi sehingga menyebabkan pembusukan dan akhirnya gigi berlubang. Makanan yang tersisa di gigi dan tidak dibersihkan bisa memicu timbulnya masalah ini.
Hal ini dikarenakan makanan yang menempel pada gigi tersebut pada akhirnya menjadi makanan untuk bakteri berkembang biak. Asam kemudian mengumpul pada gigi, terjadi pelunakan enamel pada gigi, dan akhirnya gigi menjadi berlubang.
Lubang ini akan menjadi lebih besar jika tidak segera diobati. Jika dibiarkan, lubang pada gigi susu anak dapat berpindah ke gigi permanen anak.
Gigi susu menentukan ruang untuk tumbuhnya gigi permanen. Jika gigi susu rusak, mereka tidak dapat membantu gigi permanen untuk tumbuh di posisi yang tepat. Hal ini bisa menyebabkan gigi bertumpuk atau miring.
Gigi berlubang dapat menyebabkan gusi bengkak dan dapat menyebabkan kemungkinan infeksi menyebar ke tempat lainnya. Penyebab gigi pada anak menjadi rusak ini pun ditandai dengan bintik putih atau kekuningan pada gigi.
Banyak anak juga mengalami masalah gigi yang bernama gingivitis. Gingivitis adalah tahap pertama dari penyakit gusi.
Penyebab dari gigi anak yang rusak ini adalah karena anak sering makan makanan ringan, seperti coklat dan permen, serta diperparah dengan kebiasaan buruk menggosok gigi.
Lalu, penyebab lain dari gingivitis adalah terlalu banyak plak pada gigi. Hal ini membuat bakteri menempel pada gigi dan berkembang biak diikuti dengan tidak terbiasa menyikat gigi secara teratur.
Jika gusi anak bengkak, meradang, atau berdarah setelah menyikat gigi, sebaiknya segera periksakan ke dokter karena ditakutkan anak Anda menderita gingivitis.
Menghisap jempol atau dot adalah aktivitas yang normal untuk bayi dan juga balita. Hal ini merupakan salah satu cara yang memberikan perasaan tenang, aman, dan juga nyaman.
Namun, sebaiknya apabila anak sudah berumur 5 tahun, hindari kebiasaan ini karena nisa menjadi penyebab gigi pada anak rusak.
Frekuensi menghisap jempol atau dot yang terlalu lama bisa membuat gigi bagian atas menjadi keluar jalur. Ini bisa membuat anak jadi lebih sulit menggigit atau mengunyah. Lalu, kondisi ini pun juga bisa membuat rahang atas juga bawah menjadi tidak sejajar.
Apabila anak punya gigi sensitif, ia bisa merasa tidak nyaman atau terganggu. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab gigi anak yang rusak ini, seperti:
Perawatan gigi anak sebaiknya dimulai sebelum gigi pertamanya muncul. Walaupun gigi belum terlihat, namun bukan berarti gigi anak Anda belum ada.
Sebenarnya gigi sudah mulai terbentuk di trimester kedua kehamilan. Saat lahir, bayi akan Anda memiliki 20 gigi utama, yang masih sepenuhnya berkembang di rahang.
Berikut ini merupakan cara untuk merawat gigi anak agar tidak cepat rusak dari mereka kecil.
Source: hellosehat.com
Sudah bukan rahasia lagi bila berebut mainan adalah salah satu pencetus konflik saat balita sedang main bersama. Sebagai orang tua, Moms tentu menginginkan balita Moms dapat bermain dan berb...
Sepatu anak menjadi bagian yang penting dalam dunia fashion sehingga tak heran ada banyak pilihan sepatu mulai dari yang berbahan kulit hingga plastik. Di saat yang sama, anak mulai belajar berjalan d...
Menjelang masa ujian tidak jarang menimbulkan kecemasan bagi anak dan orang tua. Sebenarnya, apa yang perlu dipersiapkan anak-anak agar lancar mengikuti ujian dengan hasil yang baik? - Keterampilan...
antrum adalah kondisi saat seorang anak menunjukkan ledakan kemarahan dan frustasi yang tidak terkendali. Setelah tantrum, terkadang balita memiliki beberapa kekhawatiran. Kekhawatiran yang biasany...