Ketahui Apa Saja Penyebab Mata Minus pada Anak

Senin, 15 Juni 2020 | 15:10 WIB Penulis :


Penyebab mata minus pada anak penting untuk Bunda ketahui supaya Si Kecil bisa terhindar dari kondisi ini. Pasalnya, mata minus akan membuat anak kesulitan melihat jarak jauh. Hal ini tentu bisa mengganggu aktivitasnya sehari-hari, termasuk saat di sekolah.

 

Rabun jauh atau mata minus pada anak umumnya mulai muncul saat ia menginjak usia 9–10 tahun. Gejala dari kelainan ini dapat diamati dari perilaku anak sehari-hari. Bunda bisa mencurigai Si Kecil memiliki mata minus bila ia sering cenderung menyipitkan mata saat melihat benda yang berjarak jauh.

 

Selain itu, anak dengan mata minus juga cenderung lebih senang menonton TV dari dekat, sering mengucek mata, sering mengeluh matanya lelah, dan mengeluh sakit kepala atau mual, terutama setelah membaca buku.

Ini Penyebab Mata Minus pada Anak

Hingga saat ini, penyebab mata minus pada anak belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat memicu seorang anak mengalami mata minus, yaitu:

1. Faktor genetik

Faktor genetik atau keturunan memainkan peranan penting dalam terjadinya mata minus pada anak. Jadi, jika Bunda atau Ayah memiliki mata minus, kemungkinan Si Kecil juga akan memilikinya.

2. Terlalu lama bermain di dalam ruangan

Membiarkan Si Kecil berada di dalam rumah pada waktu yang lama ternyata dapat memengaruhi kondisi kesehatan matanya, lho, Bun. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa anak yang menghabiskan lebih banyak waktu bermain di tempat terbuka memiliki risiko lebih rendah untuk menderita gangguan mata, termasuk mata minus.

Meski penelitian tersebut masih perlu dikaji lebih lanjut, tidak ada salahnya membiarkan Si Kecil lebih banyak bermain di luar rumah, setidaknya 40 menit sehari. Pasalnya, bermain di luar ruangan dapat membuat anak lebih aktif sehingga baik untuk kesehatannya secara umum.

3. Membaca buku terlalu dekat

Membaca memang sangat baik untuk perkembangan otak dan keterampilan komunikasi anak. Namun, jika anak terbiasa membaca dengan jarak yang sangat dekat atau di tempat yang pencahayaannya kurang, bukan tidak mungkin penglihatannya akan terganggu.

Membaca buku dengan jarak yang terlalu dekat diduga bisa meningkatkan risiko anak mengalami mata minus secara signifikan. Oleh karena itu, anak disarankan untuk menjaga jarak bacanya sekitar 25–30 cm.

4. Menatap layar gadget terlalu lama

Apakah Si Kecil sering berlama-lama bermain dengan gadget? Hati-hati, hal ini juga bisa menyebabkan matanya minus, lho. Batasilah waktu bermain gadget Si Kecil kira-kira 1–2 jam sehari.

Selain menyebabkan mata minus, terlalu lama menatap layar gadget juga bisa membuat mata anak jadi lelah, kering, iritasi, dan penglihatannya berbayang, walaupun hanya sementara.

Guna menjaga fungsi penglihatan Si Kecil tetap optimal, pastikan Bunda memberikannya makanan yang baik untuk kesehatan mata, seperti ikan, wortel, susu, sayuran hijau, serta buah-buahan. Selain itu, pastikan Si Kecil tidak membaca buku atau melakukan aktivitas lainnya di tempat yang pencahayaannya kurang, ya, Bunda.

Jika Si Kecil menunjukkan gejala mata minus, sebaiknya Bunda segera memeriksakannya ke dokter mata. Lakukan juga pemeriksaan mata secara rutin setiap 2 tahun. Dengan begitu, bila Si Kecil mengalami gangguan pada penglihatannya, dokter dapat mengatasinya lebih awal.

Source: alodokter.com

                                                   

Artikel Lainnya

Enggak cuma orang dewasa, anak usia sekolah juga bisa stres lho, Moms! Mirisnya, stres pada anak sering kali tidak mudah dikenali dan anak tidak berani menceritakan perasaannya ke Moms dan Dads. Untuk...

Cara Mencegah Sibling Rivalry Bagaimana sih cara mencegah sibling rivalry? Cara terbaik adalah dengan mempersiapkan si kakak untuk kehadiran adiknya yang akan segera lahir. Ya, tentu tak mudah...

Imunisasi gigi mungkin belum terlalu sering Anda dengar dibanding imunisasi penyakit umum lainnya. Padahal, dari tahun ke tahun makin banyak anak yang mengalami penyakit gigi. Data Riskesdas 2018 menu...

Salah satu tanda anak mengalami masa pubertas yaitu dengan adanya perubahan pada tubuh mereka. Rata-rata masa pubertas terjadi pada anak yang berusia 9-14 tahun, sehingga Mom tidak perlu khawatir j...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................