Mams, sistem pencernaan bayi terutama yang baru lahir belum berkembang dengan sempurna, sehingga membutuhkan asupan nutrisi yang lebih mudah dicerna. Dalam memilih susu formula anak, selain memperhati...
Kamis, 03 Desember 2020 | 10:26 WIB Penulis :
Keinginan untuk melindungi anak dari segala bahaya merupakan naluri alamiah orangtua. Namun, perlindungan yang berlebihan dapat memberikan dampak buruk bagi perkembanngan anak. Pola asuh ini dikenal dengan istilah overprotektif atau helicopter parenting.
Sebagian anak mungkin memang harus dijaga dan dilindungi lebih ekstra. Biasanya terkait dengan kondisi kesehatannya, misalnya lahir prematur atau penyakit yang dideritanya. Namun, sebagian orangtua dibayang-bayangi ketakutan jika anak mengalami hal buruk sehingga mereka merespons berlebihan terhadap apapun yang terjadi. Hal ini dapat mengakibatkan anak mengalami vulnerable child syndrome atau sindrom anak rentan.
Dilansir dari verywellfamily.com (27/03/2020), sindrom anak rentan disebabkan kondisi medis yang berdampak pada anak dan orangtuanya. Biasanya, sindrom ini bermula dari anak yang memiliki masalah yang berpotensi mengancam jiwanya selama masa bayi. Misalnya, mengidap suatu penyakit. Hal ini menyebabkan orangtua memiliki perasaan cemas dan ketakutan yang berlebihan terhadap kesehatan sang Anak, bahkan ketika sang Anak sudah berkembang dengan baik dan tumbuh normal serta sehat.
Sindrom anak rentan sebetulnya merupakan respons ekstrem di mana orangtua merasa harus mengawasi dan melindungi anak lebih hati-hati, ketimbang anak yang sehat lainnya. Reaksi orangtua terhadap suatu kejadian dapat mengembangkan efek emosional dan psikologis jangka panjang yang serius pada keluarga.
Anak yang bertumbuh dalam lingkungan yang terlalu protektif nantinya akan takut menghadapi dunia. Mereka mungkin merasa tidak percaya diri dan punya self-esteem rendah karena tidak pernah mencapai apapun dengan usahanya sendiri. Selain itu, anak yang rentan akan bertumbuh menjadi anak yang sangat bergantung, entah itu pada orangtuanya atau pada orang lain.
Ketika anak berkembang, pertumbuhan fisiknya mungkin memuaskan, tetapi mereka tidak mendapatkan kesempatan berkembang secara psikologis dan emosional dengan baik. Karena itulah, anak yang mengalami sindrom kerentanan ini mungkin mengalami banyak kesulitan dalam situasi sosial. Mereka akan bermasalah di sekolah dan tidak menutup kemungkinan mengalami ketidakmampuan belajar.
Source:
Penulis: Ira Nur Aini
Editor: Ira Nur Aini
Mams, sistem pencernaan bayi terutama yang baru lahir belum berkembang dengan sempurna, sehingga membutuhkan asupan nutrisi yang lebih mudah dicerna. Dalam memilih susu formula anak, selain memperhati...
Ketika berbicara tentang alergi, itu sebenarnya merupakan reaksi tubuh yang berlebihan terhadap benda asing tertentu atau yang kita sebut dengan alergen. Alergi bisa menyerang siapa pun, teta...
Kaget dan bingung pastinya saat Bunda di tanya "adik asalnya dari mana sih Bunda ?" atau "kok dada Bunda sama Ayah beda sih?". Jika Bunda mendapat pertanyaan seperti itu Bunda jang...
Bagi beberapa anak, belajar mungkin menjadi aktivitas yang sangat membosankan. Saat orang tua meminta anak belajar, tidak sedikit dari mereka yang memiliki banyak alasan agar ia tak perlu belajar...