Salah satu kegiatan bersama Si Kecil yang tidak boleh Bunda lewatkan adalah tummy time. Selain menyenangkan, aktivitas ini bermanfaat bagi tubuh bayi, lho. Cara melakukan tummy time&nbs...
Jumat, 18 Maret 2022 | 14:51 WIB Penulis :
Biduran pada bayi biasanya muncul jika anak Moms terkena alergen, infeksi, gigitan serangga, atau sengatan lebah. Jika anak sudah cukup besar, obat-obatan seperti antihistamin dapat membantu mengatasi biduran.
Biduran pada bayi terkadang tampak mengkhawatirkan dan itu bisa membuat Si Kecil merasa tidak nyaman. Tetapi, bagaimana bisa terjadi biduran pada bayi? Apa yang harus Moms lakukan untuk mengatasinya?
Dalam sebuah studi, ditemukan bahwa dalam 65 persen kasus biduran pada bayi disebabkan oleh 25 persen makanan dan 37,5 persen obat-obatan dan infeksi bakteri virus.
Pada bayi di bawah 6 bulan, 75 persen bayi mengalami biduran akut karena alergi susu sapi. Sedangkan pada bayi di atas 6 bulan, penyebab utama biduran pada bayi adalah asupan obat (kebanyakan karena aspirin dan amoksisilin).
Menurut jurnal Prevalence and Causes of Childhood Urticaria, Infeksi tampaknya menjadi penyebab biduran yang lebih sering pada bayi dan anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa.
Mengutip The Royal's Children Hospital, biduran pada bayi biasanya disebabkan oleh reaksi alergi. Biduran kadang-kadang dapat terjadi tanpa pemicu, tetapi biasanya terjadi ketika sistem kekebalan merespons suatu zat (seperti makanan atau racun serangga) seolah-olah itu beracun (beracun).
Biduran terjadi ketika plasma darah bocor dari pembuluh darah ke kulit. Ini terjadi ketika bahan kimia yang disebut histamin dilepaskan.
"Penyakit yang disebabkan oleh kuman streptococcus, hepatitis A, B atau C, virus, atau parasit, lupus, demam rematik, sariawan, juga dapat menyebabkan biduran," tambah dr. Fransiska.
MengutipSeattle Children, selain itu penyebab biduran pada bayi juga dapat disebabkan dari alergi tanaman atau hewan peliharaan, lho. Di antaranya:
Lingkungan yang dingin dan panas atau perubahan lingkungan bisa dengan mudah memicu munculnya bentolan merah yang menyebar pada kulit bayi yang masih sangat sensitif.
Seringkali, dokter dapat mendiagnosis biduran pada bayi dengan melihat kulitnya. Untuk mengetahui penyebabnya, Moms mungkin ditanyai tentang riwayat kesehatan anak, penyakit yang baru diderita, obat-obatan, dan paparan alergen.
Jika anak menderita gatal-gatal kronis, dokter mungkin meminta untuk mencatat aktivitas harian, seperti apa yang dimakan dan diminum anak.
Tes diagnostik, seperti tes darah, dan tes alergi, dapat mengetahui penyebab gatal-gatal, seperti penyakit tiroid atau hepatitis.
Untuk memeriksa gatal-gatal fisik, dokter mungkin meletakkan es pada kulit anak untuk melihat bagaimana reaksinya terhadap dingin atau meletakkan karung pasir atau benda berat lainnya di paha untuk melihat apakah tekanan akan menyebabkan gatal-gatal.
Source: https://www.orami.co.id/
Salah satu kegiatan bersama Si Kecil yang tidak boleh Bunda lewatkan adalah tummy time. Selain menyenangkan, aktivitas ini bermanfaat bagi tubuh bayi, lho. Cara melakukan tummy time&nbs...
Anak zaman sekarang sudah mahir mengoperasikan ponsel atau tablet milik kedua orang tuanya. Mereka pun betah berlama-lama di hadapannya. Padahal kesehatan mata anak bisa terganggu karena ponsel. Fa...
Bagi wanita yang baru pertama kali mempunyai bayi pasti terasa cukup berat dan terkadang melelahkan. Bayi yang baru lahir memang tidak bisa dikatakan mudah untuk mengurusnya. Salah sedikit bayi malah ...
Bunda pasti setuju jika makan sayur dan buah sehat untuk tubuh. Tapi jangan lupa, perlu cara khusus lho agar bahan makanan tersebut higienis dari pestisida dan kamu tetap dapat menikmati manfaatnya. N...