Air putih untuk bayi tidak boleh diberikan secara sembarangan, karena bisa menyebabkan masalah kesehatan. Pada usia berapa bayi boleh diberikan air putih? Pemberian air putih untuk bayi tidak boleh...
Jumat, 03 Juni 2022 | 14:37 WIB Penulis :
Tidak ada pemandangan yang lebih indah bagi orangtua selain melihat bayinya tidur dengan nyaman. Terlebih ketika si kecil sesekali tersenyum saat tidur, rasanya ingin sekali mengetahui apa yang sedang dimimpikannya saat itu. Pernahkah Anda bertanya-tanya, apakah bayi bermimpi seperti orang dewasa? Kira-kira, apa saja yang dimimpikan oleh bayi? Yuk, cari tahu lewat ulasan lengkap berikut ini.
Anda tentu tidak akan pernah tahu apa yang dimimpikan oleh para bayi dimulai dari ia lahir. Walaupun Anda sering melihat bayi baru lahir tersenyum saat tidur, nyatanya bayi belum mengalami fase mimpi pada dua minggu pertama ia dilahirkan.
Sebetulnya, mimpi merupakan cerminan dari apa yang kita lihat dan pikirkan sehari-hari. Nah, bayi tentu belum mengalami banyak interaksi dengan lingkungan sekitarnya seperti orang dewasa. Akibatnya, mereka belum punya bayangan apa pun untuk dikirim ke otak dan diolah menjadi mimpi.
Menurut para ahli, bayi mulai bisa bermimpi secara aktif sejak usia dua minggu. Jodi Mindell, Ph.D., Kepala Sleep Center di The Children’s Hospital of Philadelphia mengungkapkan kepada Parenting bahwa saat bayi mulai bisa bermimpi, yang muncul dalam mimpinya hanyalah berupa kumpulan citra atau kejadian tanpa dialog. Hal ini karena bayi belum mengenal bahasa layaknya orang dewasa, sehingga mimpi mereka kemungkinan besar diam tanpa suara.
Sama seperti orang dewasa, bayi juga mengalami fase tidur yaitu REM (rapid eye movement) dan non-REM. Bedanya, bayi yang baru lahir bisa menghabiskan separuh waktu tidurnya pada fase REM. Sementara itu, orang dewasa hanya menghabiskan seperempat waktu tidurnya di fase REM dan sisanya lebih banyak di fase non-REM.
Fase REM merupakan tahapan tidur saat seseorang mencapai tidur yang nyenyak, mudah terbangun, dan bermimpi. Pada bayi, fase ini biasanya ditandai dengan kelopak mata yang tiba-tiba berdenyut atau tubuh yang menyentak. Tanda-tanda tersebut menandakan bahwa otak sedang melakukan pemindaian saat bayi bermimpi.
Uniknya, mimpi bayi tidak sama seperti mimpi orang dewasa. Pasalnya, yang muncul di dalam mimpi bayi hanyalah sekumpulan gambar tanpa suara yang berhasil mereka rekam saat melek atau terjaga. Misalnya suasana di kamar, mainan, hingga wajah orangtuanya, tapi tanpa dialog – alias tanpa suara.
Meski demikian, fase tidur REM dapat membantu menguatkan memori bayi terhadap hal-hal di sekitarnya. Saat bayi melek atau terjaga di siang hari, si kecil sedang berusaha menyerap segala informasi yang ada di sekitar dan membuatnya belajar banyak hal. Jadi, otak si kecil justru sama sekali tidak tertidur walaupun ia sendiri sedang tidur.
Kini Anda sudah tahu kalau bayi bermimpi mulai usia dua minggu, meski mimpinya hanya berisi kumpulan gambar tanpa suara. Nah, bagaimana dengan mimpi buruk? Apakah bayi bisa mengalami mimpi buruk?
Kalau Anda melihat si kecil tiba-tiba menjerit atau gelisah di tengah malam saat tidur, sebenarnya ini bukan berarti bayi Anda sedang mimpi buruk. Pasalnya, bayi belum bisa mengenali rasa takut akibat hal-hal buruk. Jadi, tak mungkin bayi merasa takut karena mimpi buruk sebab mereka saja belum tahu seperti apa rasa takut itu.
Bayi mungkin gelisah karena tidak nyaman. Entah suhu kamarnya terlalu dingin atau panas, ia merasa lapar, atau posisi tubuhnya tidak enak.
Mulai memasuki usia 2 sampai 3 tahun, anak-anak baru mulai bisa membedakan mana rasa bahagia dan mana rasa takut. Hal inilah yang membuat anak-anak mulai bisa merasa ketakutan dan berujung pada mimpi buruk.
Maka itu, tak perlu buru-buru panik kalau bayi tiba-tiba menjerit saat tidur. Bayi Anda akan kembali tenang – bahkan tanpa terbangun sama sekali – dengan sendirinya setelah beberapa menit. Jadi, Anda tak perlu berusaha menghiburnya, sebab hal ini justru akan membuatnya terbangun dan melek lebih lama di tengah malam.
Source: hellosehat.com
Air putih untuk bayi tidak boleh diberikan secara sembarangan, karena bisa menyebabkan masalah kesehatan. Pada usia berapa bayi boleh diberikan air putih? Pemberian air putih untuk bayi tidak boleh...
Pada berbagai kasus, bayi dilahirkan dengan kelainan pada struktur fisik yang memicu kecemasan pada orangtua. Tetapi beberapa di antaranya disebabkan karena otot bayi yang masih belum berkembang. Seir...
Semua orang tua pasti ingin memberi yang terbaik untuk buah hatinya. Termasuk untuk urusan perawatan si kecil, tentu tak ada orang tua yang tega melihat kulit anaknya mudah teriritasi. Untuk itu, s...
Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak (PMBA) yang direkomendasikan oleh WHO, yaitu (1) IMD (Iniasiasi Menyusui Dini), (2) pemberian ASI saja selama usia 0-6 bul...