Bayi akan sering menangis saat ia merasa tidak nyaman karena bayi masih menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Menggendong merupakan salah satu cara menenangkan bayi karena ia akan merasa dir...
Rabu, 27 Juli 2022 | 13:32 WIB Penulis :
Bukannya tenang dan tertidur, Si Kecil malah gelisah atau bahkan menangis setelah disusui? Jangan khawatir ya, Bun. Yuk, ketahui apa saja kemungkinan penyebab bayi menangis setelah menyusu dan bagaimana cara mengatasinya.
Umumnya, bayi menangis setelah menyusu jika ia masih lapar atau merasa tidak nyaman. Rasa tidak nyaman ini kadang bisa disebabkan oleh kondisi yang dapat Bunda tangani sendiri di rumah, tapi bisa juga disebabkan oleh kondisi yang lebih serius dan memerlukan penanganan dokter.
Berikut ini adalah beberapa penyebab bayi menangis setelah menyusu dan cara mengatasinya yang perlu Bunda ketahui:
1. Banyak udara di dalam perut
Bila Si Kecil menangis saat sedang menyusu atau bila pelekatan antara mulutnya dengan puting Bunda kurang tepat, ini bisa menyebabkan udara masuk ke dalam lambung dan saluran cerna Si Kecil. Kondisi ini akan membuat perut bayi kembung, tidak nyaman, dan akhirnya menangis setelah menyusu.
Untuk mengatasinya, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan, yaitu:
Bila Si Kecil menyusu dari botol, pastikan dot botol susu memiliki lubang yang agak besar dan terisi penuh oleh susu. Bunda juga perlu menghindari untuk mengocok botol susu terlalu sering.
2. Gumoh
Gumoh sebenarnya normal dan biasanya terjadi bila bayi minum susu terlalu banyak. Selain itu, gumoh juga bisa dipicu oleh udara yang masuk ke lambung bayi ketika ia menyusu. Gumoh sering membuat bayi tidak nyaman, sehingga ia dapat menangis setelah menyusu.
Nah, untuk mencegahnya, Bunda dapat memosisikan tubuh Si Kecil sedikit lebih tegak saat ia menyusu. Lalu, sendawakan Si Kecil setelah menyusu dan gendong ia dalam posisi tegak selama 30 menit setelah menyusu. Namun, ingat! Jangan langsung mengajaknya bermain atau merebahkannya ya, Bun.
3. Kolik
Kolik merupakan kondisi ketika bayi menangis tanpa sebab yang jelas dan biasanya dialami oleh bayi berusia kurang dari 3 bulan. Kolik sebenarnya merupakan hal yang wajar dan bisa mereda dengan sendirinya tanpa penanganan khusus.
Meski demikian, jika Si Kecil terus-menerus rewel atau menangis, Bunda bisa mencoba beberapa cara berikut untuk mengatasinya:
4. Penyakit asam lambung
Penyakit asam lambung tak hanya bisa dialami oleh orang dewasa saja lho, Bun, tapi juga bayi. Penyakit asam lambung pada bayi dapat membuatnya jadi sering muntah, batuk, berat badan tidak bertambah atau malah menurun, dan menangis setelah menyusu.
Bayi menangis setelah menyusu memang tidak melulu pertanda kondisi yang serius, karena bisa saja ini tergolong normal dan dapat membaik dengan sendirinya.
Namun, jika bayi selalu menangis setiap usai menyusu dan penanganan rumah tak dapat menenangkannya, atau kondisi ini disertai dengan gejala lain, seperti muntah dan batuk, segera periksakan ia ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Source: alodokter.com
Bayi akan sering menangis saat ia merasa tidak nyaman karena bayi masih menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Menggendong merupakan salah satu cara menenangkan bayi karena ia akan merasa dir...
Mallory Smothers begitu terpukau melihat air susu ibu (ASI) yang diperahnya. Suatu kali warna ASI-nya agak keemasan dibanding hari sebelumnya. Mallory menyadari warna ASI ini berubah saat bayinya seda...
Demam merupakan kondisi ketika suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 380C. Demam sendiri bukanlah suatu penyakit, tetapi gejala dari gangguan kesehatan tertentu, misalnya infeksi. Ketika ba...
Bayi bau tangan adalah istilah yang diberikan kepada bayi yang selalu ingin digendong. Ia dianggap bayi yang manja karena sering menangis dan tidak mau lepas dari ibunya. Mengapa demikian dan bagaiman...