Solusi Empat Tepat untuk Bentuk Pola Makan Si Kecil

Jumat, 16 Desember 2016 | 15:44 WIB Penulis : Erni Wulandari


Si kecil yang lahap menikmati makanannya pasti membuat bunda tenang dan senang. Tetapi, ini tak bisa terjadi begitu saja. Peran Anda sangat penting untuk membantu si kecil membentuk pola makan yang sehat sejak dini. Sehingga, butuh langkah yang tepat pula agar si kecil bisa tumbuk aktif dan sehat di masa depan. Bangun kebiasaan makannya dengan langkah 4 Tepat: 

1. Tekstur yang tepat 
Bayi yang baru mulai makan, sebaiknya diberikan makanan semi padat dengan tekstur yang lembut karena ia butuh penyesuaian dari yang biasanya hanya minum ASI. Seiring berjalannya usia, dia mulai harus dikenalkan dengan tekstur yang lebih padat dan lebih kasar. Tekstur ini penting menstimulasi kemampuan oromotor yang mencakup semua kegiatan yang menggunakan sistem gerak otot dari oral cavity (rongga mulut), seperti rahang, gigi, lidah, langit-langit, bibir, dan pipi, termasuk koordinasi gerak di antara organ-organ rongga mulut ini.

Menurut Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K), dari Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik, Departeman Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, bayi yang tidak mempunyai keterampilan oromotor yang baik akan cenderung mengalami masalah picky eating, keterlambatan berbicara, dan lain-lain.

2. Pilihan rasa yang tepat
Sering melihat anak yang tidak suka makan sayur atau buah? Sedih rasanya jika ia pilih-pilih makanan seperti itu. Berdasarkan penelitian oleh Dovey TM, et al dalam Food Neophobia and Picky/ Fussy Eating in Children pada 2008, Neophobia atau ketakutan untuk mencoba makanan baru dapat menyebabkan anak menjadi picky eater. Oleh karenanya, pengenalan makanan dengan rasa yang bervariasi sejak dini sangat penting untuk menghindari terjadinya hal tersebut.

Sebaiknya pengenalan makanan pertama dimulai dengan satu jenis rasa makanan, misalnya pisang, beras merah, kacang hijau, alpukat, dan pepaya. Kemudian bertahap pengenalan rasa bisa ditingkatkan dengan kombinasi beberapa jenis bahan makanan, terutama dengan sayuran. Dengan mengenalkan rasa secara bertahap akan membentuk preferensi rasa yang beragam pula yang akan mereka bawa hingga besar nanti.  

3. Asupan gizi yang tepat
Asupan gizi yang tepat selain penting untuk pertumbuhan fisik si kecil juga sangat berperan dalam membentuk kecerdasan anak. Selain zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) yang terkandung dalam berbagai jenis bahan makanan, bayi juga membutuhkan zat gizi mikro berupa vitamin dan mineral untuk berbagai proses metabolisme tubuh dan perkembangan sel saraf. Untuk mendukung pertumbuhan fisik agar si kecil tumbuh sehat dan aktif, ia membutuhkan makanan yang tinggi protein, kalsium, vitamin D, dan vitamin B kompleks. Di sisi lain, untuk perkembangan otaknya ia membutuhkan zat besi, zink, vitamin A, dan asam lemak esensial. Dapat pula dibantu dengan asupan omega 3, omega 6 , dan kolin yang sangat baik dalam menutrisi sel otak. Dengan otak yang cerdas, ia dapat tumbuh menjadi anak yang kreatif dan membanggakan.

4. Tahapan usia yang tepat
Memperkenalkan makanan padat pada bayi sebaiknya disesuaikan dengan usianya. Tidak hanya tekstur dan jenis bahan makanan yang dikenalkan, tapi juga porsi yang harus disesuaikan dengan tahapan usianya. Beberapa jenis makanan harus diperhatikan kapan pemberiannya kepada si kecil misalkan coklat boleh diberikan jika bayi sudah berusia 9 bulan ke atas, madu untuk bayi usia 1 tahun ke atas.  Begitu juga dengan porsi makannya. Saat baru mengenalkan makanan padat pertamanya, mulailah dengan porsi yang kecil namun sering. Porsi bertambah seiring dengan pertambahan usia anak. Dengan memberikan makanan yang sesuai dengan tahapan usia, ibu turut membentuk pola makan yang sehat untuk si kecil sejak dini.

 

Sumber : AyahBunda


Artikel Lainnya

Virus Corona yang menyebabkan penyakit COVID-19 merupakan jenis virus baru yang berasal dari hewan, yaitu kelelawar. Virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, Tiongkok ini juga dapat menular antarm...

Cara Mengatasi Anyang-anyangan   Anyang-anyangan tentu membuat penderitanya merasa tidak nyaman, bahkan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain menimbulkan rasa nyeri, kondisi ini juga ...

Program imunisasi yang tersedia untuk anak-anak sejak berusia dini bertujuan mencegah penyebaran penyakit menular yang membahayakan. Salah satunya adalah campak yang kerap menyerang dan menjadi wabah ...

Memasuki usia dua tahun, anak perlahan-lahan sedang mengalami transisi dari bayi ke usia balita. Keterampilan berbicara dan memahami bahasa verbalnya semakin meningkat seiring dengan rasa ingin tahuny...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................