Bahaya ruam popok bayi kerap menjadi momok mengkhawatirkan bagi para orang tua. Sebab ruam popok menimbulkan rasa tidak nyaman dan perih, sehingga rentan membuat bayi lebih rewel dan sering menangis. ...
Selasa, 01 November 2022 | 15:22 WIB Penulis :
Nafas berbunyi pada bayi yang baru lahir juga bisa disebabkan oleh adanya lendir di saluran dalam hidung. Tubuh bayi belum memiliki mekanisme alami untuk menyingkirkan lendir sehingga aliran udara saat bernafas melalui hidung akan memunculkan bunyi.
Saluran napas bayi baru lahir masih berukuran sempit. Hal ini juga berkontribusi pada rentannya lendir terjebak di jalan nafas dan menimbulkan suara. Walau demikian, suara yang mengikuti di setiap tarikan nafas bayi mungkin mengindikasikan kalau si bayi mengalami kesulitan bernafas.
Hal inilah yang harus diwaspadai terkait nafas bayi baru lahir berbunyi karena berkemungkinan adanya gejala bronchiolitis. Bronchiolitis adalah peradangan pada bronkiolus, yaitu saluran terkecil dari paru-paru. Jangan disalahartikan dengan bronchitis sebab bronchitis adalah peradangan pada bronkus, meski kedua hal ini saling terkait.
Bronchiolitis biasa terjadi pada anak-anak di bawah usia dua tahun. Bayi baru lahir pun bisa mengalaminya, namun lebih umum terjadi pada bayi berusia 2-6 bulan. Gejala-gejalanya berupa batuk, beringus, nafas berbunyi, atau nafas yang pendek dan cepat yang berlangsung lebih dari dua hari.
Bronchiolitis dapat berakibat buruk terutama pada anak-anak dengan tingkat kekebalan yang rendah. Batuk pada bayi yang mengalami bronchiolitis akan terdengar berat seperti berdahak, tetapi tanpa disertai dahak. Lebih dari itu, bronchiolitis kadang-kadang disertai demam tinggi dan mengi.
Risiko bronchiolitis pada anak usia di bawah satu tahun, terutama bayi yang lahir prematur, dapat berkembang menjadi pneumonia atau radang paru-paru. Disarankan bagi anak-anak atau bayi yang menderita bronchiolitis untuk dirawat di rumah sakit agar memudahkan pengawasan dan perawatannya. Tim medis akan melakukan observasi dan melakukan pembukaan saluran udara untuk memperlancar proses pernafasan. Apabila ada indikasi, tim medis juga bisa melakukan penyedotan cairan lendir.
Pada dasarnya, tidak ada pengobatan khusus untuk bayi dengan bronchiolitis. Penyembuhannya hanya dengan melakukan perawatan pada gejala-gejala yang menyertai. Perawatan lainnya bisa dilakukan dengan:
Sebagai bentuk perawatan di rumah lainnya adalah menyangga kepala bayi lebih tinggi dari posisi tubuh untuk mengurangi beban kerja pernafasan. Namun, hindari menyangga kepala bayi dengan bantal pada bayi berusia di bawah satu tahun.
Sangat disarankan untuk jangan mengabaikan nafas bayi baru lahir berbunyi, melainkan pantau terus perkembangannya. Apabila dirasa makin parah, jangan tunda lagi. Bawa segera ke dokter untuk mendapatkan perawatan lebih jauh demi menghindari komplikasi yang lebih parah.
Source : www.puribunda.com
Bahaya ruam popok bayi kerap menjadi momok mengkhawatirkan bagi para orang tua. Sebab ruam popok menimbulkan rasa tidak nyaman dan perih, sehingga rentan membuat bayi lebih rewel dan sering menangis. ...
Makan pepaya selama hamil Melansir dari Indian Express, pepaya tetap boleh dikonsumsi selama kehamilan. Namun, pepaya ini sudah benar-benar matang ya. Pepaya yang setengah matang atau menta...
Ketika bayi tiba-tiba mengalami demam, kekhawatiran dan kecemasan sering kali melanda para orangtua. Demam pada bayi bisa menjadi petunjuk awal dari berbagai kondisi kesehatan yang memerlukan perhatia...
Jangan, nanti kotor.' Kalimat larangan semacam itu jangan sering diucapkan pada anak. Sebab dampaknya anak bisa jadi 'jijikan' alias takut kotor. Padahal dunia anak adalah dunia bermain...