orangtua juga perlu mengetahui seperti apa perbedaan konsitensi atau tekstur kotorannya. Mengutip Ikatan Dokter Anak Indonesia, tekstur BAB bayi tergantung pada kandungan air di dalamnya.Apabila ...
Rabu, 07 September 2016 | 16:39 WIB Penulis : Erni Wulandari
Dermatitis atopik atau yang dikelan masyarakat sebagai eksim susu, merupakan penyakit kulit tersering pada bayi dan anak. Dermatitis atopik adalah radang kulit berulang yang disertai gatal pada bayi dan dan anak. Kelainan kulit berupa bintil-bintil kemerahan, gatal, yang kemudian bila berlangsung lama (kronik), kulit menjadi kering, bersisik, luka-luka atau menebal dan menjadi kehitaman. Daerah yang terkena biasanya di kedua pipi, lekuk siku dan lekuk lutut. Dermatitis atopik dapat menimbulkan frustasibaik bagi penderita, orangtua maupun dokter yang menanganinya. Walaupun demikian, dengan tatalaksana yang adekuat kelainan ini dapat diatasi.
Penyebab Dermatitis Atopik
Penyebab dermatitis atopik belum diketahui pasti. Biasanya terdapat faktor alergi turunan dalam keluarga atau pasien. Kelainan kulit juga dapat terjadi karena alergi, misalnya alergi terhadapat makanan (susu sapi, telur ayam, ikan laut, kacang-kacangan, dan lain-lain) atau terhadap debu, serbuk sari, dan bulu binatang.
Mengobati dan Mencegah Dermatitis Atopik
Pada dasarnya, kulit penderita dermatitis atopik cenderung kering, mudah gatal dan lebih peka terhadap bahan iritan, pakaian kasar, berenda, wol atau sintetis, dan panas atau dingin yang ekstrem. Penting untuk mengidentifikasi kemudian menyingkirkan faktor yang memperberat dan memicu siklus gatal-garuk. Oleh karena itu prinsip pengobatan dermatitis atopik adalah menghindari bahan iritan dan faktor pencetus, mengatasi rasa gatal dan kekeringan kulit, serta mengatasi reaksi peradangan dan infeksi sekunder.
Beberapa tips sebagai penatalaksanaan maupun pencegahan umum berulangnya dermatitis atopik pada bayi dan anak adalah sebagai berikut.
Sebagai kesimpulan, dermatitis atopik atau eksim susu merupakan eksim yang sering kambuh, penyebabnya belum jelas, dan banyak faktor mempengaruhi kekambuhannya. Usahakan menjaga kebersihan kulit bayi dan anak, menghindari faktor penyebab kekambuhan, dan menjaga kulit tetap lembab dengan mengoleskan pelembab segera setelah mandi.
Sumber : Ikatan Dokter Anak Indonesia
orangtua juga perlu mengetahui seperti apa perbedaan konsitensi atau tekstur kotorannya. Mengutip Ikatan Dokter Anak Indonesia, tekstur BAB bayi tergantung pada kandungan air di dalamnya.Apabila ...
Semua tentu setuju bahwa buah semangka dapat membantu mengurangi risiko dehidrasi. Rasanya yang segar dan kandungan airnya membuat buah ini banyak digemari. Buahnya yang berwarna merah menggoda menjad...
Hamil merupakan salah satu momen yang tak terlupakan di kehidupan seorang wanita. Selama hamil akan ada banyak perubahan yang terjadi. Emosi pun bisa naik dan turun. Meski ada rasa stres, seorang ibu ...
Apakah efek penggunaan bantal yang terlalu dini pada bayi? Adakah diantara Mom yang penasaran mengapa bayi dibawah 2 tahun sebaiknya tidak diberikan bantal terlebih dahulu saat tidur? Berikut beber...