Ada alasan khusus mengapa dokter kandungan dan bidan selalu mengingatkan ibu hamil untuk makan makanan bergizi seimbang dan menghindari makanan instan. Hal ini berhubungan dengan kadar penyerapan mikr...
Jumat, 03 Maret 2023 | 15:34 WIB Penulis :
Peradangan usus buntu atau apendisitis adalah kondisi yang terjadi saat usus buntu meradang, membengkak, atau terinfeksi. Masalah ini paling sering diderita anak-anak dan remaja berusia 5-20 tahun. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami gejala usus buntu pada anak dan penyebabnya.
Berikut adalah ciri-ciri usus buntu pada anak yang perlu diwaspadai.
Selain memahami tanda-tanda usus buntu pada anak, Anda juga perlu mengenal pemicunya.
Secara umum, apendisitis pada anak terjadi ketika bagian dalam dari usus buntu tersumbat.
Tidak hanya itu, ada beberapa faktor penyebab usus buntu pada anak lainnya yang perlu diwaspadai, seperti infeksi virus, bakteri, atau parasit pada saluran pencernaan.
Penyumbatan saluran yang menghubungkan usus besar dan usus buntu akibat tinja juga berpotensi menyebabkan apendisitis.
Dalam beberapa kasus, usus buntu bahkan dapat dipicu tumor.
Setelah memahami apa penyebab usus buntu pada anak, Anda juga dianjurkan untuk mengetahui opsi pengobatan yang dapat direkomendasikan dokter.
Kemungkinan besar, penanganan apendisitis melibatkan obat-obatan antibiotik yang dilanjutkan dengan operasi pengangkatan usus buntu (apendektomi).
Kendati demikian, terdapat beberapa tindakan medis atau obat lain yang juga dapat direkomendasikan dokter.
Dalam kasus yang langka, radang usus buntu ringan bisa membaik hanya dengan mengonsumsi obat-obatan antibiotik.
Akan tetapi, pada kebanyakan kasus, anak perlu menjalani prosedur operasi apendektomi untuk mengangkat usus buntu yang meradang.
Tidak ada cara pasti untuk mencegah radang usus buntu pada anak. Akan tetapi, risiko penyakit ini dinilai bisa diturunkan dengan rutin mengonsumsi makanan berserat tinggi.
Berikut adalah beberapa makanan yang mengandung serat tinggi.
Jika diperlukan, dokter juga dapat merekomendasikan suplemen serat.
Source : https://www.sehatq.com/
Ada alasan khusus mengapa dokter kandungan dan bidan selalu mengingatkan ibu hamil untuk makan makanan bergizi seimbang dan menghindari makanan instan. Hal ini berhubungan dengan kadar penyerapan mikr...
Benarkah Bayi Juga Bisa Insomnia? Ketika orangtua menyebut anak mengalami insomnia, seringkali ini hanya cara untuk menyebutkan kurang tidur atau pola tidur yang salah yang mungkin dialami anak-ana...
Menurut para ahli perkembangan anak usia dini, tahun-tahun pertama kehidupan anak merupakan waktu yang sangat penting untuk belajar. Nah, kalau Anda bingung, apa lagi yang bisa Anda lakukan untuk mens...
Bagaimana Membedakan Picky Eater dan Anak dengan Kondisi SFA? Anak dengan kondisi pilih-pilih makanan yang ekstrem memang hanya bisa menerima variasi makanan yang lebih sedikit. Namun jik...