Jenis Kulit Bayi Berbeda-beda, Kenali Tanda Si Kecil Siap dengan Perawatan Normal

Jumat, 05 Mei 2023 | 13:36 WIB Penulis :


Bayi yang baru lahir punya lapisan kulit yang sangat tipis. Dalam jurnal Archives of Dermatological Research, disebutkan bahwa lapisan kulit ini terus berkembang hingga anak tumbuh besar. Dalam masa perkembangan tersebut, kulit bayi terbagi dalam beberapa jenis. 

 

Setiap jenis kulit, harus didukung dengan produk perawatan khusus, agar bayi tidak mengalami masalah kulit seperti iritasi dan alergi. 

 

Karena itu, Mama perlu tau bagaimana jenis kulit bayi dan bagaimana perawatannya Simak ulasan di bawah ini, ya Ma!

 

Jenis-Jenis Kulit Bayi

 

Tipe kulit bayi ada empat, yaitu kulit bayi normal, kering, sensitif, dan atopik. Masing-masing jenis kulit memiliki karakteristik yang khas, berikut penjelasannya:

 

1. Kulit Bayi Normal

 

Ciri kulit bayi normal terasa kenyal dan lembut. Permukaan kulit si kecil juga cenderung halus, mulus, serta memiliki warna dan tekstur kulit yang merata.  

 

Meski terlihat normal dan sehat, kulit anak Mama pada dasarnya masih sangat rapuh. Hal ini disebabkan penghalang kulit si kecil belum sepenuhnya berkembang hingga dia berusia 2 tahun.

 

Selain itu, jenis kulit bayi normal tetap berpotensi mengalami masalah kulit, lho, salah satunya milia. Bintik-bintik putih kecil di sekitar wajah ini normal terjadi pada bayi. Milia biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam hitungan pekan. 

 

2. Kulit Bayi Kering

Apakah anak Mama memiliki tekstur kulit kasar, bersisik, retak, ataupun mengelupas? Jika ya, tandanya si kecil memiliki kulit yang kering.

 

Ciri kulit bayi kering disebabkan penghalang kulitnya belum terbentuk sempurna. Alhasil, kulit anak Mama belum bisa mempertahankan kadar hidrasi yang diperlukan untuk bikin kulitnya tetap lembap.

 

Sering kali, bayi dengan kulit kering mengalami dermatitis seboroik. Penyakit kulit yang ditandai dengan kulit kering, mengelupas, dan merah tersebut umumnya dialami bayi berusia di bawah 3 bulan. 

 

Meski dermatitis seboroik bisa sembuh dengan sendirinya ketika anak berusia 6-12 bulan, Mama tetap perlu menjaga kelembapan kulit si kecil menggunakan pelembap, ya.

 

 

ads

 

3. Kulit Bayi Sensitif

 

Bayi dengan kulit sensitif rentan mengalami iritasi, alergi, dan merasa tidak nyaman akibat pengaruh lingkungan, cuaca, maupun paparan bahan dari luar. Sistem imun (kekebalan) bayi yang belum terbentuk sempurna jadi salah satu penyebabnya.

 

Ciri kulit bayi sensitif terlihat bersisik, kasar, mudah mengalami ruam, dan terlihat tegang. Kondisi ini bisa menjalari area tangan, kaki, maupun wajah.

 

4. Kulit Bayi Atopik

 

Bayi dengan jenis kulit atopik bisa mengalami gatal terus-menerus. Kulit si kecil juga sangat kering, disertai ruam merah, pecah-pecah, iritasi, maupun benjolan kecil berisi cairan.

 

Kondisi tersebut disebabkan anak Mama mengalami dermatitis atopik alias eksim. Peradangan kulit tersebut umumnya diturunkan dari anggota keluarga dengan penyakit serupa. 

 

Dari jenis kulit yang disebutkan sebelumnya, yang manakah kondisi kulit si kecil saat ini? Jika kulit bayi sensitif, kering, bahkan atopik, pastikan untuk menggunakan produk perawatan yang khusus, ya, Ma. 

 

Sementara, bila kulit bayi cenderung normal, Mama harus pastikan dulu apakah si kecil sudah siap menggunakan produk perawatan normal atau tidak. 

 

Pasalnya, setiap bayi yang baru lahir akan memiliki lapisan kulit yang tipis dan sensitif. Bahkan disebutkan dalam jurnal Clinics in Dermatologyskin barrier bayi belum mampu melindungi si kecil dari bakteri, zat kimia, dan paparan zat berbahaya dari luar. 

 

Sehingga, Mama dan Papa sebaiknya hati-hati dalam memilih produk perawatan untuk si kecil, meski bayi tidak memiliki tanda-tanda kulit sensitif. 

 

Tanda Bayi Siap Menggunakan Produk Perawatan Kulit Normal

 

5 Ciri Growth Spurt atau Lonjakan Pertumbuhan Bayi

 

Lalu, kapan bayi siap untuk menggunakan produk perawatan kulit normal? Setiap anak mungkin akan mengalami perkembangan kulit yang berbeda-beda, sehingga akan kesiapannya pun tidak sama. 

 

Namun, jika melihat dari hasil berbagai studi, anak yang berusia di atas 2 tahun memiliki fungsi serta struktur kulit yang hampir mirip dengan orang dewasa. 

 

Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah studi yang dimuat di The British Journal Dermatology. Pada penelitian tersebut, diketahui bahwa kadar pH serta lapisan skin barrier anak di atas 5 tahun sudah normal dan lebih stabil.

 

Bahkan dalam studi di Jurnal Facial Plastic Surgery Clinics of North America, menyebutkan bahwa perkembangan kulit anak akan terus berlanjut sampai ia berusia sekitar 10 tahun. 

 

Studi tersebut melibatkan dua kelompok peserta, yaitu kelompok anak yang berusia 10-20 tahun dan kelompok dewasa dengan umur 20-30 tahun. 

 

Hasil penelitian studi ini membuktikan bahwa tidak ada perbedaan fungsi antara kulit kelompok anak dengan kelompok dewasa. Dijelaskan lebih lanjut, kedua kelompok tersebut memiliki kemampuan yang sama dalam mempertahankan kelembapan kulit. 

 

Nah, sebelum menggunakan produk untuk kulit normal, Mama dan Papa sebaiknya pertimbangkan beberapa hal. Misalnya, apakah kulit si kecil mudah iritasi dan ruam. 

 

Perhatikan juga ketika ada perubahan cuaca atau suhu, apakah kulit si kecil kering, bersisik, dan timbul gatal-gatal. Jika jawabannya tidak, Mama-Papa bisa coba memberikan si kecil produk perawatan kulit normal.

 

Pilih Produk Perawatan yang Aman untuk Kulit Bayi 

 

Agar kulit bayi selalu sehat, lembap, dan tidak mudah iritasi, Mama dan Papa harus pilih sabun mandi dan pelembap yang sesuai. 

 

Pemilihan skincare khusus bayi sebaiknya bebas sodium lauryl sulfate (SLS), karena zat ini dapat merusak pelindung kulit atau skin barrier. SLS umumnya ditemukan di berbagai produk pembersih rumah tangga, seperti sabun cuci piring, sabun pencuci mobil, hingga produk sabun dan sampo bayi. 

 

SLS berpotensi membuat kulit si kecil mengalami iritasi, terasa kasar, kering, gatal, kemerahan, dan nyeri. Karena itu, untuk sabun mandinya pilih produk yang kandungannya sudah SLS free, ya Ma!

 

Apabila si kecil sudah siap dengan perawatan kulit normal, Mama bisa berikan rangkaian produk dari PUREBB Treatment for Normal Skin. Salah satu yang bisa diberikan adalah PUREBB Wash dan PUREBB Lotion

 

Untuk perawatan kulit normal si kecil, tetap pilih sabun yang tidak ada kandungan deterjen SLS, karena efek SLS di kulit normal pun bisa membuat kulit kering dan memicu iritasi. 

 

Mama bisa memberikan PUREBB Wash dengan No Added SLSlho. Dengan triple moisturizer yang menjaga kelembapan dan kelembutan kulit si kecil sehingga si kecil terhindar dari kulit kering.

 

Ditambah lagi, PUREBB Wash memiliki pH (tingkat keasaman) 5.5. Ini adalah pH normal untuk kulit bayi. PUREBB Wash juga tidak menggunakan bahan-bahan yang berpotensi menimbulkan alergi. 

 

Sabun mandi cair dengan kandungan lidah buaya ini justru bisa membantu memelihara kelembapan kulit. Kandungan ini juga melindungi kulit anak Mama dari kontaminasi bakteri.

 

Mama juga tidak perlu khawatir mata si kecil perih ketika dimandikan. Sebab PUREBB Wash lembut di mata.

 

Supaya makin sehat dan tidak kering, gunakan pelembap setelah mandi. Disebutkan dalam jurnal Contact Dermatitis, kulit bayi tidak memiliki kemampuan menahan air dalam waktu yang lama. Hal ini menyebabkan kulit bayi sangat mudah kering dan bersisik. Jadi, bayi harus diberikan pelembap, agar kulitnya tidak kering. 

 

Untuk kulit normal, setelah mandi dengan PURE Wash, si kecil bisa pakai PUREBB Lotion di seluruh tubuh dan juga wajah. Dengan formula triple action bisa menutrisi, meregenerasi, dan menyejukkan kulit sehingga cocok untuk kulit bayi normal. Teksturnya yang lebih cair bisa juga digunakan untuk pijat si kecil.

 

Dengan menggunakan perawatan kulit normal, PUREBB Wash dan PUREBB Lotion, kesehatan dan kelembapan kulit anak jadi terjaga hingga tidak mengalami masalah kulit.

 

Namun, jika kulit si kecil masih sering ruam, kering, dan gatal-gatal, bisa jadi kulit anak masih sensitif. Bila hal ini terjadi pada sang buah hati, artinya Mama memberikan dia produk perawatan khusus kulit sensitif.

 

Source : https://www.klikdokter.com/

Artikel Lainnya

Makanan Pendamping ASI (MPASI) mulai orangtua berikan saat bayi usia 6 bulan. Pemberian MPASI sebaiknya kaya asupan nutrisi, seperti vitamin, protein, mineral, dan karbohidrat. Kandungan tersebut bisa...

Banyak faktor yang memengaruhi kesuburan, salah satunya berat badan. Kelebihan berat badan adalah masalah besar jika Anda mencoba untuk hamil. Banyak wanita berlomba menurunkan berat badan, ...

Hand sanitizer merupakan alternatif untuk menjaga tangan kita agar tetap bersih, terutama pada kondisi di mana tidak ada air dan sabun di sekitar. Dengan sedikit saja cairan hand sanitizer, kuman dan ...

Mengawali tahun 2020, dunia dikejutkan dengan ditemukannya penyakit baru yang berasal dari Wuhan, China, dan mulai menyebar ke negara sekitar. Penyebaran virus corona berkembang pesat dan membuat Orga...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................