Mengenal Kemampuan Ambidextrous yang Unik dan Langka

Jumat, 12 Mei 2023 | 14:05 WIB Penulis :


Pada umumnya, anak-anak dilatih untuk lebih banyak menggunakan tangan kanannya. Selain tangan kanan, tidak sedikit pula anak yang tangan kirinya lebih dominan atau disebut kidal. Di luar kedua jenis tersebut, ada pula segelintir anak yang mahir menggunakan kedua tangannya dengan sama baiknya. Kondisi ini disebut dengan ambidextrous

 

Apa itu ambidextrous?

 

Ambidextrous adalah istilah bagi sekelompok orang yang dapat menggunakan kedua tangannya dengan sama baik untuk melakukan berbagai tugas, seperti makan, menulis, mengangkat, menggambar, menggosok, dan lainnya.

 

Kemampuan ini dinilai sangat langka, bahkan hanya ada 1 persen dari jumlah populasi manusia di bumi yang memilikinya.

 

Ketika anak biasa menggunakan tangan kanan untuk menulis, ia biasanya akan merasa kaku jika harus menulis menggunakan tangan kiri. Begitupun sebaliknya, jika anak kidal maka ia akan kesulitan untuk menulis dengan tangan kanan.

 

Akan tetapi, anak dengan ambidextrous mampu menggunakan kedua tangannya dengan seimbang tanpa merasa kaku.

 

Keterampilan ini akan sangat mempermudah anak pada situasi tertentu. Bila tangan kanan anak terluka, maka ia dapat menggunakan tangan kirinya sebagai pengganti dengan baik, begitu juga sebaliknya.

 

Salah satu tokoh terkenal yang memiliki keterampilan ambidextrous adalah Leonardo da Vinci.

 

Penyebab anak memiliki kemampuan ambidextrous

 

ambidextrous menulis

Sisi otak yang lebih dominan tampak kurang jelas pada anak ambidextrous

 

Apa yang menyebabkan anak memiliki ambidextrous belum diketahui secara pasti. Namun, kemampuannya ini kerap dikaitkan dengan belahan otak (sisi kiri dan sisi kanan), dan berbagai faktor lainnya.

 

  • Belahan otak

 

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang cenderung menggunakan tangan kanan secara alami, maka otak kirinya lebih dominan. 

 

Sementara itu, pada orang ambidextrous, sisi otak yang lebih dominan tampak kurang jelas. Hal ini membuat mereka dapat menggunakan kedua tangan dengan sama baiknya.

 

  • Genetik

 

Ambidextrous adalah kemampuan yang juga bisa saja diwariskan dari orangtua. Sebab, kemampuan menggunakan tangan ditentukan oleh 25 persen faktor genetik dan 75 persen faktor nongenetik, misalnya pengaruh lingkungan.

 

  • Faktor lingkungan

 

Selain itu, seseorang bisa menjadi ambidextrous karena adanya tekanan, cedera, atau kepentingan dalam olahraga. 

 

Misalnya, anak mengalami cedera pada tangan dominannya sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik, akibatnya ia akan menyesuaikan diri menggunakan tangan yang tidak dominan agar bisa beraktivitas.

 

Namun, kemampuan ambidextrous ini biasanya hanya dapat dilakukan untuk tugas tertentu.

 

Anak ambidexterous memiliki kecerdasan yang lebih rendah?

 

Meski dapat menggunakan kedua tangannya dengan sama baik, anak dengan kemampuan ambidextrous disinyalir memiliki kecerdasan yang lebih rendah daripada anak yang dominan dengan tangan kanan atau kiri.

 

Kemampuan fisiknya disebut lebih baik daripada kemampuan berpikir. Itulah mengapa ambidextrous cenderung berprestasi dalam bidang olahraga, seni, dan musik. Hal ini juga dikaitkan dengan tingkat kreativitasnya yang lebih tinggi daripada skor tes IQ-nya.

 

Para peneliti dari Imperial College London dan lembaga-lembaga Eropa lain mengevaluasi hampir 8.000 anak-anak Finlandia, di mana 87 anak di antaranya merupakan ambidextrous.

 

Penelitian ini menemukan bahwa anak-anak ambidextrous yang berusia 7-8 tahun dua kali lebih mungkin mengalami kesulitan dalam bahasa, matematika, dan memiliki kinerja yang buruk di sekolah.

 

kemampuan ambidextrous

Anak ambidextrous dua kali lebih berisiko mengalami ADHD

 

Anak-anak dengan ambidextrous juga dua kali lebih berisiko mengalami gejala attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) atau gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas ketika mereka mencapai usia remaja, yaitu sekitar 15 atau 16 tahun. Bahkan gejala ADHD bisa lebih parah daripada anak-anak yang kidal.

 

Diperkirakan bahwa ADHD memengaruhi 3-9 persen anak-anak usia sekolah dan remaja. Para remaja ambidextrous juga melaporkan memiliki kesulitan yang lebih besar dengan bahasa daripada mereka yang dominan dengan tangan kanan atau kiri.

 

Akan tetapi, karena ambidextrous adalah kondisi yang jarang terjadi maka penelitian tersebut hanya terbatas pada sekelompok kecil saja.

 

Oleh sebab itu, hasil penelitian tersebut tak bisa diartikan bahwa semua anak dengan ambidextrous akan memiliki masalah pada bahasa, matematika, kinerja di sekolah, maupun mengembangkan ADHD. 

 

Sementara itu, jika anak menunjukkan tanda-tanda ADHD, seperti sulit fokus, hiperaktif, impulsif, dan lainnya jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

 

Dokter akan memberi arahan yang terbaik untuk permasalahan anak Anda tersebut sehingga kondisi tersebut bisa dikendalikan dengan baik.

 

Source : https://www.sehatq.com/

Artikel Lainnya

Pola tidur adalah salah satu aspek krusial dalam tumbuh kembang anak. Untuk itu setting atau pengaturannya sudah harus diterapkan pada anak sejak dini. Penelitian terbaru yang dilakukan Pennsylvani...

Bagi seorang wanita yang sedang mengandung akan mengalami perubahan tubuh pada dada, perut dan pinggul yang semakin membesar seiring dengan bertambahnya usia kandungan. Akan tetapi pada saat setelah m...

Di Indonesia, jumlah pasien yang terinfeksi virus Corona atau COVID-19 terus bertambah. Agar tingkat penyebarannya tidak semakin parah, pemerintah menyarankan masyakarat untuk tetap berada di rumah da...

Anak suka makan yang gurih asin, Moms? Kebiasaan tersebut bisa saja membuat anak terlalu banyak mengkonsumsi garam. Ya, garam memang memberi cita rasa nikmat pada makanan. Namun, mengkonsumsi garam be...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................