Apakah bayi Anda suka tidak bisa diam atau justru mencakar dada Anda saat sedang menyusu? Apa ia berusaha “kabur” dari menyusu sambil menarik puting Anda di mulutnya dan jadi menangis rewe...
Senin, 31 Juli 2023 | 15:40 WIB Penulis :
Indonesia memiliki beragam makanan tradisional yang khas, salah satunya adalah tape. Terbuat dari hasil fermentasi bahan baku seperti singkong, ketan, pisang, dan lainnya, tape umum dijadikan camilan yang mengenyangkan dan ternyata memiliki nutrisi yang cukup tinggi. Walau begitu, bolehkah ibu hamil makan tape?
Tape adalah makanan hasil fermentasi yang menggunakan pangan lokal. Tidak heran jika bahan baku tape umumnya berupa pangan yang khas atau yang tanamannya banyak ditemukan di suatu daerah.
Jenis tape yang bisa dijumpai di Indonesia di antaranya adalah tape ketan, tape singkong, tape beras, tape sorgum, tape pisang, dan tape ubi jalar.
Tape dibuat dengan cara menambahkan ragi ke bahan baku, lalu disimpan di wadah kedap udara selama beberapa hari, tergantung jenis bahan bakunya. Proses fermentasi membuat tape menjadi manis karena memecah karbohidrat yang terkandung di dalam bahan baku yang umumnya merupakan sumber karbohidrat.
Karena merupakan makanan fermentasi, maka tape dapat memberi manfaat kesehatan, di antaranya berupa:
Jika dilihat dari manfaat tape sebagai makanan fermentasi yang bagus untuk kesehatan, bolehkah ibu hamil makan tape? Sebaiknya dihindari ya..
Sebenarnya ibu hamil dan menyusui bisa mengonsumsi makanan fermentasi, hanya untuk tape dianjurkan untuk tidak dilakukan karena tape mengandung alkohol. Walaupun kandungan alkohol di dalam tape tergolong kecil, tapi sebaiknya Bunda menghindari konsumsinya untuk mencegah efeknya pada janin.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat merekomendasikan agar ibu hamil benar-benar menghindari konsumsi alkohol dalam bentuk apa pun.
Menurut CDC, tidak ada jumlah alkohol yang benar-benar aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, karena itu sebaiknya dihindari konsumsinya walaupun hanya sedikit,
Selain itu, saat hamil, tidak ada juga waktu yang aman bagi Bunda untuk mengonsumsi alkohol. Jadi, konsumsi alkohol dapat mengganggu tumbuh kembang janin kapanpun dikonsumsi selama kehamilan.
Konsumsi alkohol selama kehamilan berpotensi untuk memberi dampak jangka panjang terhadap anak, baik fisik, perilaku, dan intelektual. Di antara bentuknya adalah:
Dari penjelasan medis di atas, Bunda tentu sudah memahami bahayanya konsumsi makanan dan minuman beralkohol, termasuk tape. Namun sering kali, tradisi masyarakat tidak sejalan dengan dunia medis.
Di Indonesia sendiri, belum jelas benar tentang bolehkah ibu hamil makan tape. Namun ada satu penelitian di Riau yang menyebutkan bahwa tape singkong merupakan salah satu bentuk makanan yang secara khusus dilarang untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.
Penyebabnya karena tape dipercaya dapat memicu terjadinya keguguran pada ibu hamil. Namun uniknya, tape malah dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui karena dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI.
Adapula kelompok masyarakat di Sumatra Barat yang memercayai bahwa tape singkong tergolong makanan yang “panas” bagi ibu hamil, sehingga dapat memicu terjadinya keguguran. Tubuh ibu hamil yang “panas” sebaiknya menghindari konsumsi makanan yang “panas” karena dapat mengganggu kondisi ibu hamil dan janin.
Agar lebih yakin tentang bolehkah ibu hamil makan tape, Bunda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan dan bidan. Mereka akan memberi jawaban yang sesuai dengan kondisi Bunda yang sedang hamil.
Source : https://diarybunda.co.id/
Apakah bayi Anda suka tidak bisa diam atau justru mencakar dada Anda saat sedang menyusu? Apa ia berusaha “kabur” dari menyusu sambil menarik puting Anda di mulutnya dan jadi menangis rewe...
Saat bersama anak, ayah kadang tidak sadar melakukan hal-hal berikut. Padahal seharusnya dihindari. 1. Mengkritik anak Anda penggemar berat sepakbola. Anda pun ingin mengenalkan si kecil pada perm...
Apakah MomDad menyadari bahwa si Kecil akhir-akhir ini menyusu lebih banyak dan lebih aktif juga rewel? Hal ini bisa jadi menandakan bahwa ia mengalami growth spurt atau lonjakan pertumbuhan...
Melatih saraf motorik anak sejak dini sangat baik untuk tumbuh kembangnya, terlebih untuk bayi usia 2-3 tahun. Hal ini akan membantu anak dalam mengeksplorasi dunianya lewat tangan seperti m...