Lip tie dan tounge tie yang tidak terdeteksi dapat menghambat proses menyusui bayi Menjadi seorang Mama adalah hal yang sangat membahagiakan. Meski demikian, banyak hal yang terjadi setelah proses ...
Kamis, 13 April 2023 | 14:15 WIB Penulis :
Dunia anak adalah dunia bermain, untuk itu sebagai orang tua juga memiliki tanggung jawab untuk menyediakan fasilitas dan area yang ramah untuk bermain anak.
Tak harus mahal dan mewah untuk menyediakan berbagai alat permainan untuk anak, yang terpenting adalah aman dan nyaman untuk berinteraksi. Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh anak ketika ia bermain.
Permainan bagi anak-anak bisa dijadikan sebagai media untuk memperkuat fisik anak, berperan meningkatkan kemampuan kognitif, memberikan berbagai pengalaman batin, dan lain sebagainya.
Melalui bermain, anak mendapat banyak manfaat yang dapat menunjang perkembangan anak baik fisik maupun mental. Adapun beberapa manfaat bermain bagi anak diantaranya adalah:
Salah satu ciri anak yang sehat adalah dia akan selalu bergerak secara aktif, semua bagian tubuh akan bekerja sesuai dengan kapasitasnya sehingga dapat memperkuat fisiknya.
Bermain bagi anak juga bisa dijadikan sebagai sarana “olah raga”, berbagai kegiatan yang banyak melibatkan gerakan tubuh akan menjadikannya lebih sehat dan kuat.
Berlari kejar-kejaran, petak umpet, bermain bola, ataupun permainan fisik lainnya akan mampu mempengaruhi tumbuh kembang anak.
Meski manfaat bermain dapat mempengaruhi perkembangan fisik anak, sebagai orang tua juga musti memberi batas durasi waktu yang digunakan oleh anak untuk bermain. Setiap anak memiliki kondisi fisik yang berbeda-beda, perhatikan jangan sampai berlebihan agar anak tidak kelelahan.
Bermain bagi anak-anak tidak hanya melibatkan fisik semata. Disetiap permainan biasanya akan melibatkan berbagai ekspresi didalamnya, baik rasa marah, kecewa, takut, semangat, kepuasan, kegembiraan dan lain sebagainya.
Dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam permainan tersebut anak-anak akan mampu berpikir lebih terbuka. Lewat permainan mereka akan belajar berempati, menerima dengan ikhlas setiap kegagalan, mampu mengendalikan rasa cemas, dan lain sebagainya.
Sebagai orang tua harus mampu bersikap bijaksana saat mendampingi anak. Kepedulian, empati, dan perhatian yang tidak berlebihan akan membantu anak untuk menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh.
Secara khusus, permainan sebagai media terapi banyak diberikan bagi anak-anak yang agresif, memiliki gangguan emosi, introvert, sulit beradaptasi dengan lingkungannya, dan lain sebagainya.
Bermain adalah belajar, didalamnya tak hanya aspek motorik kasar saja yang bekerja, namun juga motorik halus ikut berkembang.
Menurut Piaget (dalam Santrock, 2013) bermain dapat meningkatkan perkembangan kognitif karena membuat anak-anak mempraktikkan kompetensinya serta memperoleh keterampilan melalui cara yang menyenangkan.
Ada banyak permainan yang bisa meningkatkan pengetahuan anak. Misalnya dengan bermain puzle anak bisa mengenal bentuk, warna, dan bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya. Bermain playdoh, anak bisa belajar tentang anatomi tubuh manusia maupun binatang, dan lain sebagainya.
Anak pada dasarnya adalah pribadi yang merdeka. Dengan bermain mereka akan banyak menemukan hal-hal baru, ide-ide selalu muncul secara unik, dan daya kreativitas dapat semakin meningkat.
Melalui permainan anak biasanya akan merasa lebih gembira, disana ia akan menemukan tempat untuk mengekspresikan idenya dengan berbagai uji coba.
Segala sesuatu yang terkadang tidak terealisasi di dunia nyata, ia akan mengekspresikannya lewat dunia permainan. Misalnya saja menjadi dokter, naik pesawat luar angkasa, membuat kapal terbang, dan lain sebagainya.
Kehidupan adalah pilihan, kesempatan untuk bisa memilih ini juga sudah terjadi sejak anak-anak.
Anak-anak tau permainan apa yang mereka minati, teman seperti apa yang mereka suka, dan harus bersikap seperti apa terhadap permainan yang akan mereka lakukan.
Semua pilihan yang telah mereka ambil sebenarnya merupakan gambaran atas diri mereka. Bagi anak yang suka tokoh superhero maka ia akan sangat dekat dengan permainan perang. Mereka paham tentang berbagai senjata, strategi mengalahkan musuh, dan lain sebagainya.
Hal ini akan sangat berbeda jika anak lebih menyukai dunia kuliner. Semua barang yang ada dirumah bisa dijadikan sebagai alat dapur. Apapun bisa dimasak, dan mereka tau apa yang harus dimasak, bagaimana cara menyajikan, dan seterusnya.
Dengan demikian, identitas atas diri sendiri dan rasa percaya diri pada anak dapat dikembangkan lewat permainan.
Bermain akan selalu lebih asik jika bisa dilakukan dengan melibatkan banyak orang, begitupun anak-anak.
Dengan adanya permainan yang bisa melibatkan banyak anak, maka secara tidak langsung anak akan belajar bersosialisasi. Mereka belajar berempati dengan temannya, belajar menjadi pemaaf, perasaan senasip sepenanggungan, dan tingkah laku sosial lainnya.
Bagi anak yang memiliki pergaulan yang lebih luas biasanya juga akan semakin kaya akan perbendaharaan kata dan lebih mudah bergaul dengan orang-orang yang baru ia kenal.
Source : https://tumpi.id/
Lip tie dan tounge tie yang tidak terdeteksi dapat menghambat proses menyusui bayi Menjadi seorang Mama adalah hal yang sangat membahagiakan. Meski demikian, banyak hal yang terjadi setelah proses ...
Bagaimana mencegah bayi Anda dari kelelahan? Secara umum, pastikan Anda memberi bayi Anda banyak kesempatan untuk memenuhi kebutuhan tidurnya. Berikut ini berapa lama waktu tidur yang dibutuhkan ba...
Walau susu formula memberikan nutrisi yang baik, ada saatnya Si kecil perlu mengurangi konsumsi susu formula. Pasalnya, bayi yang tumbuh besar akan membutuhkan asupan nutrisi lain yang tidak bisa dipe...
Orang tua pasti bingung ketika si kecil susah sekali untuk minum susu. Padahal susu merupakan kebutuhan nutrisi penting yang sangat baik untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan sang bal...