Tawa bayi dan perkembangan emosionalnya Tawa pertama bayi biasanya muncul begitu memasuki usia 3—4 bulan. Pada periode ini, tawa bayi masih seperti cekikikan pendek atau cepat. Pemicunya, ...
Selasa, 29 Agustus 2023 | 15:19 WIB Penulis :
Pernahkah Anda mendapati hasil testpack positif tapi tidak hamil? Hmm, kok bisa ya? Testpack biasanya digunakan oleh para wanita untuk mengetahui adanya kemungkinan kehamilan atau tidak. Pengecekan ini biasanya dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan ke dokter. Jika hasil testpack menunjukkan garis dua, artinya kemungkinan ada kehamilan.
Lalu bagaimana jika hasil testpack menunjukkan positif namun setelah dilakukan pemeriksaan ke dokter ternyata tidak ada kehamilan? Apa penyebab testpack positif padahal tidak hamil? Berikut ulasannya!
Test pack merupakan alat medis yang digunakan untuk uji kehamilan yang bekerja dengan cara mendeteksi hormon hCG (human chorionic gonadotropin) di dalam urine. Hormon ini secara umum memang diproduksi setelah sel telur yang telah dibuahi menempel di dinding rahim.
Ketika hamil, produksi hCG akan meningkat tajam hingga dua kali lipat setiap dua atau tiga hari. Kondisi ini biasanya terjadi sekitar enam hari setelah pembuahan terjadi. Hasil testpack positif palsu terjadi saat hormon HCG tinggi tapi tidak hamil.
Tes kehamilan menggunakan testpack dilakukan untuk mengetahui kehamilan secara cepat dan praktis. Meski begitu, untuk mendapatkan hasil yang akurat, testpack harus digunakan dengan cara yang benar serta dilakukan pada waktu yang tepat.
Testpack bekerja dengan cara mendeteksi keberadaan hormon human chorionic gonadotropin (hCG) yang terdapat di dalam air seni atau urine. Hormon ini hanya akan ada dalam tubuh wanita saat sel telur yang telah dibuahi menempel di dinding rahim. Kadar hormon ini juga akan meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan.
Penggunaan alat tes kehamilan ini memiliki keakuratan hingga 99%. Meski begitu, hasil testpack yang tidak akurat juga masih mungkin saja terjadi. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh waktu penggunaan atau cara menggunakan testpack yang kurang tepat.
Dalam beberapa kasus, wanita yang melakukan uji kehamilan menggunakan testpack mendapatkan hasil positif. Akan tetapi setelah dilakukan pemeriksaan ke dokter, ternyata tidak ditemukan tanda kehamilan.
Beberapa faktor yang bisa membuat hasil testpack positif tapi tidak hamil antara lain:
Kehamilan kimia adalah kehamilan yang disebabkan karena adanya kadar hCG dalam urine. Kondisi ini dapat terjadi saat sel telur yang sudah dibuahi (embrio) tidak berhasil menempel pada dinding rahim sehingga tidak bisa tumbuh dan berkembang. Hal ini dapat menyebabkan hasil testpack pertama positif dan kedua negatif. Kehamilan kimia ini biasanya disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kurangnya hormon progesteron, adanya jaringan parut, hingga ada kelainan pada rahim.
Kehamilan ektopik merupakan jenis kehamilan yang terjadi di luar rahim, tepatnya di dalam tuba falopi. Kondisi ini biasanya terjadi saat embrio terhambat di dalam tuba falopi ketika perjalanan menuju rahim. Kehamilan ektopik juga bisa terjadi di mulut rahim, ovarium, bahkan ruang abdomen.
Keguguran yang baru terjadi juga bisa membuat hasil tes kehamilan positif palsu. Kondisi ini terjadi biasanya akibat lambatnya penurunan kadar hormon hCG. Hormon tersebut tetap ada dalam darah dan urine bahkan hingga usia 6 minggu pada akhir kehamilan. Hal ini dapat ditandai dengan hasil test positif tapi menstruasi.
Kondisi lainnya yang juga bisa memberikan hasil test pack positif palsu adalah adanya darah atau protein di dalam urine. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya beberapa masalah kesehatan seperti infeksi saluran kemih, penyakit ginjal?, dan ?kista ovarium?. Selain itu, adanya sel ?kanker ovarium? dan masalah kelenjar pituitari juga bisa menyebabkan hasil testpack positif palsu.
Konsumsi beberapa jenis obat ternyata juga bisa mengakibatkan hasil tes positif palsu pada saat menggunakan test pack. Beberapa jenis obat yang bisa mengacaukan hasil tes testpack seperti obat penenang, antikonvulsan, dan obat hipnotik.
Penggunaan testpack yang sudah kadaluarsa juga bisa mengakibatkan hasil yang tidak akurat. Selain itu, suhu ruangan tempat menyimpan test pack yang terlalu panas atau lembab juga dapat merusak alat tes kehamilan tersebut.
Source: https://www.morulaivf.co.id/
Tawa bayi dan perkembangan emosionalnya Tawa pertama bayi biasanya muncul begitu memasuki usia 3—4 bulan. Pada periode ini, tawa bayi masih seperti cekikikan pendek atau cepat. Pemicunya, ...
Pada usia anak yang sedang aktif-aktifnya bermain, terkadang kita sebagai orangtua kerap khawatir bila terjadi hal yang tidak diinginkan saat anak sedang bermain, seperti kepalanya terbentur. ...
Diabetes saat hamil dikenal juga dengan sebutan Diabetes Gestasional. Diabetes Gestasional perlu diwaspadai, tidak hanya berlaku untuk ibu yang mengalami obesitas dan memiliki...
Penyakit celiac adalah suatu kondisi di mana seseorang intoleran terhadap gluten seumur hidupnya. Gluten adalah protein yang ditemukan dalam sereal seperti gandum, oat, barley, rye dan beberapa makana...