Menangis adalah cara anak belajar untuk berkomunikasi pertama kali. Saat masih bayi, ia menangis sebagai sinyal ada sesuatu yang dibutuhkan, yang membuatnya tak nyaman, atau tak senang. Anak bisa mena...
Senin, 30 Oktober 2023 | 16:07 WIB Penulis :
Walau susu formula memberikan nutrisi yang baik, ada saatnya Si kecil perlu mengurangi konsumsi susu formula. Pasalnya, bayi yang tumbuh besar akan membutuhkan asupan nutrisi lain yang tidak bisa diperoleh dari susu formula saja. Oleh karena itu, Bunda perlu mempersiapkan Si Kecil ketika tiba waktunya bayi berhenti minum susu formula.
Menghentikan bayi dari makanan sehari-harinya, yaitu susu formula tidak perlu dilakukan secara cepat dan saat itu juga. Bunda dapat mulai mempersiapkan Si Kecil untuk mulai berganti makanan lain, seperti makanan padat pada saat ia berusia 4 sampai 6 bulan.
Di usia ini, bayi dapat mulai mengonsumsi makanan padat untuk mendukung susu formula yang diminumnya agar Si Kecil mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
Pada usia 1 tahun, Bunda dapat mulai menghentikan penggunaan susu formula, dan menggantinya dengan susu lain, misalnya susu sapi, susu UHT. Di usia ini, pencernaan Si Kecil telah siap untuk menerima makanan lain selain susu formula atau ASI.
American Academy of Pediatricians (AAP) merekomendasikan agar bayi yang berusia 12-24 bulan, mengonsumsi susu yang kaya lemak dan nutrisi untuk perkembangan otaknya. Namun, bila si Kecil terancam risiko mengalami obesitas atau kardiovaskular, Bunda dapat menggunakan susu rendah lemak.
Beberapa bayi akan dengan mudah mengganti susu formula dengan susu sapi, namun beberapa anak lainnya membutuhkan masa transisi untuk dapat melakukannya dengan lancar.
Agar perubahan yang terjadi tidak terlalu ekstrem dan mendadak, Bunda dapat mengganti satu botol susu formula dengan satu gelas susu sapi. Atau, di hari pertama dapat mulai mengenalkan susu sapi dengan memberikan 25% dari 100% porsi susu formula yang bisa diberikan.
Bila Si Kecil menolak susu pengganti, Bunda dapat mencampurnya dengan susu formula yang lama. Lakukan selama beberapa hari sampai akhirnya Si Kecil terbiasa dengan rasa susu yang baru.
Sebagai pengingat, pada usia 12 bulan ke atas, susu bisa dikatakan hanya sebagai makanan sampingan saja. Di usia tersebut, Si Kecil disarankan mengonsumsi 0,4-0,7 liter dalam sehari. Sedangkan nutrisi lainnya, harus didapatkan dari makanan padat yang kaya nutrisi.
Saat anak sudah mulai rutin makan makanan padat, sebenarnya susu sudah dapat digantikan dengan minuman lainnya seperti air putih atau jus.
Beberapa kebiasaan baru lainnya juga dapat ibu terapkan dalam masa transisi pergantian susu formula ini, di antaranya:
American Academy of Pediatricians (AAP) merekomendasikan agar anak mulai dikenalkan untuk minum dari gelas sejak usia 6 bulan, dan benar-benar berhenti menggunakan botol saat usia 18 bulan.
Botol memiliki efek nyaman bagi Si Kecil. Namun penggunaan botol yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan gigi pada bayi. Kandungan laktosa pada susu, apalagi bila Si Kecil menggunakan botol, akan semakin memperparah penumpukan gula pada gigi.
Bayi yang menggunakan botol lebih lama, berisiko mengalami obesitas pada usia 6 tahun. Hal ini terjadi karena banyak bayi yang selalu membawa botol kemanapun ia pergi, bahkan selalu menempel pada mulutnya, akhirnya mengonsumsi kalori yang berlebihan.
Anak juga sering minum dengan botol dalam posisi tidur. Padahal minum sambil tiduran dapat menyebabkan risiko infeksi telinga. Dengan posisi tiduran, susu akan tertahan pada kerongkongan, di mana bakteri tumbuh. Pada akhirnya bakteri akan menjalar ke telinga.
Mungkin akan sulit memisahkan si Kecil dengan botol kesayangannya. Namun jika dilakukan secara bertahap, masa transisi ini bisa berlangsung dengan lancar.
Dan jika Bunda menemukan kesulitan membantu anak melepaskan botolnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Sumber:
Web MD. 2016. How to Switch Your Baby From Bottle to Cup.
Verywell Family. 2021. Transitioning From Formula to Whole Milk.
Little Bundle. 2019. When Your Baby Should Stop Drinking Formula (And How to Make the Transition).
https://diarybunda.co.id/
Menangis adalah cara anak belajar untuk berkomunikasi pertama kali. Saat masih bayi, ia menangis sebagai sinyal ada sesuatu yang dibutuhkan, yang membuatnya tak nyaman, atau tak senang. Anak bisa mena...
Meski terkadang sulit dihindari, ada kalanya Mom mesti menghadapi kondisi buah hati terus menerus rewel. Diberi susu tidak mau, dipuji-puji dengan suara lembut tidak mempan. Adakah metode paling pas u...
Waktu Si Kecil mulai tumbuh gigi, bukan cuma dia yang merasa tidak nyaman, Bunda juga bisa ikut merasa tidak nyaman, lho. Bayi yang baru tumbuh gigi biasanya akan menggigit puting ibunya saat men...
Apa gejala virus Zika? Jika seseorang terkena gigitan nyamuk yang mengandung virus Zika, akan menunjukkan gejala yang hampir mirip dengan kasus infeksi flu biasa, seperti demam ringan, sakit kepala, ...