Baby-led weaning merupakan salah satu metode yang kerap digunakan untuk memperkenalkan makanan pendamping ASI kepada bayi. Namun, sebelum Bunda menerapkan metode ini kepada Si Kecil, yuk, ke...
Senin, 27 Maret 2017 | 14:55 WIB Penulis : Erni Wulandari
Gumoh atau regurgitasi merupakan kejadian yang umum terjadi pada bayi baru lahir. Gumoh sering diartikan sebagai bayi yang mendapat terlalu banyak asupan ASI atau sudah kekenyangan.
Pakar kesehatan saluran cerna anak dari RS Cipto Mangunkusmo, Prog Dr dr Badriul Hegar, SpA(K), mengatakan gumoh berbeda dengan muntah. Jika gumoh merupakan kejadian normal, maka muntah merupakan penanda bayi sedang mengalami masalah di saluran cerna.
"Bagaimana membedakannya? Lihat bagaimana si bayi bereaksi. Kalau lagi baring, tenang habis menyusui tiba-tiba keluar susunya dari mulut, itu namanya gumoh. Tapi kalau bayi bayi muntah itu pasti dia tidak nyaman karena ada rasa mual dan upaya bayi untuk mengeluarkan apa yang ada di perut.
Jika bayi gumoh namun tetap tenang dan tidak menangis, maka orang tua tidak perlu panik. Cukup bersihkan bagian mulut bayi agar ia tidak tersedak. Namun jika bayi menangis, merasa tidak nyaman dan muntah secara terus menerus, tandanya bayi mengalami gangguan saluran cerna. Pertolongan pertama adalah dengan membatasi asupan ASI. Namun jika muntah berlanjut, tidak ada salahnya untuk memeriksakan bayi ke dokter.
"80 Persen bayi yang datang ke kita itu dikira muntah padahal mengalami gumoh, dan itu normal asalkan anaknya tetap happy. Karena ini kejadian fisiologis, makanya tidak ada obat untuk gumoh. Beda dengan muntah, yang artinya ada gangguan saluran cerna.
Normalnya, bayi mengalami gumoh 2 hingga 4 kali dalam satu hari. Frekuensi dan intensitas gumoh pun akan berkurang seiring pertambahan usia bayi, dan akan berkurang menjadi 1 hingga 2 kali saja per hari saat berusia 6 bulan.
Penyebab gumoh pada bayi dikatakan dr Hegar adalah kelebihan asupan ASI. Karena itu, perhatikan pola konsumsi ASI anak dan jangan selalu memberikan ASI ketika anak menangis, karena menangis belum tentu karena lapar.
"Coba juga posisi tidurnya diperbaiki dengan dimiringkan 60 derajat. Kalau masih gumoh juga lebih dari 4 kali sehari meskipun asupan ASI tidak berlebihan baru silakan dibawa ke dokter untuk diperiksa.
Sumber : health.detik
Baby-led weaning merupakan salah satu metode yang kerap digunakan untuk memperkenalkan makanan pendamping ASI kepada bayi. Namun, sebelum Bunda menerapkan metode ini kepada Si Kecil, yuk, ke...
Dermatitis adalah salah satu masalah kulit yang paling umum terjadi pada bayi. Istilah dermatitis menunjukkan kondisi kulit yang tampak sangat kering dengan ruam kemerahan dan terasa gatal akibat...
Selama menjalani masa kehamilan, calon Ibu dan Ayah perlu memahami cara menjaga kesehatan Ibu dan Buah Hati di dalam kandungan. Sebab, perjalanan mengandung Buah Hati selama 9 bulan penuh dengan lika-...
Melahirkan dengan jalan operasi caesar berarti mengeluarkan bayi melalui sayatan dari perut bukan dari vagina. Proses penyayatan ini bisa menghasilkan jaringan luka di kulit. Meski secara ke...