Bayi happy biasanya aktif bergerak karena ia antusias dan percaya diri melakukan berbagai kegiatan fisik, eksploratif, dan menantang. Aktif bergerak membuatnya bisa melalui tugas perkembangan seperti ...
Kamis, 14 Maret 2024 | 11:37 WIB Penulis :
Orang tua memang dianjurkan untuk memenuhi semua imunisasi anak sesuai usia si Kecil. Namun, terdapat beberapa jenis imunisasi dasar lengkap yang bersifat wajib untuk diberikan kepada anak. Jenis-jenis imunisasi tersebut di antaranya adalah:
Polio, untuk mencegah penularan penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan.
Hepatitis B, untuk mencegah penyakit hepatitis B.
BCG, bertujuan mencegah penyakit TB (tuberkulosis) yang dapat berujung menjadi meningitis.
HiB, untuk mencegah pneumonia dan meningitis.
DPT, untuk mencegah risiko penyakit difteri, pertussis, dan tetanus.
MMR, bertujuan mencegah penularan penyakit gondok, campak, dan rubella.
Rotavirus, untuk menghindari penyakit yang berhubungan dengan gangguan pencernaan.
PCV, untuk mencegah infeksi bakteri penyebab pneumonia.
Efek Samping Imunisasi Dasar Lengkap
Imunisasi terkadang menimbulkan beberapa efek samping. Meski begitu, hal ini tidak perlu dikhawatirkan, karena reaksi yang timbul umumnya bersifat ringan. Rata-rata efek samping akibat imunisasi dasar lengkap ini adalah ruam, demam ringan, dan nyeri di area suntikan.
Reaksi ringan tersebut sebenarnya merupakan tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang membentuk antibodi. Tak menutup kemungkinan bahwa vaksin bisa menyebabkan efek samping berat, seperti alergi hingga anafilaksis. Namun, kondisi ini sangat jarang terjadi.
Bagaimana Jika Anak Belum Mendapatkan Vaksin?
Jika anak belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap melebihi batas usia yang dijadwalkan, maka dapat dilakukan imunisasi kejar. Program ini akan diberikan hingga anak berusia 18 tahun. Sayangnya, program ini tidak mencakup semua jenis vaksin.
Beberapa jenis vaksin yang bisa disusulkan jika anak terlambat imunisasi dasar adalah polio, hepatitis B, DPT, dan MMR apabila anak belum mendapatkan vaksin campak setelah memasuki usia satu tahun.
Melewatkan jadwal imunisasi dapat meningkatkan risiko tertularnya penyakit. Karenanya, penting bagi setiap orang tua untuk memastikan buah hatinya mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal imunisasi dasar lengkap yang telah ditetapkan.
Source : www.siloamhospitals.com
Bayi happy biasanya aktif bergerak karena ia antusias dan percaya diri melakukan berbagai kegiatan fisik, eksploratif, dan menantang. Aktif bergerak membuatnya bisa melalui tugas perkembangan seperti ...
Kulit Si Kecil di usia bayi memang perlu dilindungi dengan ekstra, karena lapisan pelindungnya masih belum terbentuk dengan baik. Karenanya, tidak jarang bayi memiliki tanda kulit bayi sensitif. La...
Saat Si Kecil masuk usia 6 bulan dan siap untuk MPASI, Moms yang ingin memberikan MPASI homemade pun tentu harus siap sedia untuk “jumpalitan” di dapur! Tapi tenang saja Moms,...
Ngompol secara tiba-tiba adalah kondisi yang sering kali dianggap sebagai tanda diabetes pada anak. Benarkah demikian? Simak faktanya dalam penjelasan di bawah ini. Apakah Anak Ngompol Tanda Diabet...