Pernahkah Anda melihat si kecil mengeluarkan air liur atau ngiler? Ini adalah hal yang paling sering dialami oleh bayi dan sangat wajar. Keluarnya air liur atau sering disebut ngeces bi...
Jumat, 10 Mei 2024 | 15:42 WIB Penulis :
Patent ductus arteriosus (PDA) adalah kondisi ketika pembuluh darah yang menghubungkan aorta dan arteri paru tetap terbuka setelah bayi lahir. PDA merupakan jenis kelainan jantung bawaan yang biasanya dialami oleh bayi prematur.
Selama di dalam rahim, bayi belum membutuhkan paru-paru untuk bernapas karena sudah mendapatkan oksigen dari ari-ari (plasenta). Oleh sebab itu, sebagian besar darah yang akan menuju paru-paru dialihkan ke seluruh tubuh melalui ductus arteriosus.
Ductus arteriosus adalah pembuluh darah yang menghubungkan aorta (pembuluh yang mengalirkan darah kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh) dan arteri pulmonal (pembuluh yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru).
Saluran ini harusnya menutup secara otomatis dalam 2–3 hari setelah lahir, karena paru-paru bayi sudah mulai bekerja untuk mengisi oksigen darah. Namun, pada patent ductus arteriosus, saluran ini tetap terbuka. Akibatnya, darah pada penderita PDA menjadi minim oksigen.
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan PDA. Namun, ada sejumlah faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seorang bayi mengalami kondisi ini, yaitu:
Gejala PDA tergantung pada ukuran ductus arteriosus yang terbuka. PDA dengan bukaan kecil kadang tidak menimbulkan gejala apa pun, bahkan sampai dewasa. Namun, PDA dengan bukaan lebar dapat menyebabkan gagal jantung pada bayi tidak lama setelah bayi lahir.
Sejumlah gejala pada PDA yang terbuka lebar antara lain:
Kapan harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika anak Anda menunjukkan keluhan di atas. Selain itu, waspadai tanda-tanda sesak napas pada bayi, seperti:
Segera bawa anak ke IGD jika ia menunjukkan tanda-tanda di atas.
Dokter dapat mendiagnosis PDA dengan mendengarkan detak jantung bayi melalui stetoskop. Jantung bayi dengan PDA umumnya mengeluarkan suara bising saat berdetak. Beberapa pemeriksaan lanjutan juga dapat dilakukan untuk menguatkan diagnosis, seperti:
Ekokardiografi
Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambaran jantung dengan detil. Melalui ekokardiografi, dokter dapat mengetahui kemampuan jantung dalam memompa darah dan aliran darah dalam jantung, termasuk aliran darah tidak normal yang terjadi pada PDA.
Elektrokardiografi (EKG)
Pemeriksaan ini dapat memperlihatkan kelainan pada ukuran otot jantung dan gangguan irama jantung.
Rontgen dada
Pemeriksaan ini akan membantu dokter melihat kondisi paru-paru dan jantung bayi.
Bayi dengan bukaan ductus arteriosus yang tergolong kecil tidak memerlukan pengobatan. Hal tersebut karena bukaan PDA umumnya dapat menutup dengan sendirinya seiring pertambahan usianya. Dokter hanya akan menyarankan pemeriksaan secara rutin untuk memantau kondisi bayi.
Pengobatan akan disarankan bila bukaan ductus arteriosus tidak menutup dengan sendirinya atau jika bukaan tersebut tergolong besar. Metode pengobatan yang tersedia antara lain:
Obat-obatan
Untuk kasus PDA pada bayi prematur, dokter dapat meresepkan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen dan indomethacin. Obat ini dapat membantu menutup bukaan ductus arteriosus. Namun, PDA pada bayi yang lahir cukup bulan, anak-anak, atau orang dewasa tidak dapat diatasi dengan obat ini.
Pemasangan alat penyumbat
Pada bayi yang lahir cukup bulan atau balita dan orang dewasa yang masih memiliki bukaan PDA kecil, dokter akan memasang alat penyumbat. Pada prosedur ini, dokter akan terlebih dahulu memasukkan kateter (prosedur kateterisasi jantung) ke pembuluh darah jantung melalui pangkal paha.
Setelah itu, dokter akan memasukkan alat penyumbat melalui kateter untuk dipasang di bukaan ductus arteriosus. Melalui tindakan ini, aliran darah akan kembali normal.
Bedah
Untuk PDA dengan bukaan lebar, dokter akan menyarankan prosedur bedah. Umumnya, prosedur ini dilakukan pada bayi usia 6 bulan ke atas. Namun, bedah juga bisa diterapkan pada bayi usia 6 bulan ke bawah yang mengalami gejala.
Bedah dilakukan dengan membuat sayatan di antara tulang rusuk bayi. Setelah itu, dokter akan menutup bukaan dengan menggunakan klip atau jahitan. Guna mencegah terjadinya infeksi setelah tindakan bedah, dokter akan meresepkan antibiotik.
PDA dengan bukaan lebar dan tidak segera ditangani dapat memicu sejumlah komplikasi berikut:
Patent ductus arteriosus tidak selalu dapat dicegah. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan ibu hamil untuk menurunkan risiko bayi terserang penyakit ini, yaitu:
Source : https://www.alodokter.com/
Pernahkah Anda melihat si kecil mengeluarkan air liur atau ngiler? Ini adalah hal yang paling sering dialami oleh bayi dan sangat wajar. Keluarnya air liur atau sering disebut ngeces bi...
Tumbuh kembang anak optimal karena makanan sehat sudah semestinya menjadi jurus setiap keluarga. Salah satu faktor yang cukup memiliki peranan dalam tumbuh kembang anak adalah asup...
Moms masih takut memotong kuku bayi? Berikut ini Orami hadirkan tips dan cara memotong kuku bayi yang aman, agar tidak melukai jari Si Kecil. Cara memotong kuku bayi baru lahir memang berbeda ...
Jika produksi ASI sangat berlimpah atau Anda menyusui sembari bekerja, metode pompa ASI dan kemudian menyimpannya mungkin akan sangat berguna bagi Anda. ASI per...