Setelah Melahirkan, Apa saja Perawatan Untuk Ibu?

Jumat, 10 Mei 2024 | 15:47 WIB Penulis :


Apa Saja Perawatan Ibu Setelah Melahirkan?

 

Setelah hamil biasanya kita lebih fokus pada persiapan sebelum melahirkan saja terutama di trimester ketiga atau tiga bulan terakhir masa kehamilan. Padahal setelah melahirkan seorang ibu juga membutuhkan persiapan yang matang. Masa-masa panjang pasca melahirkan ini harus didukung dengan kondisi fisik dan mental yang prima. Yuk, cari tahu! Apa saja perawatan yang perlu ibu lakukan setelah melahirkan? Cek, panduannya di sini!

 

Melahirkan menjadi momen yang menegangkan sekaligus membahagiakan untuk kita semua. Setelah melahirkan tubuh ibu akan mengalami berbagai perubahan. Terutama pada organ-organ tubuh yang berperan pada masa kehamilan dan melahirkan. Oleh karena itu, ibu membutuhkan perawatan yang mendukung agar pulih dengan baik secara fisik dan mental. Beberapa perawatan pasca melahirkan ini dapat ibu coba.

1. Perawatan Nyeri Vagina

Perawatan pertama yang penting ibu lakukan setelah melahirkan ialah perawatan nyeri vagina. Ketika melahirkan normal ibu mengalami perubahan pada vagina. Selama persalinan dokter dapat memotong untuk memungkinkan bayi keluar disebut episiotomi. Anda mungkin mengalami sedikit nyeri selama beberapa minggu sampai vagina benar-benar pulih. Namun jangan khawatir, Anda dapat meredakan nyeri pasca persalinan dengan beberapa cara berikut:

  • Dinginkan bagian tersebut dengan kompres dingin
  • Hindari duduk di kursi yang keras, sebaiknya alasi tempat duduk dengan bantal
  • Bersihkan bagian vagina dari arah depan ke belakang setelah buang air kecil dan buang air besar
  • Minum obat pereda nyeri atas saran dokter

Jika Anda mengalami rasa sakit yang parah atau terus-menerus bisa jadi mengalami infeksi. Konsultasikan segera dengan petugas medis untuk penanganan yang tepat.

2. Perawatan Daerah Intim Wanita

Pendarahan terjadi selama beberapa minggu setelah melahirkan. Kondisi ini normal dan kita biasa mengenalnya dengan masa nifas. Beberapa hari pertama setelah persalinan volume darah yang keluar biasanya lebih pekat dan banyak. Kemudian, berangsur sedikit hingga terakhir sampai benar-benar berhenti.

Ibu hanya perlu rutin mengganti pembalut dan menjaga kebersihan area intim. Namun, bila pendarahan vagina terus terjadi dan memenuhi pembalut dalam kurun waktu kurang dari 1 jam. Segera kunjungi petugas medis untuk penanganan lebih lanjut. Apalagi disertai dengan gejala lain, seperti demam, nyeri panggul dan rahim.

Baca Juga: Ibu Menyusui Boleh Minum Kopi?

3. Perawatan untuk Kontraksi

Kontraksi pasca melahirkan merupakan hal yang alami terjadi . Tujuannya untuk mengembalikan kondisi/ukuran rahim ke ukuran normal. Saat menyusui (karena adanya pelepasan hormon oksitoksin) juga dapat membantu ukuran rahim menjadi kembali seperti semula. Jika kontraksi dirasa terlalu sakit, sebaiknya kontrol ke dokter , dokter akan memberikan obat pereda nyeri.

4. Perawatan untuk Wasir Pasca Persalinan

Beberapa cara mengatasi wasir pasca melahirkan:

  • Oleskan krim khusus wasir yang direkomendasikan dokter.
  • Rendam area anus dalam air hangat biasa selama 10 hingga 15 menit dua hingga tiga kali sehari.

Jika takut BAB keras karena khawatir melukai perineum atau wasir sebaiknya makanlah makanan berserat tinggi, seperti sayur, biji-bijian, buah-buahan serta minum banyak air untuk memperlancar pencernaan dan BAB tidak keras.

5. Perawatan Payudara

Setelah melahirkan, proses menyusui menjadi momen yang tidak terlewatkan. Beberapa hari setelah kelahiran, Anda mengalami payudara yang kencang dan penuh. Pembengkakan pada payudara membuat ibu merasa tidak nyaman. Ibu dapat meredakan ketidaknyamanan dengan mengompres payudara menggunakan air hangat dan melakukan pijat payudara. Jika sudah relaks, segera susui bayi Anda sesering atau sesuai permintaan bayi. Menyusui atau memompa ASI menjadi jalan keluar yang tepat untuk mengurangi pembengkakan.

6. Luangkan Waktu untuk Istirahat

Istirahat yang cukup pada ibu dilakukan demi kewarasan fisik dan mental ibu. Ketika bayi lahir dan Anda mulai merawatnya kadang terasa melelahkan bukan? Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan pola tidur bayi sehingga ibu juga dapat beristirahat. Cobalah untuk beristirahat saat bayi Anda tidur.

Meskipun Anda akan tergoda untuk mengerjakan pekerjaan rumah lainnya, tetapi istirahat jauh lebih penting. Pastikan memasang alaram bila Anda khawatir tidur terlalu lama. Jika tidak bisa, Anda perlu menemukan cara lain untuk mendapatkan tidur atau setidaknya lebih banyak waktu beristirahat.

Selain itu, cukupi juga kebutuhan gizi bagi ibu dengan mengonsumsi makanan bergizi, seperti sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Zat gizi dari berbagai makanan ini sangat dibutuhkan untuk fase menysusi. Anda juga bisa konsultasi dengan dokter spesialis gizi untuk mengetahui asupan mana yang baik bagi ibu dan bayi.

7. Perawatan untuk Kesehatan Mental Ibu

Perasaan kewalahan, lelah, atau menangis selama beberapa hari atau biasa disebut dengan “baby blues”. Kondisi ini dapat terjadi karena banyak faktor. Mulai dari kecemasan saat merawat bayi, kurang tidur, hormon yang berubah dan semua itu memengaruhi emosi Anda.

Kondisi ini wajar dialami dan biasanya akan hilang dengan cepat. Namun, bila kesedihan berlangsung berlarut-larut atau lebih dari 2 minggu. Konsultasikan dengan ahlinya, cari perawatan dan jangan menunggu hingga kondisinya serius. Hindari menyimpan perasaan sendiri sebaiknya ceritakan pada orang terdekat bila Anda merasa sendiri. Beberapa orang tidak menceritakan gejala mereka karena merasa malu atau bersalah memiliki perasaan tersebut. Tanda-tanda depresi pasca persalinan meliputi:

  • Sedih
  • Tertekan
  • Gelisah
  • Kelelahan atau tidak memiliki energi
  • Gelisah
  • Mudah tersinggung
  • Merasa tidak berharga
  • Sulit fokus, tidak bisa tidur
  • Terlalu khawatir dengan bayinya
  • Pikiran untuk menyakiti bayi atau diri sendiri

Depresi pasca persalinan yang membawa dampak negatif bagi ibu dan bayi. Bayi dengan ibu yang mememiliki masalah depresi pasca persalinan dapat mengalami keterlambatan dalam belajar cara berbicara. Kondisi ini dapat diobati dengan obat-obatan dan terapi atau konseling pada ahlinya. Dokter akan membantu Anda merasa lebih baik dam kembali bersemangat merawat bayi Anda.

Ketika ibu mengandung hingga melahirkan bayi ternyata semua prosesnya membutuhkan banyak perawatan. Jika ibu merasa terbebani dalam merawat bayi mintalah pasangan atau keluarga untuk membantu. Kelola emosi dan cari tahu lebih lanjut tentang mengatasi stres pasca melahirkan dan waspadai gejalanya. Jika Anda merasa tertekan, bicarakan dengan dokter umum atau pengunjung kesehatan Anda sesegera mungkin sehingga Anda bisa mendapatkan bantuan yang Anda butuhkan untuk membuat pemulihan yang cepat.

Telah direview oleh dr. Febriani Kezia Haryanto, MARS

 

Source : https://ciputrahospital.com/

Artikel Lainnya

Beberapa orang menganggap ada beberapa makanan penghambat ASI yang pantang dikonsumsi ibu menyusui. Tetapi sebenarnya tidak ada peraturan yang keras tentang hal tersebut. Berita bagusnya? Makanan u...

Saat sahur tiba, Bunda memiliki waktu yang cukup padat untuk menyiapkan makanan dan menikmati makanan.  Namun, tiba-tiba balita Bunda ikut terbangun. Apa yang harus Bunda lakukan? Padahal Balita ...

Bagaimana Membedakan Picky Eater dan Anak dengan Kondisi SFA?   Anak dengan kondisi pilih-pilih makanan yang ekstrem memang hanya bisa menerima variasi makanan yang lebih sedikit. Namun jik...

Moms masih takut memotong kuku bayi? Berikut ini Orami hadirkan tips dan cara memotong kuku bayi yang aman, agar tidak melukai jari Si Kecil. Cara memotong kuku bayi baru lahir memang berbeda ...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................