Memiliki buah hati yang tumbuh dengan baik merupakan impian dari semua pasangan. Mungkin Anda menganggap bahwa ciri-ciri bayi yang sehat adalah kenaikan berat badan saja, namun ternyata masih ada tand...
Rabu, 12 Juni 2024 | 16:06 WIB Penulis :
ayi baru lahir memang belum bisa bicara, tapi Bunda bisa mengajak mereka ngobrol untuk merangsang perkembangannya. Lalu, bagaimana cara mengajak bicara bayi 0-6 bulan?
Di awal-awal, Bunda mungkin akan merasa canggung karena merasa seperti berbicara sendiri. Namun, mengajak Si Kecil berbicara bukanlah suatu hal yang sia-sia. Kata-kata yang Bunda ucapkan sangat penting untuk menstimulasi Si Kecil.
Bermain ciluk ba dengan Si Kecil, mengajak mereka berbicara ketika mengganti popoknya, menyanyikan lagu tidur, itu semua adalah kegiatan yang bagus untuk otak Si Kecil Bunda. Otak bayi menyerap suara, nada, dan bahasa yang akan mereka gunakan untuk nantinya bisa mengucapkan kata pertama mereka.
Sebagai orang tua, Bunda memainkan peran besar dalam hal ini. Melansir dari WebMD, anak-anak yang memiliki orang tua yang sering berbicara dengan mereka cenderung membentuk keterampilan bahasa dan percakapan yang lebih kuat daripada anak-anak yang tidak.
Baca Juga :5 Cara Ajak Ngobrol Bayi untuk Cegah Speech Delay, Perhatikan Hal Ini Bun |
Sejak Si Kecil lahir, semua jenis pertumbuhan dan perkembangannya mulai bergerak. Faktanya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa perkembangan bicara dan bahasa dimulai pada beberapa jam pertama setelah lahir.
Studi tersebut melihat apakah bayi yang baru lahir dapat membedakan antara suara ucapan selama beberapa jam pertama setelah lahir. Para peneliti menemukan bahwa bayi yang baru lahir dapat mengetahui perbedaan antara vokal yang disajikan maju (atau biasanya) dan mundur. Respons otak bayi terhadap vokal yang diproduksi secara normal lebih cepat.
Dikutip dari Motherly, penulis studi tersebut, Guillaume Thierry, seorang profesor ilmu saraf kognitif di Universitas Bangor, menjelaskan, “Bayi baru lahir mungkin mendapat manfaat langsung dari diajak bicara sejak saat pertama mereka meninggalkan rahim. Jelas, perubahan pikiran oleh lingkungan dimulai sejak hari pertama.”
Bayi cenderung lebih memperhatikan dan merespons pembicaraan bayi dengan lebih bersemangat daripada percakapan normal orang dewasa. Nada main-main yang dilebih-lebihkan dan bernada tinggi dari suara Bunda terdengar menyenangkan di pikiran Si Kecil.
Sebanyak 80 persen perkembangan fisik otak bayi terjadi pada 3 tahun pertama. Saat otak mereka semakin besar, akan membentuk koneksi yang dibutuhkan untuk berpikir, belajar, dan memproses informasi. Koneksi ini, yang disebut sinapsis, terbentuk dengan kecepatan super cepat, sekitar 700 per detik dalam beberapa tahun pertama.
Berbicara kepada bayi dapat mengaktifkan sinapsis penting di bagian otak yang menangani bahasa. Semakin banyak kata yang mereka dengar, semakin kuat koneksi mentalnya.
Proses tersebut dapat memperkuat keterampilan bahasa Si Kecil di masa depan dan kemampuan belajar mereka secara keseluruhan. Bayi yang mendapatkan lebih banyak diajak bicara akan mengetahui lebih banyak kata pada usia dua tahun daripada teman sebayanya lho, Bunda.
Bunda untuk mendukung Si Kecil berbicara dan mendorong perkembangan bahasanya sejak dini, berikut ini adalah caranya dilansir Motherly:
Penelitian telah menunjukkan bahwa bayi lebih menyukai suara ibunya setelah lahir, kemungkinan besar karena mereka mengenalinya sejak berada di dalam rahim. Jadi bacakan mereka sebuah cerita dan ajaklah mereka mengobrol sejak di dalam kandungan ya, Bunda. Ini adalah salah satu cara sederhana untuk menyiapkan Si Kecil agar berhasil dalam perkembangan bahasa.
Merangsang otak Si Kecil dengan banyak kata dan kalimat baru adalah salah satu hal terbaik yang dapat Bunda lakukan untuknya. Terapis wicara selalu merekomendasikan para orang tua untuk sering berbicara dengan anak mereka demi memperkuat perkembangan komunikasi mereka.
Cara mudah untuk melakukan ini adalah dengan menceritakan apa yang terjadi di sekeliling dan sekitar Bunda. Jelaskan bagaimana Bunda menyiapkan sarapan, langkah-langkah yang diperlukan untuk berpakaian, atau apa yang Bunda lihat di taman.
Ini membantu Si Kecil belajar bagaimana menghasilkan suara dalam bahasa kita, memahami intonasi ucapan yang tepat, mempelajari kata-kata baru, dan belajar bagaimana menyusun kata-kata dalam kalimat.
Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari pembiasaan mengajak berbicara Si Kecil, Bunda dapat melakukan hal-hal berikut ini:
Nah setelah mengetahui pentingnya mengajak berbicara Si Kecil, untuk mengetahui cara yang tepat mengobrol dengannya silakan klik halaman selanjutnya ya, Bunda.
Nah, untuk dapat berkomunikasi dengan Si Kecil, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Bunda lakukan dirangkum dari WebMD dan Motherly:
Pada usia ini, Si Kecil berkomunikasi dengan Bunda dengan mendekut, mengeluarkan suara gemericik dan tentu saja, menangis. Mereka juga mulai mendengarkan, mungkin tersenyum, menggerakkan tangan dan kakinya, atau bersuara ketika Bunda berbicara kepada mereka dengan cara tertentu.
Di usia ini Bunda bisa bermain ciluk ba dengan Si Kecil. Rayakan, tersenyum, dan bertindak bersemangat saat mereka membuat suara dan senyuman. Sekitar usia dua bulan, bayi mulai mengeluarkan suara vokal ("ah-ah" atau "oh-oh").
Tiru suara-suara ini dan gabungkan beberapa kata nyata juga ya, Bunda. Saat mereka mengeluarkan suara, Bunda juga harus membuat suara, lalu menunggu mereka merespons. Ini akan mengajari mereka cara melakukan percakapan.
Di Usia ini, mereka akan mulai mencoba meniru suara yang mereka dengar. Bunda akan melihat mereka menjelajahi suara dan infleksi mereka sendiri. Mereka bahkan mungkin meninggikan atau menurunkan suara mereka saat mereka mencoba mengungkapkan perasaan mereka.
Gunakan suara yang mereka buat untuk mendorong kata-kata. Jika mereka mengatakan "bah", ucapkan "botol" atau "buku". Perluas percakapan, Bunda. Saat berbicara, bicaralah perlahan dan mulailah menekankan kata-kata tertentu.
Misalnya, pegang bola dan katakan, "Kamu mau bola? Ini bolamu." Kemudian diamlah untuk mendorong mereka merespons. Perkenalkan juga Si Kecil pada berbagai benda. Ketika mereka melihat sesuatu, tunjukkan dan beri tahu mereka apa itu.
Bunda mungkin berbicara dengan cara yang berbeda kepada Si Kecil dibandingkan dengan orang dewasa, dengan ritme yang berbeda dan mungkin nada yang lebih tinggi. Bunda mungkin tahu ini sebagai "bicara bayi", dan ahli terapi wicara menyebutnya sebagai Parantese.
Parentese melibatkan berbicara dalam ritme dan nada suara yang menarik, sambil tetap menggunakan ucapan dan tata bahasa yang benar. Penelitian menunjukkan bahwa sering berbicara dengan Si Kecil dalam bahasa parantese, menyiapkan anak untuk perkembangan bahasa yang sukses.
Menggunakan gerakan atau tanda dapat membantu Si Kecil berkomunikasi sebelum mereka mengucapkan kata pertamanya. Bunda dapat mencoba memberi mereka bahasa isyarat sederhana untuk digunakan.
Contohnya saja Bunda bisa menggunakan balok. Saat Si Kecil melihat ke arah Bunda atau meraihnya, tunjukkan baloknya dan tunggu beberapa detik. Jika mereka tidak memberi isyarat ke arah balok, buatlah model tanda seperti "lebih", "ingin", atau "tolong". Dorong Si Kecil untuk meniru Bunda lalu beri mereka hadiah.
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mendengar lebih banyak kata pada akhirnya akan belajar dan menggunakan lebih banyak kata. Satu studi menunjukkan bahwa ketika orang tua hanya membacakan satu buku sehari untuk anak mereka, saat anak tersebut masuk taman kanak-kanak, mereka telah mendengar 1,4 juta kata lebih banyak daripada anak yang tidak dibacakan.
Jadi bangunlah rutinitas waktu bercerita di awal kehidupan mereka ya, Bunda. Si Kecil akan mendapat manfaat dari paparan kata-kata baru.
Itulah Bunda pentingnya mengajak Si Kecil berbicara dan cara mengajaknya bicara. Untuk membantu stimulasi bahasanya jangan lupa mengajak Si Kecil mengobrol ya, Bun. Semoga informasinya bermanfaat.
Source : https://www.haibunda.com/
Memiliki buah hati yang tumbuh dengan baik merupakan impian dari semua pasangan. Mungkin Anda menganggap bahwa ciri-ciri bayi yang sehat adalah kenaikan berat badan saja, namun ternyata masih ada tand...
Bagi ibu menyusui yang rutin memerah ASI, melihat perubahan warna ASI dan tekstur ASI tentu sudah biasa. Jika tidak berwarna putih bersih, warna ASI biasanya putih kekuningan. Kepekatannya bisa k...
Menjaga vagina agar tetap bersih dan sehat adalah suatu keharusan Ladies. Apalagi jika sudah menikah, pasti nggak mau bikin kecewa suami donk. Nah, agar kondisi vagina tetap prima anti bau dan keputih...
Siapa yang tak suka yogurt? Olahan fermentasi susu ini banyak digemari karena memiliki rasa yang menyegarkan dan kaya manfaat. Namun sebagian ibu mungkin merasa ragu memberi yogurt untuk ...