Ketakutan berlebihan ternyata bisa terjadi pada siapa saja termasuk pada anak-anak. Berbagai cara akan dilakukan oleh anak-anak seperti menangis atau berteriak untuk menghilangkan rasa takut yang dial...
Selasa, 10 Maret 2020 | 16:33 WIB Penulis :
Anak yang picky eater itu benar-benar bikin pening ya, Bunda? Sampai bingung harus bagaimana lagi. Tapi, Bunda bisa mencoba cara dengan menyediakan wadah camilan sehat di tempat yang mudah dijangkau si kecil.
Sebenarnya, picky eater atau pilah pilih makanan ini enggak bisa didiamkan begitu saja. Apalagi, dalam beberapa tahun pertama kehidupannya, asupan nutrisi berperan luar biasa dalam kebiasaan makan anak di masa depan.
Dalam penelitian ditemukan, anak-anak kecil cenderung menyukai makanan yang manis dan asin, ketimbang pahit. Selain itu, anak-anak juga terprogram menjadi 'neo-fobia' makanan, yaitu cenderung menolak makanan baru.
Sarah Ockwell-Smith, spesialis metode Gentle Parenting menjelaskan, terus menawarkan makanan yang sebelumnya ditolak anak dapat sangat membantu dengan pilihan makanan anak-anak. Bunda bisa menawarkan beberapa opsi dalam satu piring, termasuk makanan yang anak suka, serta makanan baru dan makanan yang sebelumnya ditolak.
"Setelah berulang kali terpapar makanan, pilihan anak-anak bisa berubah. Kebiasaan alami ini yang membuat orang tua harus berjuang," kata Ockwell-Smith, dalam buku The Gentle Parenting Book.
Penelitian Leanne Birch, dari Departemen Ilmu Gizi dan Pusat Penelitian Obesitas Anak di Pennsylvania State University, menemukan, meskipun anak-anak cenderung responsif terhadap makanan yang masuk ke mulut, anak-anak juga responsif terhadap apa yang disuguhkan orang tua.
"Dengan kata lain, orang tua yang bermaksud baik dapat menyebabkan seorang anak mengabaikan sinyal kenyang mereka, yang membuat mereka berisiko dengan kebiasaan makan yang buruk saat mereka tumbuh," kata Sarah Ockwell-Smith.
Poin lain yang perlu dipertimbangkan, kata Ockwell-Smith, balita itu tidak seperti orang dewasa yang makan besar tiga kali. Anak kecil cenderung sedikit makan tapi sering.
"Kebiasaan makan mereka normal dan pada orang dewasa, yang makan sesuai jam, jutru yang tidak (normal)," tegas Ockwell-Smith.
Jadi, membiarkan balita makan sayur atau buah atau camilan sehat, ketimbang memaksa anak makan sarapan, makan siang, dan makan malam, sangat penting jika anak-anak belajar memahami sinyal rasa lapar dan kenyang. Lebih bagus lagi kalau anak-anak memiliki wadah untuk camilan yang tersedia setiap saat.
Di dalam wadah tersebut, Bunda bisa menaruh bermacam-macam makanan sehat dan anak bisa bebas mengambilnya, tanpa meminta izin atau memerlukan bantuan orang dewasa untuk mengambilnya sepanjang hari.
"Persiapkan wadah di pagi hari dan biarkan di tempat sesuai ketinggian anak Anda, sehingga mereka dapat mengambil apa yang mereka inginkan kapan pun mereka lapar," ujarnya.
Anak mungkin kelihatannya tidak makan banyak dari wadah tersebut, terutama jika mereka tidak mau makan sarapan, makan siang, dan makan malam. Tapi, menurut Ockwell-Smith, kalau Bunda memperhitungkan apa yang anak makan dari wadah camilan yang bisa diisi ulang sesuai kebutuhan sepanjang hari, atau diganti yang segar, Bunda mungkin terkejut.
"Membiarkan balita dengan banyak pilihan makanan yang berbeda biasanya jauh lebih sukses, ketimbang memberi mereka hanya satu kali makan. Terlebih jika mereka tampaknya benar-benar membenci segala sesuatu di atas piring dan sangat lapar," tulis Ockwell-Smith.
Soal anak susah makan, sebenarnya yang menjadikan anak kita picky eater itu bisa jadi kita sendiri, Bunda. Waktu anak masih di dalam kandungan, jelas mereka enggak mungkin menolak apa yang kita makan. Nah, mungkin kita yang terlalu picky dalam urusan makanan saat hamil.
Selain itu, menurut dr.Damayanti Rusli S, Sp.A(K), Ph.D, ketika memberi makanan ke anak, kita cicipi juga, Bunda, enak atau enggak. Kita rasakan dulu sebelum kasih ke anak, dengan begitu kita bisa menilai sendiri kenapa anak susah makan.
Sumber : Haibunda
Ketakutan berlebihan ternyata bisa terjadi pada siapa saja termasuk pada anak-anak. Berbagai cara akan dilakukan oleh anak-anak seperti menangis atau berteriak untuk menghilangkan rasa takut yang dial...
Bayi yang baru lahir sering membuang kotoran bahkan hampir terjadi setiap setalah makan atau menyusui, kotoran bayi biasanya sangat lembut terutama jika bayi disusui ASI. Selain itu, kotoran bayi Bund...
Pernah menyusui, bukan berarti akan langsung lancar ketika harus memberikan ASI kembali. Proses menyusui kembali setelah berhenti dalam jangka waktu yang cukup lama ini disebut relaktasi menyusui.&nbs...
Seperti juga metode PLW, beredar sejumlah pro dan kontra terkait metode pemberian makan baby led weaning (BLW), yaitu: Pro: - Berhubung susu (ASI) masih menjadi sumber nutrisi dominan bagi anak...