4 Tips Membacakan Dongeng untuk Latih Imajinasi dan Kreativitas Anak

Selasa, 19 April 2016 | 10:47 WIB Penulis : Erni Wulandari


Membaca dongeng merupakan salah satu stimulasi yang dapat diberikan orang tua untuk melatih imajinasi dan kreativitas anak. Tentunya, membaca dongeng tak bisa dilakukan dengan asal.

Jika orang tua membaca dongeng ala kadarnya, anak bisa bosan dan kehilangan minat untuk mendengar cerita.

Untuk itu, ada hal-hal yang harus diperhatikan orang tua jika ingin membaca dongeng bermanfaat bagi tumbuh kembang anak.4 tips agar membaca dongeng bermanfaat untuk melatih imajinasi dan kreativitas anak.


1. Pilih cerita bersama

Orang tua tentunya memiliki cerita yang mereka anggap baik dan cukup menarik untuk didengar anak. Namun terkadang, pilihan anak tak sesuai dengan pilihan orang tua.

Untuk itu, ada baiknya jika pemilihan cerita dilakukan bersama. Dengan begitu, Bunda dan si Kecil dapat menikmati cerita tersebut.

"Cerita Bunda akan menjadi tidak menarik jika Bunda sendiri tidak menikmati ceritanya. Hal itu tentu saja terlihat dari ekspresi dan wajah Bunda, yang tentunya akan membuat buah hati Bunda kecewa


2. Bangun dunia sendiri

Membaca cerita tanpa menggambarkan suasana dan latar belakang tokoh sulit membuat anak tertarik. Solusinya, bangun dunia yang bisa dikaitkan dengan lingkungan sektiar anak.

"Dunia fantasi tersebut hanya akan menjadi milik Bunda dan si Kecil. Kisah, petualangan dan tokoh-tokoh dalam cerita tersebut akan selalu diingat anak bahkan ketika ia sudah dewasa. Sebabnya, tidak akan ada lagi dunia yang sama di tempat lain.


3. Jadikan anak tokoh cerita

Membaca cerita yang itu-itu saja akan membuat Bunda dan si Kecil cepat bosan. Untuk kembali menarik minatnya, masukkan anak sebagai salah satu tokoh dalam cerita Bunda.

Tak harus selalu menjadi tokoh utama. Si anak bisa saja menjadi tokoh pembantu yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus.

"Anak-anak sangat senang ketika dilibatkan. Bunda juga dapat memasukkan si Kecil ke dalam cerita sebagai salah satu tokoh pendukung di cerita tersebut.


4. Ekspresikan dengan tubuh

Hanya membaca cerita saja tidak dapat melatih anak untuk membangun imajinasi dan kreativitasnya. Untuk itu, ada baiknya jika Bunda mengekspresikan cerita dengan gerakan tubuh.

"Jangan takut untuk tampak bodoh. Ingat, Bunda sedang bercerita kepada anak Bunda sendiri, dan bagi mereka Bunda adalah pahlawan. Tidak ada ruginya bertingkah sedikit konyol demi membut si Kecil Bunda tertawa," ujar Dr Nicola Grove, spesialis bahasa dan percakapan pada anak.

 

Sumber : health.detik.com
 

Artikel Lainnya

Belakangan, cuaca sedang tidak menentu, sehingga anak rentan alami batuk dan pilek (batpil). Batuk yang disertai pilek dapat menyebabkan kesulitan bernapas pada anak, terutama jika ia memiliki saluran...

MPASI alias Makanan Pendamping Air Susu Ibu (ASI) bisa diberikan pada bayi ketika ia sudah berusia 6 bulan. Lantas, mengapa pemberian MPASI harus menunggu sampai anak berusia 6 bulan ya. Mengacu pa...

Tidak hanya untuk para orang dewasa yang ingin bertemu keluarga, lebaran juga merupakan momen yang menyenangkan untuk anak-anak. Saat lebaran, mereka bisa menggunakan baju baru, bertemu sanak saudara,...

Perlukah Mencukur Rambut Bayi Baru Lahir Sampai Botak? Menggunduli rambut bayi tidak berpengaruh pada ketebalan rambut atau bagaimana rambutnya tumbuh. Ada banyak mitos seputar mencukur rambut b...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................