Ketombe pada kepala punya nama lain yaitu cradle cap. Kondisi ini umum terjadi pada bayi dan muncul beberapa bulan pertama sejak kelahiran Si Kecil. Biasanya, ketombe ini akan hilang dengan se...
Kamis, 13 Februari 2020 | 15:40 WIB Penulis :
Mendengar kata dehidrasi, yang terlintas di pikiran Mom pasti kondisi tubuh kekurangan cairan. Bagaimana mungkin bayi mengalami dehidrasi sementara ia terus minum ASI?
Jangan salah, ternyata bayi berusia di 0-6 bulan juga bisa alami dehidrasi lho, Mom!
Cairan dalam tubuh tidak hanya didapat dari minuman, bisa juga dari sayuran atau buah yang dimakan. Namun pada bayi berusia 0-6 bulan, cairan yang masuk ke dalam tubuh hanya berasal dari ASI.
Lalu, apakah dehidrasi pada bayi disebabkan oleh jumlah dan kualitas ASI?
Penyebab dehidrasi pada bayi yang paling umum ditemukan adalah muntah, diare, atau sedang tidak enak badan. Nafsu menyusunya menurun karena kondisi tubuh yang sedang sakit. Sehingga asupan cairan yang masuk pun berkurang. Selain itu, sering berada di ruangan pengap juga bisa mengakibatkan dehidrasi.
Biar lebih paham, yuk, simak 5 tanda fisik dehidrasi pada bayi.
Tanda dehidrasi bisa diamati dari warna dan temperatur air kencing.
Jika tubuh kekurangan cairan, air kencing akan berwarna kuning pekat dan terasa lebih hangat.
Dalam kondisi normal, air kencing berwarna bening. Semakin pekat dan hangat kondisi air kencing, mengindikasikan kurangnya cairan dalam tubuh.
Sama seperti orang dewasa, saat mengalami dehidrasi bibir si Kecil nampak kering bahkan sampai pecah-pecah.
Coba untuk membasahi bibirnya dengan sedikit air agar tidak bertambah parah. Bibir pecah-pecah bisa menimbulkan rasa perih jika dibiarkan.
Jika dehidrasi yang dialami si Kecil berlangsung cukup lama, tanda fisik lainnya adalah kulit kering dan kusam.
Kulit sendiri juga bisa mengalami dehidrasi lho, Mom.
Solusi lainnya, selain mencukupi kebutuhan cairan adalah dengan tetap menjaga kelembapan kulit si Kecil dengan membalurkan lotion atau baby oil sambil di-massage.
Karena tubuh kekurangan cairan, si Kecil jadi mudah lemas.
Terlihat kurang bersemangat dan lesu, salah satunya jadi malas menyusu. Kalau dibiarkan, bisa mengundang penyakit lain datang menyerang karena kondisi kekebalan tubuhnya sedang kurang baik.
Normalnya orang menangis mengeluarkan air mata. Tapi pernahkan Mama mendapati orang lain menangis tanpa ada air mata yang keluar?
Kondisi ini juga menjadi tanda dari dehidrasi.
Jika Si Kecil menunjukkan tanda ini, mom harus lebih rajin menyusui dan menciptakan kondisi sejuk di sekitarnya.
Tangani masalah dehidrasi dengan serius ya, Mom! Sebab dehidrasi sangat berbahaya untuk bayi. Dehidrasi memicu masalah fungsi organ tubuh yang lain seperti ginjal, paru-paru, dan otak.
Jadi sekarang mom sudah paham ya tanda tanda fisik bila si kecil mengalami dihidrasi, semoga si kecil selalu sehat ya mom.
Source: POPMAMA.COM
Ketombe pada kepala punya nama lain yaitu cradle cap. Kondisi ini umum terjadi pada bayi dan muncul beberapa bulan pertama sejak kelahiran Si Kecil. Biasanya, ketombe ini akan hilang dengan se...
Mengatasi bayi yang sulit tidur memang susah-susah gampang. Maka dari itu, untuk mempermudah Mama, berikut beberapa penanganan yang dapat dilakukan: Berikan sesuatu untuk diisap Mengisap...
MPASI alias Makanan Pendamping Air Susu Ibu (ASI) bisa diberikan pada bayi ketika ia sudah berusia 6 bulan. Lantas, mengapa pemberian MPASI harus menunggu sampai anak berusia 6 bulan ya. Mengacu pa...
Telanjang kaki atau lebih akrab dikenal dengan nyeker pada anak, banyak diklaim bisa meningkatkan nafsu makan loh. Kalau, dibayangkan dengan logika, emang sih, hal itu kurang bisa diterima. Ta...