Seputar Ruam Popok pada Anak

Rabu, 10 Agustus 2016 | 10:15 WIB Penulis : Erni Wulandari


Pernahkah Bunda mendapati bokong dan lipat paha bayi kemerahan ? Kemerahan di area bokong pada bayi yang memakai popok disebut sebagai ruam popok.

Apa saja yang dapat menyebabkan ruam popok?

Bila anak mengalami ruam popok, yang perlu dilakukan pertama adalah mengetahui apa penyebabnya. Ruam popok paling sering disebabkan oleh iritasi akibat kontak dengan bahan dari popok, atau kontak dengan urin atau feses yang jarang dibersihkan. Tidak jarang kulit yang sudah teriritasi menjadi terinfeksi akibat kelembaban di area tersebut. Biasanya infeksi yang terjadi adalah infeksi jamur.

Bila ruam juga terjadi di daerah kulit yang tidak bersentuhan dengan popok, mungkin ruam ini berkaitan dengan kelainan lain di kulit akibat alergi, seperti dermatitis atopi. Ruam akibat alergi berhubungan dengan makanan yang dikonsumsi oleh anak. Umumnya ruam akibat alergi seperti dermatitis atopik/eksim terjadi di bagian tubuh lain seperti daerah pipi, lipatan siku atau belakang lutut. Apabila eksim meluas, ruam dapat menjalar ke area kulit yang bersentuhan dengan popok.

Berbahayakah ruam popok pada anak?

Ruam popok pada anak memang tidak sampai mengancam jiwa, namun akan sangat mengganggu anak dan menyebabkan ia rewel. Daerah bokong dan lipat paha merupakan area yang lembab. Bila terjadi ruam dan tidak diatasi dengan baik, dapat terjadi infeksi sekunder, terutama oleh jamur. Bila tidak ditangani lebih awal, ruam yang terinfeksi dapat menyebabkan luka dan ketidaknyamanan pada anak saat defekasi. Penanganan sedini mungkin sangat penting bagi anak yang mengalami ruam popok.

Apa yang dapat dilakukan orang tua bila menemukan anaknya mengalami ruam popok?

Bila orang tua menemukan kemerahan pada area bokong anaknya, pertama-tama, jangan dipakaikan popok sekali pakai (disposable) untuk mengurangi risiko kontak dengan bahan yang mudah menyebabkan iritasi. Penggunaan popok sekali pakai juga dapat menyebabkan orang tua jarang mengganti popok karena popok sekali pakai memiliki kapasitas penyerapan yang lebih besar. Akibatnya, kulit akan mengalami kontak dan teriritasi lebih lama oleh air seni dan feses bayi. Anak bisa dipakaikan popok kain dahulu.

Terdapat beberapa hal yang juga perlu diketahui bila anak memakai popok kain. Untuk anak yang memiliki kulit yang sangat sensitif, perlu diperhatikan cara mencuci popoknya. Ketika mencuci popok kain, usahakan jangan menyisakan sabun atau deterjen. Sisa sabun atau deterjen yang masih menempel pada popok juga dapat mengiritasi kulit anak.

Bila anak terpaksa memakai popok sekali pakai, popok harus segera diganti bila anak buang air kecil atau buang air besar. Paling lama, setiap 4 jam, popok sudah harus diganti. Semakin lama area yang mengalami ruam kontak dengan air seni atau feses, iritasi akan semakin berat dan ruam menjadi bertambah parah.

Perawatan kulit dilakukan secara rutin. Kulit yang mengalami ruam dapat dibersihkan dengan cara dibilas dengan air, kemudian membersihkan area bokong dengan menggunakan kasa atau kapas bayi. Hati-hati bila menggunakan tissue basah yang mengandung alkohol. Tissue basah yang mengandung alkohol dapat menyebabkan ruam menjadi nyeri dan semakin merah. Salep yang mengandung zink dapat diberikan sebagai langkah awal untuk mengurangi ruam popok. Salep yang mengandung zink dapat membantu memperbaiki kondisi kulit yang rusak akibat ruam popok.

Bila orang tua sudah melakukan langkah-langkah di atas dalam 2-3 hari biasanya akan tampak perbaikan dari ruam popok. Bila tidak ada perbaikan atau ruam semakin luas, kemungkinan ruam popok telah mengalami infeksi sekunder dan orang tua perlu berkonsultasi ke dokter. bila tidak terdapat tanda-tanda infeksi, biasanya akan diberikan salep/krim yang mengandung steroid. Namun, bila terdapat tanda-tanda infeksi, misalnya infeksi jamur, dokter akan memberikan salep/krim anti jamur.

Penulis                 : Dr. Anthony Christian Darmawan

Reviewer             : Dr. Dina Muktiarti Sp.A(K)

Ikatan Dokter Anak Indonesia

*Artikel ini ditulis berdasarkan wawancara dengan Dr. Dina Muktiarti, Sp.A(K)

Artikel Lainnya

Usia kandungan 7 bulan menjadi usia kandungan yang ‘sakti’ bagi banyak ibu hamil. Banyak hal yang bisa terjadi di trisemester ketiga kehamilan ini. Karena itu tidak heran jika banyak daera...

Dunia anak adalah dunia bermain, untuk itu sebagai orang tua juga memiliki tanggung jawab untuk menyediakan fasilitas dan area yang ramah untuk bermain anak. Tak harus mahal dan mewah untuk menyedi...

Harus diakui Anda pasti susah lepas dari gadget, terutama smartphone. Hampir setiap saat—terutama yang berhubungan dengan pekerjaan—Anda harus melakukan berbagai kegiatan melalui benda ini...

Para ibu menyusui yang juga berstatus sebagai wanita karier menyimpan stok Air Susu Ibu Perah (ASIP) di lemari pembeku adalah hal yang lazim dilakukan. Namun, ketika terjadi pemadaman listrik, bias...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................