Mama sering mendengar bahwa bayi baru lahir harus menangis? Saat proses persalinan, memang tangisan bayi adalah salah satu hal yang ditunggu-tunggu. Lalu apa penyebab bayi menangis setelah dilahirk...
Selasa, 17 Maret 2020 | 17:26 WIB Penulis :
Popok merupakan salah satu kebutuhan bayi. Sayangnya, pemakaian popok yang tidak baik sering kali menyebabkan ruam. Lantas, bagaimana cara mengobati sekaligus mengatasi ruam popok agar tidak kembali kambuh? Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Ruam popok menyebabkan kulit kemerahan di sekitar bokong atau selangkangan. Kondisi dapat terjadi akibat berbagai hal, seperti kulit bayi yang sensitif, iritasi karena zat tertentu, atau infeksi jamur dan bakteri yang ada di kulit.
Ruam popok menyebabkan rasa perih dan sensasi seperti ditusuk-tusuk jarum sehingga membuat bayi rewel. Bila diperhatikan, bayi mungkin saja menangis saat buang air kecil, buang air besar, atau ketika Anda mengganti popoknya. Bahkan, gejalanya bisa membuatnya susah tidur dengan nyenyak.
Walaupun termasuk masalah kulit ringan, Anda harus tahu cara mengatasi ruam popok yang tepat. Jika tidak, ruam dapat semakin memburuk dan dapat mencetuskan infeksi yang menyebar ke area kulit lainnya.
Nah agar bayi Anda tidak lagi rewel karena gatal dan perihnya ruam popok, berikut cara mengobati kondisinya:
Menjaga kebersihan badan bayi adalah kunci perawatan untuk kulitnya yang rentan bermasalah. Dalam sehari, cobalah untuk lebih sering cek kondisi popoknya. Anda mungkin juga perlu sesekali bangun di tengah malam untuk mengecek sekaligus mengganti popoknya bila sudah kotor.
Sering-sering mengecek popok bayi adalah cara mengatasi ruam di bokongnya agar Anda bisa tahu kapan harus mengganti dengan yang baru. Pasalnya, terlalu lama menggunakan popok yang kotor atau basah merupakan penyebab ruam yang paling umum, serta dapat memperburuk iritasi atau infeksi yang sudah ada.
Apabila popok sudah mulai penuh, terasa berat, lembap, atau tampak kotor, segera ganti dengan yang baru.
Mengganti popok bayi yang basah dengan salinan baru adalah cara tepat untuk mengobati ruam. Normalnya popok bayi perlu diganti setiap 2-3 jam sekali, tapi akan lebih baik jika lebih cepat. Begitu sudah mulai terasa agak basah atau penuh, segera ganti dengan yang baru.
Namun saat hendak menggantinya, pastikan tangan Anda dalam kondisi bersih. Cuci tangan Anda dengan sabun dan air mengalir untuk mencegah perpindahan bakteri yang bisa memperburuk ruam popok.
Lepas popok lama dan bersihkan dulu area kelamin bayi, lalu setelahnya keringkan. Anda bisa mengusap lembut kulitnya dengan tisu atau menepuk pelan dengan handuk. Angin-anginkan bokongnya sejenak untuk memungkinkan kulitnya bernapas sebentar.
Saat memakaikan popok baru, jangan menempelkannya dengan ketat agar kulitnya tetap leluasa bernapas dan tidak mendapat banyak gesekan dari kain.
Cara mengatasi ruam popok selanjutnya adalah dengan mengoleskan krim atau gel yang mengandung zinc oxide. Anda juga bisa menggunakan witch hazel, gel aloe vera, atau krim yang mengandung calendula sebagai cara mengobati ruam popok bayi.
Namun, tanyakan lebih dahulu pada dokter atau apoteker tentang krim yang baik dan aman untuk dioleskan pada kulit bayi. Hindari menggunakan krim steroid (hydrocortisone) kecuali dokter meresepkannya. Jenis krim tersebut dapat mengiritasi kulit pantat bayi, apalagi jika pemakaiannya tidak tepat.
Setelah memakaikan krim, Anda bisa oleskan petroleum jelly, agar krim tidak menempel di popok. Menggunakan krim atau gel ini umumnya ampuh sebagai cara mengobati ruam popok pada bayi.
Ruam popok dapat disebabkan oleh kulit bayi yang iritasi akibat zat-zat yang terkandung pada popok. Untuk itu, mengganti popok yang Anda curigai menyebabkan iritasi bisa menjadi cara mengobati ruam popok.
Berikut ini ada beberapa cara mengatasi ruam popok terkait dengan jenis popok yang digunakan bayi, yaitu:
Mencoba beralih ke popok kain atau popok sekali pakai dari merek yang berbeda
Jika Anda mencuci sendiri popok kain bayi, ganti juga detergen (sabun cuci) yang biasa dipakai untuk membersihkan popok. Gunakan sabun cuci yang lembut, yang hypoallergenic. Anda juga bisa menambahkan setengah cangkir cuka saat membilas popok tersebut.
Cara mengobati ruam popok selanjutnya bisa Anda lakukan dengan memilih pakaian yang tepat untuk bayi. Pakaian yang sempit dapat memperbesar gesekan pada kulit yang iritasi. Ini akan menimbulkan rasa nyeri pada bayi.
Selain itu, pakaian yang sempit juga membuat bayi jadi lebih mudah berkeringat. Akibatnya, area sekitar pantat bayi akan lembap dan iritasi jadi bertambah parah.
Jadi, pilih pakaian yang longgar untuk bayi dan bahan yang menyerap keringat dengan baik, terutama saat cuaca panas. Selain untuk menghindari ruam, bayi juga akan merasa lebih nyaman.
Jamur dan bakteri berkembang biak dengan baik di area kulit yang lembap. Itulah sebabnya Anda perlu menjaga kulit bayi tetap kering. Ini bisa dilakukan dengan membiarkan kulit bayi terpapar dengan udara lebih sering.
Biarkan 10 menit bayi bebas tanpa popok sebanyak 3 kali sehari. Ini bisa Anda lakukan saat mengganti popok atau ketika ia tidur siang.
Selain itu, cara mengobati ruam popok ini bisa juga Anda akali dengan melonggarkan popok bayi. Dengan begitu, ada celah untuk udara masuk dan menjaga kulit bayi tetap kering.
Bayi memiliki kulit yang sensitif sehingga mudah iritasi. Jika kulitnya sudah iritasi, butuh perhatian ekstra dalam memilih produk-produk perawatan untuk kulitnya. Ini menjadi salah satu cara untuk mengatasi ruam popok dan membantu kulit untuk pulih lebih cepat.
Mayo Clinic menyebutkan beberapa zat iritan pada kulit bayi yang sebaiknya Anda hindari, seperti fenol, benzokain, diphenhydramine, salisilat, dan hidrogen borat.
Jika ruam popok disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur, pengobatan biasa tidak akan mengobati kondisi ini secara efektif. Infeksi sekaligus perkembangan bakteri dan jamur harus dihentikan dengan obat antibiotik atau antijamur.
Namun, menggunakan cara ini untuk mengatasi ruam popok tidak bisa sembarangan. Antibiotik boleh digunakan di bawah pengawasan dokter, begitu juga dengan obat antijamur.
Ini dilakukan untuk mencegah dosis berlebihan yang bisa mengakibatkan resistensi antibiotik, yakni bakteri menjadi kebal dengan antibiotik, maupun efek samping yang membuat bayi tidak nyaman.
Melakukan pengobatan di rumah bisa menyembuhkan ruam popok. Namun, ini tidak selalu ampuh bila kondisinya semakin parah hingga menyebabkan infeksi. Mom wajib membawa si kecil ke dokter untuk tahu cara mengobati ruam popok dengan tepat.
Berbagai tanda berikut ini bisa menjadi pertimbangan bahwa bayi perlu perawatan dokter, seperti:
Ruam popok kembali kambuh dan menimbulkan gejala yang lebih parah dari biasanya
Tidak juga membaik walaupun sudah diobati
Menyebabkan kulit terluka dan berdarah
Membuat si kecil kesakitan saat buang air kecil atau besar
Ruam muncul disertai demam
Bila bayi menunjukkan gejala yang menimbulkan kekhawatiran, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter. Semakin cepat diobati, semakin cepat bayi pulih dari kondisi ini.
Bila bayi menunjukkan gejala yang menimbulkan kekhawatiran, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter. Semakin cepat diobati, semakin cepat bayi pulih dari kondisi ini.
Source: Hellosehat.com
Mama sering mendengar bahwa bayi baru lahir harus menangis? Saat proses persalinan, memang tangisan bayi adalah salah satu hal yang ditunggu-tunggu. Lalu apa penyebab bayi menangis setelah dilahirk...
Demam berdarah adalah salah satu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti. Virus ini dapat menyebabkan demam, sakit kepala, ruam, dan nyeri di seluruh...
Setiap usia bertambah, ada kemampuan baru yang dimiliki anak. Mulai dari ia bisa tengkurap, duduk, merangkak, merambat, hingga akhirnya berjalan. Nah, selain milestone tersebut, ibu juga tid...
Penyebab Sleep Regression pada Bayi Melansir Nature and Science of Sleep, tidak ada alasan pasti yang menjadi penyebab sleep regression pada bayi dan ini akan membuat Moms lebih frus...