Anak suka sekali mengemut makanannya. Untuk menuntaskan sepiring nasi beserta lauk, ia butuh waktu lebih dari dua jam! Bukan tanpa alasan anak suka mengemut makanann...
Kamis, 11 Juni 2020 | 15:47 WIB Penulis :
Berjalan merupakan salah satu tonggak perkembangan motorik kasar yang penting bagi bayi. Lalu, sebenarnya umur berapa bayi bisa berjalan?
Setiap anak berkembang dengan unik, mom. Si kecil tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing berdasarkan tonggak perkembangan, tak terkecuali untuk kemampuan berjalannya.
Kemampuan ini tak datang dengan sendirinya, melainkan melalui serangkaian proses. Mulai dari telungkup, duduk, berdiri, hingga berjalan. Namun, ada bayi bayi yang bisa sampai melewati beberapa tahap untuk sampai bisa berjalan.
Dokter spesialis pediatric orthopedic, Dr. Goran Kendorf menjelaskan bahwa si kecil belajar bergerak maju melalui aktivitas merangkak. Menurutnya, merangkak dan duduk secara mandiri adalah dua langkah perkembangan yang biasanya terjadi sekitar waktu yang sama.
Kemampuan ini secara bertahap biasanya muncul pada usia sekitar 8-10 bulan.
Tetapi usia ini mungkin bervariasi atanra 9-18 bulan.
Umumnya sebagian besar bayi mulai merangkak sekitar 7 bulan, kemudia ia akan belajar berdiri rata rata sekitar 9 hingga 12 bulan. Selanjutnya ia akan belajar merayap dan menjelajah secara bertahap.
Si kecil akan mencoba beberapa langkah sambil memegangn sesuatu serperti sofa, meja dan tembok setelah ia bisa berdiri. Normal bagi setiap bayi untuk belajar perkembangan tersebut selama beberapa minggu.
Bila sudah di tahap ini, artinya si kecil sudah semakin berkembang dan berarti sudah akan berjalan. Si kecil sudah mengembangkan kemampuan motorik di kaki dan pinggul. Seperti halnya merangkak, perkembangan terjadi secara bertahap dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Selain itu, faktor kepribadian juga rupanya mempengaruhi. Bayi yang terlihat lebih berani biasanya akan berjalan lebih cepat dibandingkan bayi yang terlihat takut. Namun jangan khawatir mom. Ada beberapa cara untuk menstimulasinya agar ia bisa lebih cepat berjalan.
Mom sebaiknya jangan terlalu banyak menggendong atau memangku bayi. Hal ini secara tak langsung bisa menurunkan motivasi si kecil untuk bergerak mengeksplorasi lingkungan.
Jangan terlalu mengkhawatirkannya akan terjatuh atau terluka saat bereksplorasi, asalkan diawasi dengan baik, tentu prosesnya akan aman aman saja.
Walau terlihat cukup menstimulasi, rupanya tidak semua bayi cocok menggunakannya, mom. Namun ternyata banyak ahli yang juga kurang merekomendasika penggunaannya.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar kita menghindari penggunaannya untuk si kecil. Baby walker menjaga dan membiasakan si kecil dalam posisi duduk, pinggu tertekuk serta menggunakan kaki bawah untuk menggerakkan kaki depan.
Posisi ini bukanlah cara berjalan alami, selain itu akan membahayakan juga bila si kecil terguling bersama baby walker.
Saat si kecil berasa dalam masa eksplorasi, ada banyak hal yang bisa menjadi motivasi salahs atunya mainan. Parent bisa mendorongnya berjalan menunjukan mainan favoritnya.
Selain mainan, mom atau orang terdekat lainnya juga bisa menjadi salah satu tujuan si kecil ketika belajar berjalan.
Siapa sangka, bertelanjang kaki rupanya lebih direkomendasikan pada bayi yang baru belajar berjalan. Mengenakan sepatu sebetulnya tak masalah, namun bertelanjang kaki membuat si kecil lebih bisa mengatur keseimbangan.
Dengan bertelanjang kaki, si kecil lebih mudah menggunakan jari kaki untuk keseimbangan otot dan tulang kaki pun bisa berkembang dengan baik.
Bagaimana mom, apakah si kecil sudah menunjukan tanda untuk belajar berjalan?
Source: id.theasianparent.com
Anak suka sekali mengemut makanannya. Untuk menuntaskan sepiring nasi beserta lauk, ia butuh waktu lebih dari dua jam! Bukan tanpa alasan anak suka mengemut makanann...
Pendahuluan Banyak pasangan suami-isteri datang ke dokter untuk menanyakan bagaimana cara mendapatkan jenis kelamin tertentu untuk kehamilannya dengan berbagai alasan diantarnya yaitu untuk menerus...
Memiliki bayi bukan alasan bagi Mamas untuk meninggalkan kelas yoga Anda. Karena manfaatnya tidak hanya untuk mengencangkan tubuh paska melahirkan, namun juga baik manfaatnya untuk Si Kecil. ...
Ciri-Ciri Gangguan Oromotor Ada beberapa tanda jika anak mengalami gangguan oromotor, yaitu: 1. belum bisa makan nasi saat usia 1 tahun, dan makanan harus selalu dilembutkan pada usia di bawah...