Pernahkah Anda mendapati hasil testpack positif tapi tidak hamil? Hmm, kok bisa ya? Testpack biasanya digunakan oleh para wanita untuk mengetahui adanya kemungkinan kehamilan atau tidak. Pengecekan in...
Jumat, 17 Juli 2020 | 15:08 WIB Penulis :
Munculnya kerak di kepala bayi atau cradle cap merupakan kondisi yang umum terjadi pada bayi, terutama bayi baru lahir. Walau tidak berbahaya, kerak ini tetap perlu dibersihkan. Oleh karena itu, Bunda perlu mengetahui cara menghilangkan kerak di kepala bayi yang benar.
Pada umumnya, cradle cap terjadi saat bayi berusia 2–6 minggu, tetapi juga bisa muncul dan hilang kembali hingga bayi berusia 1 tahun atau lebih. Cradle cap bukanlah kondisi yang berbahaya, walaupun kerap membuat kulit kepala bayi menjadi kering dan terlihat mengganggu.
Cradle cap umumnya ditandai dengan kulit kepala yang berkerak, kering, bersisik, mengelupas, dan tampak seperti ketombe. Terkadang, kerak kepala ini terlihat seperti kulit yang menebal, berminyak, dan berwarna putih kekuningan. Jika mengelupas, bagian kulit kepala bisa tampak kemerahan.
Cradle cap umumnya muncul di kulit kepala dan di belakang telinga, namun bisa juga muncul di sekitar alis, kelopak mata bayi, atau ketiak dan lipatan tubuh lainnya.
Dalam istilah medis, kerak di kepala bayi disebut dermatitis seboroik. Namun, masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan ketombe yang biasa terjadi pada anak-anak dan dewasa.
Penyebab munculnya kerak di kepala bayi belum diketahui secara pasti dan bukan pula dipicu oleh alergi atau kebersihan tubuh bayi yang kurang terjaga.
Meski demikian, ada beberapa dugaan yang menyebutkan bahwa kerak di kepala bayi kemungkinan disebabkan dari hormon yang diterima bayi dari ibunya pada akhir masa kehamilan. Hormon tersebut membuat kelenjar minyak di kulit kepala bayi menjadi lebih aktif, sehingga menghasilkan kerak di kulit kepalanya.
Selain itu, dugaan lain menyebutkan bahwa munculnya kerak di kulit kepala bayi terjadi akibat pertumbuhan jamur dan bakteri alami.
Kerak kepala bayi umumnya dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan dalam waktu beberapa minggu atau bulan. Namun, kondisi ini terkadang dapat dialami bayi hingga usianya 2–3 tahun.
Meski tidak menular dan tidak menyebabkan gatal, kerak kepala yang dibiarkan hingga tebal akan lebih sulit dihilangkan dari kulit kepala bayi.
Untuk membersihkan kerak di kulit kepala Si Kecil, Bunda dapat melakukan beberapa hal berikut ini:
Gosok kulit kepala bayi dengan lembut
Gosok kulit kepala Si Kecil secara perlahan menggunakan jari Bunda atau kain yang lembut dan bersih. Usahakan untuk tidak menggaruknya terlalu keras atau kencang karena dapat membuat kulit kepalanya terluka.
Selain itu, Bunda juga bisa memberikan petroleum jelly, minyak mineral, atau baby oil pada kulit kepala Si Kecil dan diamkan hingga beberapa menit agar meresap. Setelah itu, bersihkan kulit kepala Si Kecil dengan lembut.
Jangan membiarkan minyak terlalu lama menempel pada rambut Si Kecil, ya, Bun. Hal ini justru akan memperburuk kerak di kepalanya.
Cuci rambut bayi menggunakan sampo bayi khusus
Cuci rambut Si Kecil menggunakan sampo khusus bayi yang lembut dan aman untuk kulit kepalanya. Saat menggunakan sampo, bersihkan serpihan kerak kepala yang menempel pada rambut Si Kecil menggunakan sisir kecil dengan sikat yang lembut, kemudian bilas dengan air.
Jika kerak kepala tidak kunjung hilang, Bunda bisa meminta rekomendasi dokter. Biasanya, dokter akan menyarankan penggunaan sampo khusus ketombe yang mengandung obat antijamur, seperti ketoconazole.
Namun, Bunda harus lebih hati-hati saat menggunakan sampo tersebut, apalagi pada bayi yang baru lahir. Usahakan agar sampo tidak mengenai mata bayi. Selain dengan sampo antijamur, dokter juga dapat meresepkan obat salep kortikosteroid untuk mengatasi kerak di kepala bayi yang sulit hilang.
Setelah kerak di kepalanya hilang, Bunda dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan rambut Si Kecil dengan mengeramasinya secara rutin setiap beberapa hari sekali guna mencegah penumpukan kerak kembali.
Jika beberapa cara mengatasi kerak di kepala bayi sudah Bunda lakukan namun kerak belum juga menghilang, bawalah Si Kecil ke dokter agar dapat diberikan pengobatan.
Bunda juga perlu membawa Si Kecil ke dokter jika kulit kepalanya tampak bengkak, berdarah, kerak menyebar ke area wajah dan tubuh, atau muncul rasa gatal membuat Si Kecil rewel dan tidak bisa tidur.
Source: alodokter.com
Pernahkah Anda mendapati hasil testpack positif tapi tidak hamil? Hmm, kok bisa ya? Testpack biasanya digunakan oleh para wanita untuk mengetahui adanya kemungkinan kehamilan atau tidak. Pengecekan in...
Fakta Menarik tentang Bayi Baru Lahir Kehadiran si Kecil akan memberikan kejutan tersendiri bagi orang tua yang akan merawatnya. Anda bisa mengetahui cara bayi mulai tersenyum atau menangis untuk p...
Kulit bayi seharusnya lembut dan mulus. Eksim atau eczema dapat muncul sebagai bercak merah dan berkerak pada kulit bayi Mom selama beberapa bulan pertama. Hal ini cukup normal terjadi dan bisa diobat...
Kenapa bayi baru lahir tidur terus? Moms mungkin sering mendapati bayi tidur sepanjang siang dan terjaga di malam hari. Hal ini biasanya membuat Moms menjadi kewalahan karena pola tidur yang beruba...