Orangtua mana yang tidak senang melihat balita-nya lahap saat makan. Namun, kegemaran anak yang satu ini jika tidak diatur dapat membawanya pada risiko berat badan berlebih atau obesitas. Nah, untuk m...
Senin, 26 April 2021 | 11:17 WIB Penulis :
Mungkin Moms masih bingung sebenarnya bagaimana proses bayi tabung itu, ya. Apakah akan mengalami rasa nyeri ketika proses itu terjadi?
Tenang Moms, program bayi tabung di IVF Center RS Pondok Indah telah menggunakan teknologi berbantu yang membuat prosesnya semakin praktis dan tidak memicu nyeri yang berlebihan.
Yuk pahami proses bayi tabung untuk pasangan yang ingin memiliki buah hati.
Berikut proses program bayi tabung yang dilansir dari National Health Service dan pemaparan salah satu dokter kandungan spesialis di Rumah Sakit Pondok Indah.
1. Konsultasi dan Pemeriksaan Hormon
di saat hari ke-2 menstruasi," tambah dr. Yassin, pada Kamis lalu.
Dokter akan memeriksa dan menyarankan Moms dan Dads untuk melakukan pemeriksaan laboratorium lengkap terlebih dulu.
Untuk Moms, dokter akan memeriksa beragam organ reproduksi, dari kualitas sel telur dan rahim. Menurut Mayo Clinic, pemeriksaan rahim akan dilakukan dengan menggunakan alat USG Transvaginal.
Sementara, untuk Dads, akan melakukan pemeriksaan gerakan sperma, jumlah, hingga ukuran sperma.
2. Obat Pemicu Ovulasi
Setelah itu, Moms akan dijadwalkan kunjungan ke rumah sakit untuk melakukan proses-proses selanjutnya dalam program bayi tabung.
Pada proses bayi tabung ini, dokter kandungan akan menyuntikkan obat untuk pemicu ovulasi.
Dilansir dari American Pregnancy Association, dokter akan memberikan beberapa obat kesuburan yang akan merangsang produksi sel telur menjadi lebih banyak.
"Terdapat dua jenis obat untuk membesarkan sel telur dan obat penekan hormon agar sel telur tidak pecah terlalu cepat," tambah dr. Yassin.
Hal ini berfungsi untuk merangsang folikel atau sel telur agar menjadi matang dan baik untuk pembuahan.
Kemudian Moms akan mendapatkan kalender untuk cek USG pemantauan dari hasil penyuntikkan.
3. Tindakan Petik Oosit/Ovum Pick Up
Tahap selanjutnya pada proses bayi tabung adalah memetik calon sel telur dalam rahim yang digunakan untuk pembuahan.
Menurut Penn Medicine, Moms akan menjalani prosedur bedah kecil atau disebut aspirasi folikel untuk mengeluarkan sel telur.
Sel telur yang telah matang dari hasil penyuntikkan hormon, akan diambil cairannya melalui proses suntik oleh dokter kandungan.
Proses ini Moms tidak akan mengalami rasa nyeri dan tindakan berlangsung cepat yakni 5-15 menit.
"Ketika sel telur yang matang lebih dari dua, ini akan berpeluang mendapatkan banyak embrio dan kehamilan kembar," jelas dr. Yassin.
4. Mengeluarkan Sperma
Sama seperti wanita, pria juga akan diberikan obat kesuburan demi meningkatkan kualitas sperma.
Dilansir dari para ahli University Rochester Medical Center, pada tahapan proses bayi tabung ini, dokter akan meminta Dads mengeluarkan sperma di hari di mana sel telur juga dikeluarkan.
Lain dengan sel telur, mengeluarkan sperma umumnya tidak membutuhkan prosedur khusus.
5. Pembuahan
Proses bayi tabung ini disebut juga sebagai Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI).
Ahli embriologis akan menyuntikkan sperma ke dalam sel telur yang telah dipilih dan baik kualitasnya.
"Hal yang membuat program IVF sangat tinggi peluangnya untuk kehamilan adalah karena kita langsung menyuntikkan sperma langsung ke sel telur ibu," ucap dr. Yassin.
Setelah sel telur dan sperma didapatkan, proses bayi tabung selanjutnya adalah pembuahan.
Pembuahan sperma dan telur akan dilakukan di dalam sebuah tabung. Setelah 16 sampai 20 jam, tim medis akan melihat apakah pembuahan yang dilakukan berhasil atau tidak.
Pada program bayi tabung di IVF Center RS Pondok Indah, ia memiliki private incubator yang memungkinkan setiap pasien memiliki inkubator pribadi. Keamanan dan sterilisasi pembuahan ini cukup terjamin ya, Moms.
6. Embrio Dipindahkan ke Rahim
Proses bayi tabung selanjutnya yakni calon embrio dipindahkan ke dalam rahim ibu.
Menurut American Pregnancy Association, Moms juga akan diberikan beberapa terapi dan obat untuk mempersiapkan rahim.
Transfer embrio tanpa pembiusan tidak terasa sakit dan membutuhkan waktu 5-10 menit. Akan memakai selang kecil untuk memindahkan embrio ke dalam dinding rahim.
Bila tidak ada pembuahan, sperma akan disuntikkan ke dalam sel telur agar terjadi pembuahan. Selanjutnya, telur yang sudah dibuahi alias embrio akan dibiarkan tumbuh di dalam tabung selama 6 hari.
Kehamilan baru terjadi ketika embrio tersebut berhasil menempel dan tumbuh di dinding rahim. Tahapan tersebut umumnya memakan waktu 6-10 hari.
Setelah 10 hari, dokter akan meminta Moms untuk periksa darah dan melihat apakah kehamilan terjadi atau tidak.
7. Menunggu Hasil
Tahapan ini membutuhkan waktu hingga 14 hari ke depan setelah proses bayi tabung sebelumnya.
Kuncinya kurangi stres dan tetap berpikir positif ya, Moms. Keberhasilan promil bayi tabung ini cukup tinggi dan tak perlu diragukan.
Source: orami.co.id/
Orangtua mana yang tidak senang melihat balita-nya lahap saat makan. Namun, kegemaran anak yang satu ini jika tidak diatur dapat membawanya pada risiko berat badan berlebih atau obesitas. Nah, untuk m...
Anak-anak tak mau belajar ? Wajar jika kita sebagai orang tua kesal. Namun, orang tua perlu tahu salah satu penyebab anak sering malas belajar yakni dia tak tahu gimana caranya belajar. Hasilnya,...
Kesehatan sistem pencernaan anak berkaitan erat dengan tumbuh kembangnya. Hal ini dipengaruhi oleh penyerapan nutrisi yang dibutuhkan untuk daya tahan tubuh dan pertumbuhan Si Kecil. Oleh karena itu, ...
Di Indonesia, kasus cacar air (chicken pox) biasanya sering muncul pada musim pancaroba, atau peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus varicella&ndas...