Mata malas adalah gangguan penglihatan pada salah satu mata karena saraf yang menghubungkan otak dan mata tersebut tidak terhubung dengan baik. Akibatnya, kemampuan pengl...
Selasa, 31 Agustus 2021 | 16:11 WIB Penulis :
“Anaknya 2 tahun? Sudah bisa ngomong belum? Oh, speech delay? Sama donk seperti anak saya. Gapapa nanti usia 3 tahun juga bisa sendiri.”
Obrolan di atas sepertinya sudah menjadi obrolan biasa di antara para ibu-ibu jaman now. Menganggap speech delay seakan-akan fenomena tumbuh kembang biasa seperti anak rewel ketika tumbuh gigi. No! Big No!
Jika anak mengalami keterlambatan bicara, maka harus segera diintervensi bahkan di negara maju, semua anak wajib di-screening tumbuh kembang. Hal ini untuk mencegah jika ada sesuatu yang terjadi dan penanganan terlambat.
Mengapa anak mampu mengerti komunikasi menjadi trending topic? Karena orangtua menyadari ketika anak belum mampu komunikasi secara verbal, membuat orangtua frustasi karena anak tidak memahami orangtua dan orangtua tidak memahami anak. Seakan-akan ada suatu tembok yang terhalang yang terbangun untuk berinteraksi dengan anak.
Namun, karena beriringan dengan makin banyaknya anak yang belum bisa berkomunikasi di usia 2 tahun, maka makin banyak terjadi “kewajaran”, “kelumrahan”, “biasa itu”, dan “tungguin saja”. Kami sebagai tenaga terapis, kami sangat sedih ketika melihat orangtua akhirnya mengambil langkah “wait and see” atau “tunggu dan lihat saja apa yang terjadi”.
Sebuah studi yang dilakukan oleh American Speech-Language-Hearing Association(ASHA) melakukan penelitian bahwa 50-70 anak-anak mengalami keterlambatan komunikasi akan bisa berbicara seakan-akan tidak pernah terlambat sebelumnya. NAMUN…..
Di usia 5 tahun, mereka akan susah menceritakan cerita yang kompleks. Usia 7 tahun kesulitan dengan kemampuan tata Bahasa (grammar). Usia 8-9 tahun menunjukkan kesulitan di membaca dan menulis. Usia 13 dan 17 tahun mendapatkan kemampuan rendah di kosa kata, tata bahasa, memori verbal dan pemahaman bahasa.
Sebuah studi baru-baru ini di New Zealand melakukan penelitian pada sekelompok anak-anak berusia 12 tahun dengan kemampuan baca yang baik ketika diberikan tes pemahaman dari apa yang mereka baca. Setengah dari anak tersebut tidak melewati tes tersebut. Fakta yang mengejutkan bukan? Bukankah tempat les ramai dipenuhi oleh para murid? Sudah mengertikah sekarang alasannya bahwa ini “Gapapa, wajar kok. Tungguin saja nanti juga bisa sendiri.”
Notes: bukan speech delay ya term yang benar, tapi late talker.
Source: https://babyologist.com/
Mata malas adalah gangguan penglihatan pada salah satu mata karena saraf yang menghubungkan otak dan mata tersebut tidak terhubung dengan baik. Akibatnya, kemampuan pengl...
Ketika anak berhasil mencapai pencapaian yang diraih, pastinya yang terbesit oleh orangtua adalah memberikan reward atau penghargaan. Bentuknya beragam, bisa berupa barang hingga makanan fav...
Meskipun keadaan alat transportasi umum di negara kita masih belum ramah anak, namun tidak ada salahnya kita mulai memperkenalkan dan membiasakan si kecil menggunakannya. Terutama jika dia sudah duduk...
Ayah Bunda mungkin masih ingat, saat buah hati masih bayi, jam tidurnya begitu panjang. Dalam sehari-semalam bisa mencapai 16 jam per hari. Seiring pertambahan usianya, durasi tidur menjadi berkurang....