Kenali Fase Phallic Pada Anak Usia 3-5 Tahun

Rabu, 30 November 2022 | 08:50 WIB Penulis :


Moms, pernah mendapati Si Kecil sedang asyik memainkan alat kelaminnya sendiri? Jangan khawatir, itu adalah pertanda bahwa mereka telah memasuki fase phallic.

Anak-anak tidak hanya mengalami perkembangan fisik dan mental, tetapi juga perkembangan psikoseksual.

Tahap perkembangan ini memiliki beberapa fase, termasuk fase phallic, yang dapat ditentukan berdasarkan pada usia anak.

Fase phallic merupakan tingkatan ketiga dari perkembangan psikoseksual setiap manusia di masa kanak-kanak, yang ditandai di mana anak cenderung menyentuh alat kelaminnya sendiri.

Dilansir dari Rumah Sakit Pondok Indah, perkembangan psikoseksual adalah teori psikologi yang menjelaskan bagaimana kepribadian seseorang berkembang berdasarkan perkembangan psikoseksual anak sejak usia dini.

Teori ini dikembangkan oleh Sigmund Freud, di mana ia menjelaskan bahwa setiap individu akan melalui beberapa fase psikoseksual dalam hidupnya, yang mulai terjadi pada masa kanak-kanak.

Fase-fase tersebut akan memengaruhi bagaimana karakter dan kepribadian seseorang ketika telah dewasa nantinya.

 

 

Tahapan Perkembangan Psikoseksual Anak

Sebelum kita mengetahui lebih lanjut mengenai fase phallic, ada baiknya memahami setiap tahapan perkembangan psikoseksual yang dapat terjadi pada anak.

Sigmund Freud percaya bahwa kepribadian manusia dapat berkembang melalui serangkaian tahap di masa kanak-kanak di mana rasa nyaman dan rasa senang terfokus pada area sensitif seksual tertentu.

Zona sensitif seksual merupakan area tubuh yang sangat sensitif terhadap suatu rangsangan atau sentuhan.

Terdapat lima tahap perkembangan ini, yaitu fase oral, fase anal, fase phallic, fase laten, dan fase genital.

Melansir dari Very Well Mind, setiap tahapan perkembangan tersebut ditandai dengan adanya konflik yang dapat membantu membangun pertumbuhan dan juga bisa menghambat perkembangan, tergantung bagaimana mengatasinya.

Jika tahap-tahap psikoseksual ini berhasil diselesaikan, kepribadian yang sehat adalah hasil yang didapatkan.

Berikut tahapan-tahapan perkembangan psikoseksual pada anak, antara lain:

1. Fase Oral

Ini merupakan tahap pertama perkembangan psikoseksual, di mana libido berpusat di mulut bayi.

2. Fase Anal

Pada tahap ini kesenangan anak tidak diperoleh dari memasukkan ke dalam anus, tetapi mendorong keluar dari anus, atau buang air besar.

3. Fase Phallic

Rahap ini anak mulai memperhatikan dan senang memainkan alat kelaminannya sendiri.

4. Fase Laten

 

Tahap ini adalah saat ketika energi seksual disalurkan ke aktivitas aseksual lain seperti belajar, hobi, dan hubungan sosial.

5. Fase Genital

Pada tahap ini anak mengembangkan minat seksual yang kuat pada lawan jenis.

 

Fase Phallic: Ketika Anak Suka Mengamati dan Menyentuh Alat Kelaminnya (Usia 3 - 5 Tahun)

Fase perkembangan ini terjadi saat anak berusia 3-5 tahun. Seorang anak suka mengamati dan menyentuh alat kelaminnya.

Ini karena zona sensitif seksual terletak di sekitar alat kelamin, dan tahapan ini lebih cenderung terjadi pada anak laki-laki.

Pada tahapan ini, anak mulai menyadari alat kelaminnya sendiri. Mereka mengenal diri mereka sendiri baik sebagai laki-laki atau perempuan.

Orang tua tidak perlu khawatir jika pada fase ini anak cenderung menyentuh alat kelaminnya.

Karena perilakunya didasari oleh rasa ingin tahu dan kecenderungan anak untuk mengeksplorasi tubuhnya sendiri.

Perilaku tersebut juga tidak didasarkan pada hasrat seksual, di mana pada usia tersebut, hasrat seksual anak sudah pasti belum terbentuk.

Selain itu, Freud juga percaya bahwa di fase ini anak laki-laki mulai melihat ayah mereka sebagai saingan untuk mendapatkan kasih sayang dari sang ibu.

Hal tersebut disebut Oedipus Complex, di mana Si Kecil secara seksual ingin memiliki orang tua dengan jenis kelamin berbeda.

 

 

Cara Menghadapi Anak yang Sedang Berada dalam Fase Phallic

Moms dan Dads mungkin akan bingung ketika Si Kecil mulai mengamati dan memegang alat kelaminnya.

Namun, ini tidak dianggap sebagai aktivitas seksual sampai ia memasuki masa remaja.

Hal tersebut adalah hal yang wajar ketika mereka berusia 3-5 tahun, asalkan tidak dilakukan secara berlebihan.

Orang tua tidak perlu kaget saat melihat perkembangan ini pada anak, sebaliknya lakukan beberapa tips berikut ini dalam menghadapi kondisi tersebut.

1. Menjelaskan pada Anak tentang Alat Kelamin

Moms dan Dads dapat menjelaskan pada Si Kecil bahwa alat kelamin adalah organ sensitif yang akan terluka jika sering disentuh.

Selain itu, penting bagi anak-anak untuk menjaga kesehatan dan kebersihan secara umum. Maka dari itu, sebagai orang tua pastikan kebersihan anak tetap terjaga ya.

2. Alihkan Perhatian Anak

Tips yang bisa Moms dan Dads lakukan selanjutnya adalah dengan mengalihkan perhatian anak untuk bermain, berolahraga atau melakukan aktivitas lainnya.

Sehingga, mereka dapat berhenti melakukan kegiatan memainkan alat kelaminnya tersebut.

3. Jangan Membentak Anak

Jangan membentak atau memarahi anak saat memasuki fase ini.

Sebab jika melakukan hal tersebut, maka akan menimbulkan persepsi yang buruk terhadap konsep seksual bagi anak di kemudian hari.

Yang paling penting adalah agar Moms dan Dads tidak menunjukkan ekspresi tidak setuju ketika mereka melakukan kegiatannya tersebut.

Sebab, fase ini akan berlalu dengan sendirinya saat anak menginjak usia 6 tahun ke atas. Jadi jangan terlalu khawatir.

Demikian ulasan megenai tahapan phallic yang penting untuk Moms dan Dads ketahui.

Dengan mengetahui tahap perkembangan psikoseksual anak ini, diharapkan para orang tua bisa lebih bijak saat membimbing Si Kecil dalam melewati prosesnya.

 

Source : https://www.orami.co.id/

Artikel Lainnya

Anak yang rewel dan merengek terus bisa membuat Bunda kehilangan kesabaran. Tangan Bunda lantas mencubit kakinya sampai ia menangis. Namun ingat ya Bunda selain bisa menyakiti anak dan bisa menimbulka...

Jangan sampai si kecil terkena pneumonia. Untuk itu Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian vaksin, antara lain pneumococcal conjugate vaccine (PCV) untuk mencegah pneumonia pad...

Anak hiperaktif merupakan anak yang berperialaku sangat aktif. Anaka-anak ini juga tidak bisa tenang, tidak bisa diam dan terus bergerak aktif. Tak hanya bergerak aktif, anak hiperaktif juga sering be...

Si kecil bisa di ajari menghargai tiap benda yang Bunda berikan padanya. Seperti yang diungkapkan psikolog Anastasia Satriyo MPsi, Psikolog memang penting bagi orang tua yang mengajari anak menghargai...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................