Fakta medis di balik mitos 40 hari Menurut dokter kebidanan dan kandungan dr. Benny Johan Marpaung, Sp. OG., secara medis tidak ada kondisi khusus yang melarang ibu untuk keluar rumah setelah melah...
Rabu, 22 Februari 2023 | 11:58 WIB Penulis :
Mom, bayi berusia di bawah 1 tahun ternyata lebih berisiko mengalami demam berdarah dengue (DBD), lho! Oleh karena itu, Mom disarankan untuk jeli terhadap gejala-gejala awalnya.
DBD atau dengue hemorrhagic fever merupakan penyakit yang umum terjadi di negara beriklim tropis, seperti Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang dapat menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk A. aegypti. Siapa pun bisa terkena penyakit ini, tak terkecuali bayi dan anak-anak.
Gejala DBD
Seseorang dapat mengalami DBD dalam waktu 4-10 hari setelah tergigit nyamuk yang membawa virus dengue. Saat terkena DBD, Si Kecil dapat menunjukkan beberapa tanda dan gejala, yakni:
Jika Si Kecil mengalami gejala-gejala di atas, disarankan untuk segera membawanya ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan.
Pengobatan dan Penanganan DBD
Hingga saat ini belum ada metode pengobatan spesifik untuk mengobati DBD. Penanganan yang diberikan bertujuan untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi, sambil membantu tubuh untuk melawan virus dengue dan sembuh secara alami.
Penanganan DBD sebaiknya dilakukan di rumah sakit dengan pemantauan dari dokter, hingga kondisi bayi membaik. Bila dokter mengijinkan Si Kecil dirawat di rumah, Mom dapat melakukan beberapa hal berikut ini untuk merawat Si Kecil yang sedang sakit DBD:
Jangan Biarkan Nyamuk Menggigitnya
Satu-satunya cara efektif untuk mencegah bayi terkena DBD adalah dengan menjauhkannya dari gigitan nyamuk, karena tidak ada vaksin yang bisa melindungi bayi dari virus dengue. Vaksin dengue hanya direkomendasikan untuk anak-anak berusia 9-16 tahun.
Untuk menjauhkan Si Kecil dari nyamuk penyebab DBD, Mom bisa melakukan beberapa hal berikut:
Apabila kondisi Si Kecil justru memburuk setelah demamnya turun, segera bawa dia kembali ke dokter. Periode kritis pada DBD sering kali terjadi pada saat suhu tubuh turun setelah fase demam. Kondisi ini membutuhkan pemantauan dan perawatan medis dari dokter anak di rumah sakit.
Source : https://www.alodokter.com/
Fakta medis di balik mitos 40 hari Menurut dokter kebidanan dan kandungan dr. Benny Johan Marpaung, Sp. OG., secara medis tidak ada kondisi khusus yang melarang ibu untuk keluar rumah setelah melah...
Kapan sebenarnya usia tepat balita bisa berpuasa? Perkembangan setiap anak berbeda dan unik, jadi tak ada patokan usia tepat mengajarkan balita berpuasa. Yang dapat Anda lakukan adalah mengenalkannya ...
1. Luka pada bibir Rasa nyeri bisa terjadi karena benturan yang keras. Redakan dengan mengompresnya dengan es batu. Kompres ini juga berguna untuk membantu menghentikan pendarahan. Jika si kecil meno...
Defisiensi atau kekurangan vitamin D menjadi persoalan yang mengancam anak Indonesia. Selain menghambat pertumbuhan dan memicu penyakit tulang, defisiensi vitamin D juga mendorong timbulnya penyakit l...