Jangan bingung atau panik ketika mendapati Si Kecil mulai memukuli temannya. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi situasi seperti ini, Moms. Kenali alasannya Hal ini...
Selasa, 14 Februari 2017 | 10:45 WIB Penulis : Erni Wulandari
1. Luka pada bibir
Rasa nyeri bisa terjadi karena benturan yang keras. Redakan dengan mengompresnya dengan es batu. Kompres ini juga berguna untuk membantu menghentikan pendarahan. Jika si kecil menolak dikompres, biarkan ia mengemut es batu. Bunda juga bisa menggantinya dengan es lilin yang rasanya lebih enak. Jangan lupa, ganti segera es batu yang sudah mengecil dengan es batu yang baru, untuk mengurangi resiko anak mengalami tersedak. Hubungi dokter jika luka si kecil tampak terbuka lebar atau pendarahan tak kunjung berhenti dalam waktu 10-15 menit.
2. Sariawan
Luka akibat tergigit, menyikat gigi dengan kasar atau konsumsi makanan yang terlalu panas akan memicu luka di dalam mulut. Akibat di dalam rongga mulut banyak bakterinya, luka pun menjadi terinfeksi dan timbul sariawan radang pada luka lapisan jaringan yang meliputi mulut. Sariawan juga dapat disebabkan oleh alergi terhadap makanan tertentu, daya tahan tubuh yang menurun, rendahnya kadar zat besi, serta asam folat di dalam tubuh. Sariawan pun dapat terjadi di gusi, lidah dan bibir.
Untuk mengatasinya, hindari makanan panas dan mintalah si kecil berkumur dengan air matang setiap kali ia selesai makan. Gunakan sikat gigi lembut setiap menyikat gigi. Untuk mengurangi rasa tak nyaman saat sariawan, biasanya menggunakan obat yang dioleskan pada luka. Konsultasikan kepada tentang obat ini.
3. Luka pada rongga mulut bagian dalam
Luka di bagian ini bisa terjadi akibat tertusuk benda tajam seperti pensil atau duri. Gunakan kompres es batu untuk meredakan nyeri dan menghentikan pendarahan. Untuk menyumbat pendarahan pada lidah yang sulit dihentikan, tekanlah kedua sisi luka dengan kain kasa atau kain yang bersih lainnya agar menyatu. Hubungi dokter jika cedera terjadi pada bagian belakang ternggorokan atau bagian lunak di langit-langit, jika pendarahan tidak berhenti setelah berlangsung selama 10-15 menit.
4. Gigi yang patah atau terlepas
Gigi patah bisa terjadi karena jatuh. Bersihkan darah dan kotoran di dalam mulut dengan air mengalir hignga perdarahan berkurang. Letakan kompres dingin pada bagian wajah yang begian baliknya merupakan area gigi yang cedera, misalnya pipi untuk mengurangi pembengkakan. Setelah itu, temui dokter untuk memerikasa kondisi gusi si kecil. Pasalnya pecahan gigi yang tertinggal di gusi bisa keluar dan tertelan, bahkan terhirup sehingga mengakibatkan tersedak atau infeksi. Jika tidak ada dukter gigi Bunda bisa menemui dokter di Unit Gawat Darurat.
5. Gusi bengkak
Gangguan kesehatan ini akan membuat mulut si kecil terasa nyeri. Gusai bengkak lebih serign disebabkan oleh kurang terjaganya kebersihan gigi, yaitu masih adanya sisa-sisa makanan yang menempel di sela-sela gigi sehingga memicu timbulnya bakteri penyebab infeksi dan radang. Ajarkan cara menyikat gigi yang benar kepada si kecil dan rutinlah memeriksakan giginya pada dokter gigi.
Bagaimana mengajarkan menjaga kebersihan mulut dan gigi balita ?
Berilah contoh langsung dengan cara mengajarkan menggosok gigi. Bunda dapat memilihkan sikat gigi khusus untuk anak, yang memiliki ukuran kecil sesuai tangan dan mulut. Gunakan pasta gigi khusus untuk anak yang tidak mengandung floride sebanyak ukuran biji jagung di ujung sikat giginya. Ajarkan anak untuk berkumur menggunakan air matang sampai bisa mengeluarkan seluruh air tersebut. Ciptakan suasana yang menyenangkan selama mengajarkan si kecil sikat gigi.
Jangan bingung atau panik ketika mendapati Si Kecil mulai memukuli temannya. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi situasi seperti ini, Moms. Kenali alasannya Hal ini...
Dalam artikel ini, kita akan membahas cara mengatasi anak yang mogok sekolah dan mendukung pertumbuhan pendidikan mereka. Cara Mengatasi Anak Mogok Sekolah 1. Mendengarkan dengan Empati Langk...
Tapi, gimana sih cara mudah untuk melatih sikap tanggung jawab pada anak? Nah, beberapa tips berikut dapat Mom gunakan untuk menanamkan rasa tanggung jawab pada anak sejak dini: 1. Ber...
Anak usia 6 bulan sudah bisa mengalami anemia. Untuk mencegah terjadinya anemia pada anak, pemenuhan zat besi sejak ibu mengandung penting dilakukan. Seperti penuturan perhimpunan Dokter Gizi Medik In...