Penyebab Mata Anak Sering Berkedip, Berbahaya Kah?

Rabu, 01 Desember 2021 | 15:46 WIB Penulis :


Berkedip merupakan refleks normal untuk melindungi mata dari kekeringan, cahaya terang, serta jari-jari atau benda lain yang mendekatinya. Berkedip juga mengatur air mata yang menyehatkan dan membersihkan permukaan mata. Tetapi, bagaimana jika mata anak sering berkedip?

Menurut American Association for Pediatric Ophthalmology & Strabismus, bayi baru lahir hanya berkedip dua kali setiap menit. Jumlah itu meningkat menjadi 14-17 kali per menit saat remaja dan tetap pada tingkat itu sepanjang sisa hidup manusia.

Berkedip bisa meningkat ketika seseorang berbicara, menghadapi rasa sakit, cahaya terang, perubahan suhu, dan kelembapan.

Lalu, kapan berkedip sudah tergolong berlebihan? Sebenarnya, tidak ada definisi yang tepat mengenai berkedip berlebihan atau yang disebut dengan excessive blinking.

Berkedip dianggap berlebihan jika sudah mengganggu hidup, pandangan, atau juga aktivitas keseharian.

 

Berkedip berlebihan bisa disebabkan oleh masalah di kelopak mata atau segmen anterior (permukaan depan mata), tic, kesalahan refraksi (kebutuhan untuk menggunakan kacamata), stres, serta intermittent exotropia atau ketika satu mata melayang keluar dan saat lain mata lurus biasanya terlihat saat mata lelah atau melamun.

Sering berkedip jarang menjadi tanda gangguan neurologis yang tidak terdiagnosis.

Penyebab Mata Anak Sering Berkedip

Orang tua sering bimbang, apakah mereka harus khawatir dengan anak yang berkedip berlebihan. Meskipun gejala ini biasanya tidak mengkhawatirkan, penting untuk menemui dokter anak atau dokter mata jika anak sering berkedip atau menunjukkan gejala lain yang mengkhawatirkan.

Kabar baiknya, jarang ditemukan berkedip berlebihan bisa menyebabkan hilangnya penglihatan.

American Academy of Ophthalmology menyebut, studi pada anak-anak di bawah 16 tahun menunjukkan empat penyebab umum berkedip berlebihan. Berikut ulasannya.

1. Masalah pada Kornea di Bagian Depan Mata

Penyebab mata anak sering berkedip yang pertama adalah masalah pada kornea bagian depan. Termasuk juga mata kering, bulu mata tumbuh ke dalam, benda asing di mata atau di bawah kelopak mata, abrasi kornea atau goresan di depan mata, alergi, juga konjungtivitas (mata merah muda).

Pada beberapa kasus, tidak ada penyebab yang jelas untuk menjawab alasan berkedip berlebihan. Periksakan anak ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Dokter akan menggunakan mikroskop khusus dengan cahaya terang (slit lamp) untuk mengetahui masalahnya mempengaruhi kornea di bagian depan mata.

Jika mengalami abrasi kornea, anak mungkin perlu mengenakan tambalan untuk mengurangi kedipan dan membantu agar goresan sembuh. Obat tetes mata pelembab atau antibiotik bisa juga digunakan.

 

2. Kebiasaan Tic atau Gerakan Tubuh Berulang yang Tidak Disengaja

Penyebab mata anak sering berkedip yang selanjutnya adalah kebiasaan tic. Gejala fisik umum pada tic ialah berkedip. Tic biasanya disebabkan oleh stres, kecemasan, kelelahan, juga kebosanan. Pada banyak kasus, tic tidak berbahaya dan anak-anak bisa mengatasinya.

Ini memengaruhi anak laki-laki dua kali lebih sering daripada anak perempuan, dengan usia rata-rata 5 tahun saat pertama kali muncul.

Berkedip akibat tic biasanya tidak perlu perawatan. Tic bisa memakan waktu berbulan-bulan untuk hilang dan bisa kambuh. Bicarakan dengan dokter anak untuk mengidentifikasi pemicu ticTic bisa diperburuk oleh stres atau akibat efek samping obat ADHD (Attention-deficit/hyperactivity disorder).

Jika anak menunjukkan gejala tic lainnya, misalnya tic vocal, seperti batuk atau membersihkan tenggorokan, dokter mungkin akan merujuk ke ahli saraf. Hal itu bisa jadi sebagai tanda sindrom Tourette atau gangguan perkembangan saraf.

Selain sering berkedip, orangtua juga akan menemukan bahwa anak memiliki situasi seperti menyeringai, mengendus, mengucapkan sepatah kata, mengangkat bahu, menggelengkan kepalanya, hingga menendang kakinya. Namun, gerakannya meningkat terus-menerus, dan bahkan mengembangkan kedutan seluruh tubuh, perut membuncit, nyanyian atau mengeluarkan suara tak jelas, bahkan sumpah serapah.

Dengan bertambah parahnya penyakit Tourette, beberapa anak juga akan menderita kekurangan perhatian, masalah psikologis, gangguan emosional, mutilasi diri, gangguan obsesif-kompulsif, dan penyakit lainnya.

3. Kesalahan Refraktif yang Tidak Dikoreksi

Penyebab mata anak sering berkedip yang selanjutnya adalah kesalahan refraktif yang tidak dikoreksi. Diatasi dengan memperbaiki resep kacamata untuk mengatasi rabun jauhrabun dekat, dan astigmatisme.

Kesalahan refraksi bisa diatasi dengan penggunaan kacamata. Tetapi kadang kacamata tidak bisa digunakan untuk meluruskan mata anak.

4. Mata Tidak Lurus atau Juling (Strabismus)

Penyebab mata anak sering berkedip yang selanjutnya adalah mata julingStrabismus terjadi ketika mata tidak sebaris dan menunjuk ke arah yang berbeda.

Anak-anak dapat dilahirkan dengan strabismus atau mengembangkannya di masa kanak-kanak. Seringkali, ini disebabkan oleh masalah pada otot yang menggerakkan mata, dan dapat diturunkan dalam keluarga.

Sebagian besar anak-anak dengan strabismus didiagnosis ketika mereka berusia antara 1 dan 4 tahun.

Kebanyakan anak-anak dengan strabismus tidak mengeluhkan masalah mata atau melihat perubahan dalam penglihatan mereka. Biasanya, anggota keluarga, guru, atau penyedia layanan kesehatan yang memperhatikan bahwa matanya tidak lurus.

Beberapa anak mungkin mengeluhkan penglihatan ganda (melihat dua objek ketika hanya ada satu yang terlihat) atau mengalami kesulitan melihat sesuatu secara umum.

Anak-anak yang lebih kecil yang belum berbicara mungkin banyak menyipitkan mata dan menoleh atau memiringkan kepala mereka untuk melihat lebih jelas.

Apabila anak Moms memiliki salah satu dari tanda atau gejala ini, beri tahu dokter spesialis mata anak untuk mendapatkan perawatan, jika diperlukan.

 

Source: https://www.orami.co.id/

Artikel Lainnya

Sebelum memutuskan untuk beli mainan edukatif anak, mom perlu tahu bahwa nggak semua mainan edukatif anak aman dimainkan oleh si kecil, lho! Apalagi beberapa jenis mainan beserta dengan bahan dasar pe...

Ikatan batin dengan anak memang diperlukan untuk orangtua. Tidak hanya dengan  Bunda saja, si kecil juga butuh memiliki ikatan batin dengan Ayah. Ada banyak dampak buruk jika tidak ada peran ayah...

Jika anak ibu sering bersin, pilek, dan hidung gatal pada pagi hari, mungkin saja ia mengidap rinitis alergi. Alergi tersebut adalah salah satu penyakit alergi yang biasanya diidap oleh anak-anak...

Anak kecil umumnya memiliki energi yang lebih besar dibandingkan orang dewas. Itu juga yang membuat anak kecil terkadang lebih aktif dibandingkan orang dewasa. Dan ternyata, ada alasan ilmiah mengapa ...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................