Dry Drowning : Penyebab, Gejala dan Pertolongan Pertama Yang Harus Dilakukan

Senin, 10 April 2023 | 14:03 WIB Penulis :


Mengawasi anak yang sedang berenang dan bermain di kolam renang atau di pantai, merupakan hal yang wajar dilakukan. Namun, masih ada hal lain yang dapat Anda lakukan untuk menjaga mereka tetap aman, yaitu dengan mempelajari tanda-tanda bahaya dry drowning setelah anak selesai berenang, dan pertolongan untuk kondisi darurat.

 

Hal ini termasuk untuk memberikan pertolongan pertama saat anak tenggelam. Ada beberapa faktor yang harus diwaspadai, karena meningkatkan risiko anak untuk tenggelam.

 

Komplikasi Dry Drowning setelah Berenang

 

Anda mungkin pernah mendengar istilah “dry drowning” dan “secondary drowning.” Istilah ini bukan istilah medis, tetapi dua istilah tersebut menunjukkan komplikasi langka yang harus Anda ketahui dan yang lebih umum terjadi pada anak-anak.



Kondisi dry drowning terjadi ketika air tidak pernah mencapai paru-paru. Sebaliknya, menghirup air menyebabkan pita suara kejang dan tertutup. Hal tersebut akan menutup saluran napas anak, dan membuatnya sulit untuk bernapas. Anda akan mulai melihat tanda-tandanya dengan segera, karena gejala dry drowning tidak akan muncul secara mendadak, berhari-hari kemudian.

 

Sementara itu, “secondary drowning" adalah istilah lain yang digunakan orang untuk menggambarkan komplikasi tenggelam lainnya. Ini terjadi jika air masuk ke paru-paruSecondary drowning dapat mengiritasi lapisan paru-paru dan menyebabkan cairan menumpuk, dan dikenal sebagai edema paru. Anda mungkin akan segera melihat si kecil mengalami kesulitan bernapas. Kondisi ini bisa memburuk dalam 24 jam ke depan.



Kedua peristiwa itu sangat langka. Menurut dokter anak James Orlowski, MD, dari Florida Hospital Tampa, kejadian ini hanya terjadi pada 1-2% dari semua kasus tenggelam.

 

Gejala Dry Drowning

 

Komplikasi tenggelam dapat meliputi:

 

  • Batuk
  • Dada terasa sakit
  • Sulit bernapas
  • Merasa sangat lelah

 

Anak Anda mungkin juga mengalami perubahan perilaku seperti iritabilitas atau penurunan tingkat energi. Dalam kondisi ini, otak tidak mendapatkan cukup oksigen.

 

Pertolongan Pertama untuk Dry Drowning

 

Jika anak Anda mengalami masalah pernapasan setelah keluar dari air, cari bantuan medis dengan segera. Meskipun dalam banyak kasus, gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya, tetap penting bagi Anda untuk memeriksanya.



Setiap masalah yang berkembang, biasanya dapat ditangani jika anak segera mendapatkan perawatan medis. Orangtua diimbau mengawasi anak selama 24 jam, setelah mengalami dry drowning.



Saat gejala tidak hilang, atau malah memburuk memburuk, bawa anak ke unit gawat darurat. Jika anak harus dirawat di rumah sakit, ia mungkin akan mendapatkan perawatan yang mendukung. Dokter akan memeriksa saluran pernapasan dan memantau tingkat oksigennya. Anak yang mengalami kesulitan bernapas parah, memerlukan tabung oksigen untuk sementara waktu.

 

Pencegahan Dry Drowning

 

Hal terpenting yang dapat Anda lakukan mencegah anak dari bahaya tenggelam, dengan melakukan langkah-langkah berikut ini.

 

  • Selalu mengawasi keberadaan anak di air
  • Memilih lokasi renang dengan penjagaan petugas
  • Tidak biarkan anak berenang sendiri
  • Tidak meninggalkan anak di dekat air, bahkan saat berada di rumah
  • Mengikuti kelas berenang bersama anak

 

Jika Anda memiliki kolam di rumah, pastikan kolam tersebut aman untuk anak. Jangan lengah, bahkan jika airnya tidak dalam. Sebab, kasus tenggelam dapat terjadi di setiap jenis air, seperti bak mandi, kolam, atau kolam plastik kecil sekalipun.

 

Kasus hampir tenggelam banyak terjadi pada kegiatan sehari-hari. Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan, ember, bak mandi, serta bathtub yang terisi pun, bisa menjadi faktor risiko tenggelam pada anak.

 

Source : https://www.sehatq.com/artikel/

Artikel Lainnya

Pertumbuhan dan perkembangan yang tepat untuk Si Kecil harus ditunjang dengan asupan makanan yang sehat. Saat Si Kecil makan dengan lahapnya, sebagai orang tua pasti sangat se...

Wajar bila isu stunting membuat Moms selalu waspada pada pertumbuhan tinggi si kecil, dan merasa cemas ketika perawakan anak tampak pendek. Namun tidak semua anak pendek adalah penderita stunting. Jan...

Tahukah anda bahwa anak (Baca : Psikologi Anak) dibawah usia 10 tahun memang sudah bisa berpikir dan menilai hal-hal yang mereka lihat atau mereka dengar. Namun sayangnya mereka belum memiliki po...

Di Indonesia presentasi pengguna gadget cukup tinggi, yaitu 79,5% didominasi oleh anak-anak. Mengapa gadget popular di dunia anak-anak? Karena karakteristik gadget yang memang menarik, dalam satu...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................