Jangan Selalu Memaksa Anak Untuk Berbagi! Mengapa?

Selasa, 01 Agustus 2023 | 13:41 WIB Penulis :


Sudah bukan rahasia lagi bila berebut mainan adalah salah satu pencetus konflik saat balita sedang main bersama. Sebagai orang tua, Anda tentu menginginkan balita Anda dapat bermain dan berbagi bersama dengan baik. Namun, ternyata Anda sebaiknya tidak memaksa anak untuk berbagi—termasuk mainannya. Mengapa?
 
Pembentukan Diri
Jill Ceder, L.M.S.W., J.D., psikoterapis anak dan keluarga di Brooklyn, New York mengatakan bahwa selama tahun-tahun awal pembentukan dirinya, anak-anak belajar bagaimana memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Konsep berbagi, meminjamkan, dan meminjam masih menjadi hal yang terlalu sulit untuk dipahaminya. “Balita belum mengembangkan empati dan tidak bisa melihat sesuatu dari sudut pandang anak lain,” ujarnya.
 
Tidak Punya Otoritas
Menurut Dr. Laura Markham, psikolog klinis yang mendirikan Aha! Parenting, memaksa anak untuk berbagi akan mengirimkan pesan bahwa anak-anak tidak punya otoritas dan tidak berhak mengatur dirinya sendiri. Penulis Peacefull Parent, Happy Kids Workbook ini menunjukkan bahwa dengan memaksa mereka untuk berbagi, anak-anak akan berpikir bahwa hanya orang tuanya saja yang punya wewenang atas apa yang mereka dapatkan dan kapan. Ini tentu bukan pesan yang ingin disampaikan pada anak-anak.
 
Rentan Tantrum
Pernahkah Anda mengamati bahwa saat anak-anak dipaksa untuk berbagi, mereka justru akan menangis kencang atau tantrum untuk mempertahanakan atau mendapatkan apa yan mereka inginkan? Menurut Ceder, hal ini sekali lagi bukan karena mereka tidak bisa berbagi. Ia menyebut bahwa memaksanya untuk berbagi justru tidak mengajarkan keterampilan sosial. Justru paksaan tersebut akan mengirimkan pesan yang salah dan dapat menyebabkan mereka mengamuk atau tantrum. Mereka berada dalam kondisi tidak dapat menyampaikan apa yang dirasakan.
 
Bukan Prioritas
Dr. Laura mengatakan bahwa ketika anak dipaksa untuk berbagi pada orang lain, mereka “seolah” diajarkan untuk tidak bisa mempertahankan dirinya sendiri. Mereka harus selalu menyela apa yang sedang mereka kerjakan untuk memberikan sesuatu kepada anak lain hanya karena anak lain memintanya. Anak-anak akan belajar bahwa kepentingan mereka bukanlah prioritas.
 
Memang sulit bagi orang tua untuk tidak ikut campur saat anak sedang berebut mainan dengan anak lain. Anda mungkin juga berada dalam kondisi yang tidak enak dengan orang tua anak lain. Namun, bagaimana pun Anda tetap perlu memberikan mereka kesempatan untuk meregulasi dirinya sendiri.
 

 

Source : https://www.parenting.co.id/

Artikel Lainnya

Radang amandel adalah kondisi peradangan dan pembengkakan pada organ amandel, yaitu kelenjar getah bening di area tenggorokan yang disebabkan oleh radang akibat kelelahan, infeksi bakteri, hingga infe...

Belum lama ini saya sempat diundang menghadiri acara Healthtalk Ciputra Medical Centre dengan topik soal perkembangan anak, khususnya mengenai bagaimana mengenali anak dengan Attention Deficit Hyperac...

Bayi tabung menjadi salah satu program kehamilan buatan yang diminati banyak pasangan saat ini. Sebelum ikut program bayi tabung, Moms harus melakukan persiapan terlebih dahulu. Apa saja yang harus...

Libur akhir tahun telah tiba. Ini saatnya untuk mengisi hari-hari Bunda dengan aktivitas menyenangkan bersama si kecil. Di tengah pandemi Corona ini, ada baiknya Bunda tetap beraktivitas dengan aman. ...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................