Penanganan Anosmia & Pencegahan-nya

Kamis, 04 Januari 2024 | 16:28 WIB Penulis :


Diagnosis Anosmia

Dokter akan menanyakan gejala dan riwayat penyakit pasien, serta kapan gejala mulai muncul. Dokter juga akan bertanya tentang bau apa saja yang tidak dapat dicium oleh pasien dan apakah pasien juga mengalami gangguan indera pengecapan atau tidak.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan endoskopi hidung untuk melihat apakah terdapat pembengkakan, peradangan, nanah, atau polip pada hidung. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan saraf secara menyeluruh untuk menilai kondisi mental dan saraf pasien.

Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan dokter adalah:

  • MRI, untuk mendeteksi penyakit yang berhubungan dengan otak, terutama pada pasien anosmia yang tidak mengalami gangguan pada hidung dan sinus
  • CT scan menggunakan kontras, untuk mendeteksi gangguan sinus, tumor, atau patah tulang hidung

Pengobatan Anosmia

Pengobatan anosmia bertujuan untuk mengatasi penyebab yang mendasarinya. Jika penyebab anosmia dapat disembuhkan, otomatis anosmia juga akan sembuh. Bahkan, pada kasus anosmia yang disebabkan oleh alergi, pengobatan tidak diperlukan, karena kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya.

Metode pengobatan anosmia tergantung pada penyebabnya, antara lain:

  • Pembedahan untuk mengatasi anosmia yang disebabkan oleh kelainan tulang hidung, tumor hidung, atau polip hidung
  • Penghentian konsumsi obat-obatan pada anosmia yang disebabkan oleh efek samping obat
  • Pemberian dekongestan untuk anosmia yang disebabkan oleh hidung tersumbat
  • Pemberian antibiotik untuk anosmia yang disebabkan oleh infeksi bakteri, termasuk sinusitis

Perlu diketahui, khusus untuk anosmia yang disebabkan oleh kelainan lahir, kondisi tersebut tidak dapat disembuhkan.

Komplikasi dan Bahaya Anosmia

Ketidakmampuan mencium bau dapat menimbulkan komplikasi dan bahaya lain, seperti:

  • Keracunan makanan akibat tidak mampu mencium aroma makanan yang sudah busuk atau basi
  • Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit, akibat hilangnya kemampuan dalam merasakan makanan
  • Hilangnya keintiman dengan pasangan, akibat tidak bisa mencium aroma parfum atau feromon
  • Kurang disenangi oleh orang di sekitar, karena tidak bisa mencium bau badan sendiri
  • Bahaya kebakaran, akibat tidak bisa mencium benda yang terbakar atau gas yang bocor

Pencegahan Anosmia

Tidak semua kasus anosmia dapat dicegah, terutama yang terjadi akibat kelainan lahir. Tetapi anosmia yang bukan disebabkan oleh kelainan lahir bisa dicegah. Caranya adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa memicu anosmia, misalnya dengan:

  • Menerapkan kebersihan diri untuk mencegah pilek dan flu
  • Menghindari paparan alergen, yaitu zat yang bisa memicu alergi
  • Melakukan konsultasi terlebih dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan yang bisa memicu anosmia
  • Menghentikan kebiasaan merokok dan sebisa mungkin menghindari paparan asap rokok

Untuk mencegah bahaya akibat hilangnya fungsi indera penciuman, Anda bisa melakukan beberapa cara berikut:

  • Memasang alarm asap di rumah sebagai pengingat jika ada benda yang terbakar dan berpotensi menimbulkan kebakaran
  • Menandai tanggal kedaluwarsa makanan dengan jelas, karena sering kali makanan yang kedaluwarsa ditandai dengan bau tidak sedap
  • Mengganti kompor atau pemanas air yang berbahan bakar gas menjadi elektrik dan memasang alarm kebocoran gas, untuk mencegah timbulnya bahaya akibat kebocoran gas yang tidak disadari

Source : https://www.rsannisa.co.id/

Artikel Lainnya

Apakah Anda memiliki banyak bahan bekas di rumah? Eits, jangan buru-buru dibuang ya. Anda bisa memanfaatkan barang-barang tersebut untuk membuat kerajinan tangan bersama sang buah hati. Selain meng...

Kerajinan tangan satu ini juga cukup mudah untuk dibuat bersama si Kecil. Untuk membuatnya, Mama perlu menyiapkan gelas kertas atau gelas plastik, kertas karton, cat warna merah, mata googly, spi...

Mata malas adalah gangguan penglihatan pada salah satu mata karena saraf yang menghubungkan otak dan mata tersebut tidak terhubung dengan baik. Akibatnya, kemampuan pengl...

Salah satu tanda anak mengalami masa pubertas yaitu dengan adanya perubahan pada tubuh mereka. Rata-rata masa pubertas terjadi pada anak yang berusia 9-14 tahun, sehingga Mom tidak perlu khawatir j...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................