Cara memasak ternyata berperan menentukan kualitas nutrisi masakan. Dalam mengolah masakan biasanya kita hanya fokus memerhatikan bahan bakunya saja. Pastikan Bunda juga memerhatikan proses atau cara ...
Kamis, 04 Januari 2024 | 16:35 WIB Penulis :
Parents khawatir karena warna gigi berubah? simak artikel ini untuk mengetahui penjelasannya yaa.
Pembentukan dan perkembangan gigi anak dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Terkadang, gigi susu maupun gigi permanen anak tumbuh dengan kelainan sehingga tampak berbeda dengan gigi normal. Berikut akan dibahas beberapa kelainan yang seringkali ditemukan pada gigi anak.
Gigi berlebih atau supernumerary teeth adalah kondisi dimana terdapat gigi tambahan sehingga jumlah gigi susu atau permanen lebih dari normal. Gigi berlebih ini dapat terjadi di sisi manapun, berjumlah satu atau lebih, di rahang atas/bawah atau keduanya, dan memiliki bentuk yang normal atau tidak normal. Kondisi ini umumnya terjadi karena faktor genetik atau terkait kondisi lain seperti celah bibir dan langit-langit dan berbagai sindrom. Gigi berlebih terkadang tidak menimbulkan gejala dan baru ditemukan saat pemeriksaan radiograf. Namun, gigi berlebih juga dapat mengganggu erupsi gigi permanen, menyebabkan gigi berjejal, menyulitkan sikat gigi sehingga menimbulkan lubang gigi dan radang gusi, dan sebagainya. Jika mengganggu, gigi berlebih biasanya akan dicabut.
Sumber: Parolia A, Kundabala M, Dahal M, Mohan M, Thomas MS. Management of supernumerary teeth. J Conserv Dent. 2011; 14(3): 221-224
Diskolorasi atau warna gigi anak berubah dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah satu penyebab diskolorasi pada gigi adalah hyperbilirubinemia atau kadar bilirubin yang berlebih. Kondisi ini merupakan masalah yang umum dialami bayi yang lahir prematur. Kadar bilirubin yang tinggi ini dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi menjadi kecokelatan atau kehijauan dan terkadang lebih rapuh.
Kondisi lain yang dapat seringkali menyebabkan diskolorasi gigi adalah nekrosis pulpa atau matinya saraf gigi. Nekrosis pulpa umumnya terjadi karena gigi yang berlubang besar melibatkan pulpa atau adanya trauma pada gigi tersebut, dan akan menyebabkan gigi berubah warna menjadi keabu-abuan.
Perawatan untuk warna gigi yang berubah bergantung pada penyebabnya dan dapat melibatkan penambalan, perawatan saluran akar, hingga penggunaan veneer/crown.
Sumber: De Oliveira Melo NSF, da Silva RPGVC, de Lima AAS. Green teeth resulting from neonatal hyperbilirubinemia: report of a case. Pediatr Polska. 2015; 90(2): 155-160
Hypoplasia Enamel adalah kondisi dimana terdapat enamel gigi terbentuk tidak sempurna, sehingga terdapat ceruk atau alur pada lapisan enamel gigi, yang berwarna putih, kuning, atau kecokelatan. Kondisi ini dapat terjadi karena berbagai hal, seperti gangguan atau kekurangan vitamin pada masa kehamilan, infeksi atau trauma pada gigi sulung yang melibatkan benih gigi tetap, dan sebagainya. Bergantung pada tingkat keparahannya, hypoplasia enamel dapat menyebabkan gigi lebih rapuh dan rentan mengalami karies. Perawatannya kondisi ini juga bergantung dengan tingkat keparahannya.
Sumber: Camp JH. Diagnosis Dilemmas in Vital Pulp Therapy: Treatment for the Toothache is Changing, Especially in Young, Immature Teeth. Pediatr Dent. 2008; 30(3): 197-205
Amelogenesis Imperfecta merupakan kondisi herediter yang memengaruhi proses pembentukan atau mineralisasi enamel gigi susu maupun gigi permanen. Amelogenesis Imperfecta memiliki penampilang yang bervariasi, dari area diskolorasi pada gigi, ceruk dan alur pada gigi, hingga kerapuhan pada seluruh lapisan enamel gigi. Manajemen Amelogenesis Imperfecta membutuhkan pemeriksaan, diagnosis, dan penyusunan rencana perawatan yang komprehensif dan melibatkan pendekatan interdisiplin tergantung tingkat keparahannya. dari penambalan gigi, perawatan saluran akar hingga perawatan gusi dan pembuatan gigi tiruan.
Sumber: Roma M, Hedge P, Nandhini MD, Hedge S. Management guidelines for amelogenesis imperfecta: a case report and review of the literature. J Med Case Rep. 2021; 15(67)
Fusi adalah penggabungan dua atau lebih gigi yang sedang berkembang. Fusi disebabkan oleh kontak antara dua benih gigi yang tumbuh berdekatan, dan seringkali diasosiasikan dengan faktor genetik, predisposisi ras, atau trauma selama masa pertumbuhan perkembangan benih gigi. Fusi dapat terjadi sebagian atau sepenuhnya bergantung pada tahap pembentukan dan perkembangan benih gigi yang terlibat. Fusi umumnya tidak menimbulkan masalah klinis, namun terkadang dapat meningkatkan risiko gigi berlubang, penyakit gusi, gangguan estetika, dan gigi berjejal. Manajemen fusi biasanya membutuhkan pendekatan multidisiplin seperti perawatan restoratif, perawatan saluran akar, perawatan ortodonti, hingga pembedahan, sesuai dengan keparahan kasus dan keinginan pasien.
Sumber: Goh V, Tse OD. Management of Bilateral Mandibular Fused Teeth. Cureus. 2020; 12
Geminasi adalah pembentukan tidak sempurna dua gigi dari satu benih gigi tunggal. Geminasi seringkali ditemukan di area gigi seri rahang atas, dan tampak seperti gigi yang menyatu atau gigi yang besar dengan atau tanpa garis di tengah mahkota gigi. Geminasi disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan yang kompleks dan dapat terjadi pada gigi susu maupun gigi permanen. Geminasi dapat menimbulkan keluhan estetika, gigi berjejal, gangguan mengunyah, dan mempersulit pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut sehingga meningkatkan risiko karies. Manajemen geminasi juga melibatkan kombinasi pendekatan multidisiplin seperti perawatan saluran akar, pembedahan, dan pembuatan gigi tiruan.
Sumber: Einy S, Azevoz K, Aizenbud D. Geminated Maxillary Incisors: The Success of an Orthodontic Conservative Approach: 15 Years Follow-Up Study. Appl Sci. 2002; 12
Cara memasak ternyata berperan menentukan kualitas nutrisi masakan. Dalam mengolah masakan biasanya kita hanya fokus memerhatikan bahan bakunya saja. Pastikan Bunda juga memerhatikan proses atau cara ...
Pernah tidah Bunda mengalami si kecil mogok kursus, padahal dia baru beberapa kali mengikutinya ? Jika anak bisa bertahan beberapa minggu atau beberapa bulan, sebenarnya masih bagus. Tapi karena te...
Mendapati buah hati gagap (stuttering), pasti membuat Anda jadi khawatir. Pasalnya, kondisi ini kerap kali membuat anak sulit berkomunikasi, sehingga ia jadi lebih sensitif, mudah tersinggung, da...
Layaknya orang dewasa, Si Kecil juga memiliki beragam perasaan. Setiap anak juga memiliki karakteristik yang khas dan khusus, yang dapat membedakan mereka dengan teman seusianya. Yuk, kita gali l...