Kapan anak bisa mulai makan kerupuk?

Selasa, 13 Februari 2024 | 14:47 WIB Penulis :


Persahabatan Raffi Ahmad dan Irwansyah sepertinya turun ke anak-anak mereka, Rayyanza dan Ukkasya ya, Moms. Salah satu momen kedekatan keduanya terekam dalam sebuah unggahan Instagram Zaskia Sungkar.

Rayyanza Malik Ahmad merupakan anak kedua pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Sementara Ukkasya Syahki adalah anak Irwansyah dan Zaskia Sungkar.

Dalam sebuah unggahan Instagram Zaskia, Rayyanza dan Ukkasya tampak duduk bersebelahan. Rayyanza memakai kaos hijau bergambar dinosaurus, kemudian Ukkasya memakai kaos hitak bergaris putih. Keduanya tampak asik makan kerupuk.

Ya, kerupuk memang jadi salah satu makanan yang disukai anak. Rasanya yang gurih dan ada sensasi kriuk saat mengunyahnya, membuat anak tak bosan makan kerupuk.

Meski disukai, sebaiknya ibu tidak memberikan kerupuk terlalu banyak kepada anak, ya. Selain itu perhatikan juga usia anak, apakah sudah cukup umur untuk makan kerupuk atau belum.

"Kerupuk baru boleh diberikan saat usia anak sudah di atas satu tahun dan sedikit saja saat waktu makan," ujar Dokter Spesialis Anak, Vincencius William, M.Sc, Sp.A kepada kumparanMOM.

Dokter William menyebut, alasan kerupuk baru boleh diberikan pada anak satu tahun ke atas adalah karena tingginya kandungan garam pada kerupuk. Selain itu jika anak terlalu banyak makan kerupuk yang secara kandungan gizi tidak terlalu banyak, porsi makan utamanya akan berkurang. Padahal kebutuhan nutrisi harian anak cukup tinggi agar tumbuh kembangnya selalu optimal.

"Supaya tidak menggantikan komponen utama makanan, takutnya malah kenyang dari kerupuk dan kandungan garamnya tinggi," kata Dokter William.

"Agar lebih sehat, kamu bisa mengganti kerupuk dengan camilan renyah lainnya seperti rice cracker," imbuhnya.

Selain itu perlu diperhatikan kandungan natrium yang tinggi pada kerupuk, sedangkan asupan maksimal natrium harian anak 1-3 tahun kurang lebih 2 gram per hari.

Kandungan garam yang tinggi pada kerupuk, juga punya efek jangka panjang. Yakni di usia yang lebih dewasa, anak bisa terkena hipertensi, gangguan jantung dan pembuluh darah.

 

Source : https://kumparan.com/kumparanmom

 

Artikel Lainnya

Camilan asin memang menjadi favorit bagi anak-anak, dan Moms mungkin berusaha sebisa mungkin untuk menghindari Si Kecil dari konsumsi camilan kaya MSG (monosodium glutamat) seperti makanan chiki. M...

Batasi asupan teh berkafein Teh hitam, hijau, putih, matcha, chai, dan oolong semuanya bersumber dari daun tanaman camellia sinensis. Semua jenis teh tersebut mengandung kafein, stimulan alami...

Usai makan siang, si kecil masih ngemil pisang goreng di atas meja. Tak lama ada tukang kue cubit dan dia minta dibelikan. Sorenya, si kecil kembali menyantap es krim hingga dua skop. Lalu di malam ha...

Tentu Mommy sudah sering mendengar pepatah Latin yang mengatakan, Mens sana in corpore sano, bukan? Melalui pepatah ini, kita belajar bahwa di dalam tubuh yang sehat (pasti) terdapat jiwa yang ku...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................