Jakarta - Kedewasaan dan kemampuan untuk mandiri mungkin belum dimiliki oleh anak-anak. Itulah sebabnya wajar jika Si Kecil sering takut akan banyak hal. Namun, bukan berarti orangtua bisa t...
Rabu, 31 Juli 2024 | 12:49 WIB Penulis :
Paprika (Capsicum annuum) terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan warnanya, yakni paprika merah, paprika hijau, paprika oranye, dan paprika kuning. Meski begitu, kandungan nutrisi antar jenis paprika tidak jauh berbeda dan bisa memberikan manfaat untuk anak.
Paprika mengandung karbohidrat, serat, zat besi, kalsium, magnesium, kalium, fosfor, zinc, mangan, serta vitamin A, C, E, dan K. Buah yang sering disangka sayuran ini memiliki rasa sedikit pedas menyerupai cabai. Kendati demikian, paprika tetap boleh dan aman dikonsumsi anak-anak, kok.
Berkat kandungan gizinya, paprika memiliki beragam manfaat bagi kesehatan tubuh anak, antara lain:
1. Menjaga kesehatan mata
Paprika mengandung vitamin A dan E yang diketahui bisa meningkatkan kesehatan mata. Selain itu, paprika juga mengandung antioksidan lutein dan zeaxanthin yang berperan penting untuk mencegah terjadinya kerusakan sel retina pada mata anak.
2. Melindungi diri dari radikal bebas
Selain menjaga kesehatan mata, kandungan antioksidan pada paprika berperan penting dalam menangkal radikal bebas, yakni molekul yang bisa merusak sel-sel tubuh dan meningkatkan risiko terjadinya beragam jenis penyakit kronis.
Antioksidan pun memiliki peran dalam menjaga dan memperkuat imunitas tubuh. Jadi, dengan mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan, seperti paprika, Si Kecil bisa lebih kuat dalam menangkal bakteri atau virus yang bisa menyebabkan penyakit.
3. Meningkatkan metabolisme tubuh
Sama seperti cabai, paprika juga mengandung capsaicin, yaitu zat aktif yang menimbulkan rasa pedas dan panas, meski dalam kadar yang lebih rendah. Capsaicin bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme, sehingga tubuh mampu membakar lebih banyak kalori dan lemak.
Itulah sebabnya, buah yang mengandung capsaicin, termasuk paprika, baik untuk dikonsumsi oleh anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas. Namun, hal ini juga harus diimbangi dengan pola makan yang sehat dan olahraga secara teratur.
4. Melindungi kulit dari sengatan sinar matahari
Umumnya anak-anak sangat suka bermain di luar ruangan dan terpapar sinar matahari. Walau sinar matahari baik untuk kesehatan tulang dan kulit, terlalu sering terpapar sinar matahari yang terik bisa membakar dan membahayakan kulit anak.
Jika Si Kecil sering beraktivitas di luar rumah saat siang hari, Bunda bisa mengurangi efek buruk sinar matahari pada kulit Si Kecil dengan memasukkan paprika dalam menu makanannya.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa konsumsi paprika secara rutin bisa melindungi kulit dari bahaya sinar matahari dan menurunkan risiko terjadinya gejala penuaan dini.
Itulah beragam manfaat paprika untuk kesehatan anak yang bisa didapatkan dengan mengonsumsinya secara rutin. Moms dapat menggunakan paprika dalam berbagai menu makanan, seperti telur orak-arik, omelet, nasi goreng sehat, sate daging, atau pizza. Selain sehat, buah ini juga memberikan cita rasa yang unik pada makanan.
Walau jarang terjadi, paprika bisa memicu reaksi alergi, seperti gatal-gatal, ruam kulit, mual dan muntah, hingga sesak napas. Jika hal tersebut terjadi pada Si Kecil, periksakanlah ia ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan memastikan apakah memang Si Kecil alergi terhadap paprika.
Sumber : Alodokter.com
Jakarta - Kedewasaan dan kemampuan untuk mandiri mungkin belum dimiliki oleh anak-anak. Itulah sebabnya wajar jika Si Kecil sering takut akan banyak hal. Namun, bukan berarti orangtua bisa t...
Semakin anak mama bertumbuh, semakin tinggi pula kecenderungan anak untuk melakukan berbagai hal yang sebenarnya tidak patut untuk dilakukan. Salah satunya adalah kebiasaan suka berteriak pada Mama ma...
Media massa sedang ramai memberitakan tentang terbongkarnya praktik pembuatan vaksin palsu atau ilegal oleh Bareskrim Mabes POLRI. Ada 5 orang yang berhasil diamankan dari penggerebekan di pabrik vaks...
Sering kali orang dewasa salah mempersepsikan istilah seks dan seksualitas. Inilah yang menyebabkan mereka akhirnya menjadi menutup diri pada anak. Bunda perlu paham dulu pengertian dari kedua istilah...